7. Putus

1.1K 214 24
                                    

Keluarga Rio tengah makan malam bersama, minus Taehyung dan keluarga nya, serta Jisoo.

"Keputusan mama sudah bulat" ucap Tiffany, Taeyeon, Jennie dan Rio pun langsung menatap nya.

"Keputusan apa ma?" Tanya Rio tak mengerti.

"Kamu mama jodohkan dengan putri pasangan Jessica Jung dan Kwon Yuri" paksa Tiffany pada putra bungsu nya Rio.

"Tapi Rio mencintai gadis lain ma" putus asa Rio.

"Mama tidak mau tahu, mama tidak suka punya menantu dari keluarga broken home"

Taeyeon hanya bisa memijat pelipis nya, karena pusing dengan perdebatan istri dan anak bungsu nya.

"Ma, kasih Rio kesempatan untuk membuktikan nya" pinta nya

"Membuktikan apa? Semua sudah jelas, bahkan dia menolak untuk bertemu dengan mama dengan tidak menghadiri undangan makan siang mama waktu itu"

"Dia punya alasan ma, nenek nya sakit" bela Rio, karena memang itu yang Sohee katakan waktu itu.

"Fanny-ahh, tidak ada salah nya memberi Sohee satu kesempatan lagi" Taeyeon ikut membujuk sang istri.

"Baiklah, mama tunggu dia di acara wisuda mu nanti, suruh dia menemui mama" ucap Tiffany, Jennie ikut lega mendengar nya, karena tahu sebesar apa cinta Rio pada Sohee.

"Dan jika Sohee tak datang ma?" Tanya Jennie hati-hati.

"Rio harus mau mama jodohkan"

"Sekarang, mana ponsel mu" Tiffany meminta ponsel si bungsu untuk mengechek saldo tabungan nya.

"Uang pembayaran dari mama hari ini, mama potong dua juta ₩on" ucap Tiffany menyerahkan lagi ponsel nya pada Rio, Jennie menatap cemas pada sang dongsaeng.

Selesai makan malam, Rio berjalan menuju ke kamar nya, perasaan nya campur aduk, memikirkan Sohee dan mama nya, juga uang yang nya yang selalu di potong oleh Tiffany, Rio bukan nya pelit, tapi Rio ingin pembukuan nya rapi jadi tahu apakah dia rugi atau untung, jika uang nya sudah langsung di potong lebih dulu, ia bingung memasukan nya dalam pembukuan.

Bruk

"RIO!" teriak Jennie melihat sang dongseang tiba-tiba jatuh pingsan.

"Panggilkan Yoong" perintah Taeyeon, karena di rumah itu hanya ada mereka berempat, Tiffany dan Jennie tak sanggup mengangkat tubuh tinggi besar Rio.

"Oppa. . . Oppa. . ." Teriak Jennie sambil berlari ke rumah Yoong.

"Ada apa?" Sambut Yoong ikut panik, padahal ia belum tahu apa yang terjadi

"Rio pingsan oppa" jawab Jennie sambil menangis, Yoong langsung berlari ke rumah sang paman.

"Yoong, bawa saja ke rumah sakit, biar Jennie temani" ujar Teayeon khawatir.

"Ya uncle" Yoong lalu memapah tubuh Rio dengan susah payah, memasukan nya ke dalam mobil dan di bawa ke rumah sakit dengan Jennie.

Sejam kemudian, Rio sudah siuman, dokter mengatakan jika ia tak perlu di opname, jadi sudah boleh langsung pulang.

"Aku tadi kenapa hyung?" Tanya Rio bingung karena ia tiba-tiba berada di rumah sakit.

"Aku tidak tahu, Jennie ke rumah dan mengatakan jika kamu pingsan tadi" jawab Yoong.

"Ah begitu, ayo pulang, tapi sebelum nya aku ingin beli roti keju lebih dulu" ajak Rio yang sudah bisa berjalan sendiri, sementara Jennie tengah membayar administrasi pengobatan Rio.

Setiba di rumah.

"Bagaimana Yoong?" Tanya Taeyeon menyambut kedatangan anak-anak dan keponakan nya itu dari rumah sakit.

"Dia hanya ingin roti keju uncle" jawab Yoong bercanda, Rio langsung memasuki kamar nya begitu saja, Taeyeon lega, akhir nya ia bisa tidur nyenyak malam ini, karena Rio tak di rawat di rumah sakit, ya si bungsu akan selalu jatuh pingsan jika ia sedang dalam tekanan, atau terlalu banyak pikiran.

Keesokan hari nya di kampus

"Lalu kamu akan wisuda kapan?" Tanya Rose pada June

"Aku belum tahu, job ku lumayan akhir-akhir dan aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ku" jawab June, Rose menghela nafas, sang kekasih lebih mementingkan pekerjaan nya dari pada kuliah nya.

"Aku wisuda tahun ini" beritahu Rose.

"Yaa bagus, aku ikut bangga mendengar nya" balas June tanpa menatap Rose dan malah sibuk mengutak-atik kamera nya.

Akhir nya, wisuda Rose dan Rio pun di gelar bersamaan, meski beda jurusan, diadakan di ruangan yang berbeda, tapi di hotel yang sama, dan waktu nya bagi para wisudawan untuk berfoto.

"Rosie" seru Jihyo dan Yeri, mereka bertiga pun berfoto bersama dengan toga nya, lalu berfoto dengan keluarga masing-masing juga, June tidak datang karena takut dengan keluarga Rose.

Sementara di ruangan lain, keluarga Rio juga tengah bersuka cita dan berfoto bersama si bungsu, termasuk keluarga Taehyung, semua lengkap, kecuali Sohee, ia kembali menghilang, padahal sudah berjanji akan menemui keluarga Rio terutama Tiffany diacara wisuda Rio hari ini, tapi ia ingkar, ponsel nya mati dan tak bisa di hubungi.

Dalam perjalanan pulang, keluarga Rio dan keluarga Rose tak sengaja bertemu.

"Fanny-ah"

"Sicca-yaa" mereka saling berpelukan karena memang sudah lama menjadi rekan kerja.

"Rose juga wisuda hari ini?" Tanya Tiffany.

"Ya aunty" jawab Rose salah tingkah karena ada Rio di sana.

"Wah kebetulan sekali, ayo kita ambil foto bersama" ide Tiffany, dan dua keluarga itu pun berfoto di lorong hotel sebelum kembali ke rumah masing-masing, termasuk meminta Rio dan Rose untuk foto bersama.

"Selamat Rose" ucap Rio, mereka berdua berjalan di barisan paling belakang.

"Gumawo oppa, selamat juga untuk oppa" balas Rose menunduk sambil melirik sungkan pada Rio.

"Dimana June?"

"Aku sengaja tak mengundang nya oppa" jawab Rose, karena ia pasti tetap tak akan datang, sebab takut pada keluarga Rose.

"Oh"

"Sohee sendiri? Aku tidak melihat nya" Rose balas bertanya.

"Dia tidak datang, entah lah, kali ini aku tak akan memaafkan nya" cerita Rio, Rose kaget, ia menatap iba juga cemburu pada pria di samping nya itu, sebab posisi nya berbanding terbalik dengan nya, Sohee yang di terima justru menyia-nyiakan kesempatan nya, sedang kan June harus berjuang tapi bahkan pria itu tak melakukan apa-apa untuk hubungan mereka.

"Akh paling jika kalian bertemu nanti, oppa akan luluh dengan aegyo Sohee" batin Rose kesal.

"Tunggu, kesal? Kanapa malah aku yang kesal?" Rose bertanya pada diri nya sendiri dalam hati.


#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now