9. Menemui Rose

1.3K 224 47
                                    

"Jenn"

"Ya ma?"

"Coba tanyakan pada Rio, apa sekarang dia bersedia di jodohkan dengan Rose?" Pinta Tiffany pada sang putri.

"Ya ma" patuh sang putri.

Sepulang dari peternakan, Rio dan Yoong mengunjungi rumah Jennie dan bermain tenis meja di belakang bersama Jisoo dan pegawai di toko retail pasangan Jensoo, Rio bersorak mengejek Yoong yang kewalahan melawan nya.

"Usia memang tidak bisa bohong" kekeh Jisoo.

"Bukan begitu Soo, hari ini tenaga ku terkuras oleh Rio di peternakan" Yoong mencoba membela diri.

"Alasan, bohong dia hyung" ujar Rio

"Oh ya? Siapa tadi yang mengajak ku menguras kolam ikan, tapi di tengah perjalanan dia meninggalkan ku dan malah sibuk menelpon yeoja?" Balas Yoong, Jisoo terbahak.

"Minta lah bonus hyung" ujar Jisoo pada Yoong sambil terkekeh.

"Bonus apa Soo, dongsaeng mu itu hanya loyal pada wanita saja" ejek Yoong, Rio hanya bisa tersenyum tak membalas ucapan Jisoo mau pun Yoong.

Jennie yang baru tiba dari rumah orang tua nya pun ikut bergabung, pegawai nya tadi pun segera kembali ke depan untuk bekerja, karena tak enak keluarga sang boss berkumpul, Jennie membawa beberapa botol minuman dingin, Jisoo, Rio dan Yoong pun segera menghampiri nya, dan mengambil masing-masing satu botol.

"Jadi?" Tanya Jennie, sambil menatap Rio, yang menatap balik sang noona dengan ekspresi kebingungan.

"Apa sekarang kamu bersedia di jodohkan dengan Rose?" Rio nampak berpikir dengan pertanyaan Jennie.

"Dia punya kekasih noona" alasan Rio

"Berarti jika dia putus juga, kamu mau?" Tanya Jisoo, Rio terkekeh

"Ya tidak begitu juga hyung, sulit menjelaskan nya dengan kata-kata" balas Rio

"Paling tidak temui dia sekali saja, agar mama mu senang" ide Yoong.

"Aku tidak mau terjadi salah paham dengan June nanti"

"Coba ajari Rio, oppa" Jennie menunjuk pada Yoong sambil terkikik mengejek, Yoong menghela nafas.

"Datang ke cafe nya, bicara disana, jika June tiba-tiba datang, ia tak akan curiga karena kalian tidak pergi keluar berdua saja, jadi dia akan berpikir mungkin kamu hanya lah tamu biasa seperti yang lain" ide Yoong.

"Ide cemerlang" Jisoo mengacungi jempol ke arah Yoong.

"Tidak sia-sia kita punya saudara playboy" ejek Jennie

"Semoga Jaemin tidak meniru appa nya" imbuh Rio.

"Buah tak akan jauh jatuh dari pohon nya" balas Yoong.

Jennie akhir nya memberitahu sang mama jika Rio bersedia menemui Rose berdua saja, meski dulu sekampus, tapi mereka jarang bertemu, apalagi berinteraksi, itu hanya terjadi 2x selama tiga tahun mereka kuliah, itu pun di akhir-akhir masa belajar mereka, setelah kedua orang tua Rio dan Rose memberitahu jika mereka akan di jodohkan, meski sang pria menolak.

"Baiklah, mama akan membuat roti kukus, sebagai oleh-oleh" girang Tiffany yang begitu antusias, karena si bungsu bersedia menuruti kemauan nya.

Dan hari itu pun tiba, Rio bersiap untuk mengunjungi Rose di cafe nya tanpa sepengetahuan sang gadis, Rio punya nomor kontak Rose, dari sang mama, tapi ia tak enak jika harus menghubungi lebih dahulu.

"Yang ini untuk uncle dan aunty" pesan Tiffany menyerahkan paper bag berisi roti kukus buatan nya.

"Dan yang ini untuk Rose" ia menyerahkan lunch boxx ungu berisi roti kukus juga.

Be My Only OneWhere stories live. Discover now