5. Gagal

1K 206 48
                                    

Di kantin.

"Rose, ku rasa hubungan mu dengan June itu tak sehat" Jihyo mengeluarkan pendapat nya.

"Kenapa kamu berpikir begitu?" Bingung Rose, yang memiliki usaha cafe, jadi punya penghasilan sendiri.

"Karena kamu yang lebih banyak berkorban" sahut Yeri

"Aku tidak merasa banyak berkorban" polos Rose.

"Astaga Rosie" geram Jihyo.

"Kamera" ingat Yeri

"Setiap kali kalian berkencan"


"Makan siang, makan malam, ke cafe" kedua sahabat nya itu mengingatkan semua pengeluaran yang Rose bayar setiap pergi dengan Junhoe, belum lagi mobil Rose kadang dibawa nya jika ada pemotretan di luar kota.

"Dia tak ada usaha untuk melakukan imbal balik dari apa yang sudah kamu keluarkan Rose" ucap Yeri.

"Aku merasa dia hanya memanfaatkan mu, sadarlah Rose" putus asa Jihyo, Rose terdiam, mencerna kata-kata kedua sahabat nya itu.

Jisoo dan Tiffany langsung menuju ke rstauran tempat mereka janjian bertemu Rio dan Sohee, disana, Taeyeon rupanya sudah datang bersama Jennie dan Yoong, tinggal menunggu Rio dan sang kekasih.


Rio kebingungan mencari keberadaan Sohee yang tiba-tiba menghilang.

"Hallo"

"Oppa, pergilah dulu, nanti aku menyusul"


"Kamu dimana?"


Sohee tak menjawab dan langsung mematikan sambungan telpon nya, Rio pun pergi menyusul keluarga nya ke restauran.

"Rio" seru Jennie memanggil sang dongsaeng, Tiffany menoleh penuh tanya, karena Rio datang tanpa Sohee.

"Rio" seru Jennie memanggil sang dongsaeng, Tiffany menoleh penuh tanya, karena Rio datang tanpa Sohee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dimana kekasih mu?" Tanya Taeyeon.

"Dia sebentar lagi datang pa, sedang mengumpulkan tugas, papa bagaimana?"

"Baik, hari ini full lima jam" cerita Taeyeon, dan Rio mendengar nya dengan antusias, meski ia mulai gelisah karena Sohee tak kunjung datang.

"Kapan dia akan datang?" Tanya Tiffany.


"Sebentar ma, biar Rio telpon lagi" Rio berdiri dan menjauh dari keluarga nya, berusaha menghubungi Sohee yang nomor ponsel nya mulai tak aktif, Jennie menatap sendu ke arah dongsaeng nya yang nyaris putus asa.

Dua jam sudah mereka menunggu dan Sohee tak kunjung menampakan batang hidung nya.

"Jennie-yaa, panggil dongsaeng mu, kita mulai saja makan siang nya" dingin Tiffany.

Rio menunduk, ia malu, marah, kesal, pada Han Sohee yang mengingkari janji nya tanpa memberi penjelasan, keluarga Rio tak ada yang bicara, mereka tentu merasa marah dan kesal pada Sohee yang seolah meremehkan niat baik keluarga Rio, padahal mereka sudah berusaha meluangkan waktu nya, demi berkenalan dengan nya.

"Pa, maafkan Rio" lirih nya, karena harus nya Taeyeon sudah beristirahat di rumah, tapi ia yang berusaha membahagiakan hati si bungsu dengan mengundang kekasih Rio makan siang malah berakhir sia-sia.

"Tidak apa-apa, mungkin Sohee sedang sibuk dan tak bisa di tinggal, panggilkan hyung mu, papa ingin cepat-cepat tiba di rumah" tutur Taeyeon setelah makan siang yang molor dua jam.

"Baik pa" Rio segera memanggil Yoong di dalam mobil.

"Hyung, papa mau pulang sekarang" beritahu Rio.

"Ya" jawab Yoong, ia lalu menghampiri sang paman, mendorong kursi roda nya, dan membantu naik ke bangku penumpang depan, dan Tiffany di belakang, sementara Jisoo dengan sang istri.

"Aku tidak tahu apa alasan Sohee tidak datang, semoga dia masih mendapatkan kesempatan dari mama" kesal Jennie, Rio terus tertunduk, merasa bersalah pada keluarga nya, terutama sang ayah.

Di tempat lain.

Rose sedang menemani June yang tengah memotret pasangan suami istri untuk maternity shoot pertama mereka, dengan mobil Rose tentu nya, ini sudah enam bulan setelah membeli kamera baru waktu itu.

"Oppa?"

"Ya Rose?"

"Apa uang ganti untuk pembelian kamera dulu sudah ada?" Tanya Rose hati-hati, June langsung menatap tajam pada sang kekasih.

"Aku sudah bilang bukan, jika ada aku akan mengembalikan nya, jika aku belum mengembalikan berarti uang itu belum ada, kamu mau meminta nya sekarang? Ini jual saja kamera nya, biar aku putus kuliah, biar aku mati kelaparan" teriak June marah-marah, Rose terjengkit kaget, ia meringis ketakutan.


Rio pulang dengan perasaan hancur, kecewa pada sang kekasih yang tak memberi kabar sama sekali, rencana makan siang bersama keluarga Rio pun gagal, dan ia tak langsung pulang, lebih memilih duduk di depan super market membeli minuman dingin untuk menenangkan pikiran nya, Rio menatap mobil yang ia kenal juga terparkir di sana, ia melihat Rose sedang menangis sambil menutup kedua kuping nya, sementara June nampak marah dan berteriak-teriak.

"Mereka sedang bertengkar rupa nya" batin Rio

"Lebih baik bertengkar hebat seperti itu, dari pada salah satu nya menghilang tanpa kabar" batin Rio miris.

Beberapa hari kemudian, Tiffany di buat gelisah, karena Taehyung tak membawa anak-anak nya mengunjungi kakek dan nenek nya.

"Kenapa Taehyung tidak kemari?" Tanya Taeyeon, Tiffany tak berani menjawab.

"Dia minta uang lagi?" Tebak Taeyeon yang tahu tabiat anak tengah nya itu.

"Panggilkan Yoong kemari" perintah Taeyeon pada sang istri, Tiffany pun menurut.

"Ya uncle" Yoong menghadap sang paman.

"Jemput Taehyung, suruh dia kemari" perintah nya

"Ya uncle" Yoong pun berangkat.


"Ada apa hyung?" Tanya Taehyung saat mendapati sang sepupu di rumah nya.


"Uncle meminta mu datang ke rumah sekarang" jawab Yoong, jika sudah Taeyeon yang meminta, Taehyung tentu tak berani menolak, ia akhir nya berangkat ke rumah sang ayah, Taehyung tahu, ia akan habis oleh ayah nya nanti, tapi tak masalah, demi uang 100 juta.



#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now