6. Wisuda

1K 203 39
                                    

"Oppa mianhae" Sohee dengan aegyo nya berusaha membujuk Rio yang marah karena ia tak jadi datang di acara makan siang bersama keluarga nya kemarin.

"Aku sebenarnya sangat marah pada mu" jawab Rio.

"Tapi tidak jadi marahkan?" manja Sohee memeluk Rio dari depan, jika sudah begini, Rio pasti akan luluh.

"Mereka tidak cocok, Rio lebih pantas dengan mu Rose" gumam Jihyo yang melihat adegan Rio dan Sohee.

"Dia sangat gantle" puji Yeri

"Stop, berhenti membicarakan Rio, kalian tahu kan June oppa sangat pencemburu, aku takut dia mendengar nya nanti, dan berpikir kami ada apa-apa karena kalian membahas nya" cemas Rose, Yeri memutar malas kedua matanya, Jihyo menggedikan kedua bahu nya acuh.

"Membicarakan siapa?" Tanya June yang tiba-tiba muncul diantara para gadis itu.

"Membahas tentang toxic relationship" sahut Yeri asal, ia lalu pergi melenggang meninggalkan Rose, dan Jihyo mengikuti nya dengan sedikit berlari.

"Aku ada job, boleh tidak aku membawa mobil mu Rose?" Tanya June, yang tak merasa tersindir oleh jawaban Yeri tadi, Rose langsung mengangguk cepat, dan menyerahkan kunci mobil nya pada June.

"Ada bensin nya tidak?" Lagi ia bertanya.

"Ah iya aku lupa, aku belum mengisi nya" jawab Rose, ia lalu mengambil dompetnya dan memberi beberapa lembar uang pada June, setelah June pergi, Rose melihat Rio dan Sohee yang sudah kembali mesra, mereka memasuki mobil nya dan entah pergi kemana.

"Andai saja. . ." Batin Rose menatap kepergian mobil Rio.

Kadang melihat hubungan orang lain membuat kita iri, mungkin karena kita bersama orang yang salah.

Dan di rumah keluarga Kim, Yuri dan Jessica sedang berkunjung, hanya untuk sekedar menanyakan kabar, karena mereka telah memiliki hubungan kerja sama, semenjak Jennie belum lahir, dan toko daging Kwon masih di kelola oleh orang tua Yuri waktu itu.

Yoong tiba bersama Taehyung, merasa tak enak, ia memilih langsung pulang.

"Tae" sapa Yuri melihat anak kedua Taeyeon datang.

"Uncle" balas nya, membungkuk hormat.

"Bagaimana usaha pabrik pakan ternak mu Tae?" Tanya Yuri, Taehyung duduk di samping sang tamu.

"Sedang lesu uncle, mungkin karena peternak lebih memilih pakan impor" jawab Taehyung.

"Bukan seperti itu, tapi kamu yang kurang pandai dalam menjalankan bisnis mu, tirulah dongsaeng mu, Rio bahkan sudah lepas dari papa dan mama mu semenjak SMU, dan sampai sekarang, jatuh bangun dia membangun usaha nya sendiri tanpa merepotkan kedua orang tua nya, aku tak tahu mau jadi apa kamu nanti jika kami sudah tidak ada" omel Taeyeon blak-blakan di hadapan Yuri dan Jessica, Taehyung tentu malu di buat nya, di bandingkan dengan sang dongsaeng dan dimarahi di depan orang lain, Tiffany menatap iba sang putra, dan suasana pun menjadi canggung, Taehyung keluar begitu saja menuju ke rumah Yoong, yang tengah menikmati teh buatan sang istri, ia mengerutkan kening nya menatap sang sepupu yang memasang wajah marah nya.

"Jika dia bukan papa ku, sudah aku ajak dia baku hantam sekalian" gumam Taehyung, Yoong masih diam dan hanya mendengarnya saja.

"Kamu tahu hyung? Papa mempermalukan ku di hadapan uncle Yuri dan aunty Jessica, membandingkan ku dengan Rio" Taehyung mulai menceritakan apa yang baru saja terjadi pada Yoong.

"Mungkin uncle hanya ingin memotivasi mu" hibur Yoong.

"Dengan menceramahi ku di hadapan orang lain, hyung?"Yoong tak bisa menjawab.

Keluarga Kwon pun pulang.

"Tae!" Panggil Taeyeon pada Taehyung yang masih di rumah Yoong, karena rumah mereka berdampingan.

"Ya pa" sahut Taehyung, ia lalu berjalan pulang, dan sang ayah menunggu nya di ruang keluarga.

"Fanny-ahh, ambilkan uang nya, dan berikan pada anak tak berguna itu" ujar Taeyeon pada sang istri, Taehyung tidak terkejut, ia sudah biasa di perlakukan seperti itu oleh sang ayah.

"Jangan di masukan ke hati ne, kamu tahu kan papa mu memang keras" tutur Tiffany pada Taehyung sambil mengusap-usap punggung nya.

"Ne ma, Taehyung pulang dulu" pamit nya setelah mendapatkan apa yang ia mau.

Sepulang kuliah, Rio berpapasan dengan Yoong yang hendak ke peternakan.

"Hyung, aku tak bisa terlalu sering datang ke peternakan, aku titipkan mereka pada mu ya" pesan Rio yang memang akhir-akhir ini sibuk dengan sidang nya, karena ia ingin segera wisuda, begitu juga dengan Rose, ia juga akan di wisuda tahun ini.

"Ok" jawab Yoong sebelum kembali melajukan motor nya.

Dan di rumah Yuri.

"Tempo hari, appa melihat mobil mu di pakai oleh June, kemana dia?" Interogasi nya, Rose gelagapan tak tahu harus menjawab apa.

"Rose meminta nya untuk membelikan bensin appa" bohong nya.

"Beli bensin di cafe?"

"Kebetulan dia ada janji dengan orang yang akan memakai jasa nya pa, jadi sekalian"

"Setelah wisuda, appa minta kamu harus segera memutuskan hubungan mu dengan June" ucap Yuri tak mau di bantah, Rose bingung, ia tak punya cukup alasan untuk meninggalkan June karena tidak ada masalah dan hubungan mereka baik-baik saja.

Jaehyun yang melihat sang noona gelisah pun tak tega, ia menghampiri nya.

"Sejujurnya, aku juga tidak suka melihat hubungan noona dengan June" ujar Jaehyun yang tiga tahun lebih muda dari Rose.

"Aku pernah melihat nya beberapa kali, ia memakai mobil mu bersama teman-teman nya" lanjut Jaehyun.

"Lalu aku harus bagaimana?" Putus asa Rose.

"Katakan saja jika noona di jodohkan"

"Tapi kan Rio menolak di jodohkan dengan ku"

"June tak akan tahu"

#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now