31. Lebih Tenang

1K 186 16
                                    

Rio menjalani hari-hari nya dengan Rose jauh lebih baik sekarang, seperti pasangan muda yang baru menikah, Rose akan memasak sarapan, makan siang dan makan malam untuk sang suami yang bekerja di peternakan yang berada di belakang rumah mereka, cafe milik Rose, ia pasrahkan pada Jaehyun karena sang dongsaeng akan menikah, dan akan memulai hidup baru nya sebagai kepala keluarga, Rose rela meninggalkan nya, demi hidup yang lebih tenang bersama sang suami Rio.

Rio masih sering ke rumah Tiffany, untuk menjenguk sang mama, dan tak pernah menanyakan kabar menantu nya, juga tak pernah menginjakan kaki nya di peternakan Rio, karena Tiffany dari dulu menganggap jika peternakan yang Rio bangun adalah bentuk perlawanan sang putra pada nya, Rio nekad membeli sebidang tanah untuk ia jadikan tempat memelihara sapi-sapi nya, dulu Tiffany melarang nya, dan menyuruh Rio untuk membangun di belakang rumah keluarga Kim saja, tapi Rio menolak, dan Taeyeon mendukung nya, di tambah, Tiffany tahu jika Rio juga membangun rumah kecil di sana, membuat Tiffany semakin marah, dan kini, sebagai wujud dan bentuk dukungan untuk sang mama, Taehyung juga enggan mengunjungi peternakan milik Rio.

Si bungsu Kim nampak menghampiri rumah Yoong, sambil menggigit apel ditangan nya, ia bertemu Karina di depan pintu.

"Karina mau kemana?"

"Main"

"Di depan ada culik, awas saja nanti di masukin kantong lho" jahil Rio, gadis kecil yang berusia nyaris empat tahun itu pun berhenti melangkah, ia ragu, padahal sudah ada janji dengan Gissele, putri tuan Oh yang tinggal di depan rumah mereka, Rio terkikik lucu melihat reaksi keponakan nya itu.

"Hyung" Rio menghampiri Yoong yang sedang makan siang menghabiskan sisa sang putri tadi.

"Eh Rio, sudah makan?" Balas Yoong.

"Sudah hyung"

"Masak apa istri mu hari ini?" Tanya Seo, Rio tersenyum salah tingkah dengan pertanyaan sepupu ipar nya itu.

"Ikan kukus, tumis sayur dan sup jamur noona" jawab Rio, Rose sekarang memang mengatur asupan yang masuk ke tubuh mereka dengan mengurangi minyak goreng, dan gula sedikit demi sedikit.

"Apa masakan nya enak?" Penasaran Seo.

"Tentu noona, dia pandai menakar bumbu, dan tahu selera ku" balas Rio memuji sang istri.

"Wah, benarkah? Apa yang sedang ia lakukan hari ini?"

"Saat aku hendak kemari tadi, ia sedang mencuci baju kami"

"Sepertinya kamu bahagia sekarang" tebak Yoong.

"Tentu hyung, meski rumah kami kecil, harus melakukan apa-apa sendiri, tapi aku bahagia hyung, tenang, tak perlu bertengkar dengan mama lagi, tak perlu bangun tengah malam untuk mengganti catatan timbangan agar Rose tidak salah paham, dan bisa tidur nyenyak setiap malam" kekeh Rio, setiap hari ia akan menyisakan sekitar satu jam waktu nya dari pagi, siang dan malam untuk menemani Tiffany sejenak, tapi biasanya Rio lebih memilih di rumah Yoong, sambil mengobrol atau bermain dengan Karina dan Jaemin.

"Tuan muda, nyonya besar memanggil anda" beritahu ahjuma.

"Ya ahjuma" Rio pun pulang dari rumah Yoong.

"Jisung-ie, disini kamu rupa nya" sapa Rio pada sang keponakan.

"Ya ma?" Rio menghampiri Tiffany.

"Antar mama dan Jisung membeli mainan" dingin Tiffany.

"Baik ma" Rio tak seperti Taehyung, yang pemalas, ia selalu menuruti kemana pun sang mama minta di antar.

Malam nya Rio pulang ke peternakan, membawakan bebek panggang kesukaan Taeyeon dulu sebagai oleh-oleh untuk sang istri, yang rupanya sedang menyiapkan makan malam di dapur.

Set

"Astaga oppa!" Kaget Rose karena Rio tiba-tiba memeluknya dari belakang, sang suami terkekeh lucu.

"Oppa dari mana?" Tanya Rose tetap melanjutkan acara memasak nya, Rio malah mengecup dan mencumbu leher samping sang istri.

"Mengantar mama dan Jisung membeli mainan, buat cucu kesayangan berapa pun uang yang harus mama habiskan tak pernah di keluhkan" cerita Rio.

"Jadikan ini pelajaran oppa, saat kita memiliki anak sendiri nanti, jangan terlalu memanjakan nya dengan materi" balas Rose.

"Hu-um" balas Rio.

"Aku rindu, masak nya nanti saja ne, aku ingin memakan mu lebih dulu" gumam Rio, Rose terkekeh salah tingkah.

Rutinitas bercinta mereka memang jadi lebih intens lagi sekarang, karena merasa lebih bebas hanya di rumah berdua jadi kadang mereka melakukan nya di dapur atau depan tv, tak perlu khawatir akan ada yang memergoki mereka.

Berhubung ada pertandingan bola liga Eropa, Rio bergadang sendirian menonton nya, saat selesai, ia pun memasuki kamar nya hendak menyusul sang istri, yang rupa nya sudah terjaga.

"Oppa lelah tidak?" Tanya Rose

"Tidak, kenapa bangun?" Rio balik bertanya.

"Ayo kita bercinta" ajak Rose, kadang memang tak selalu Rio yang meminta nya, Rose pun juga tak malu untuk memulai, demi agar ia bisa secepat nya mengandung, mereka tak putus asa untuk berusaha sendiri.

Sampai akhir nya tiba pada rasa jenuh, bukan bosan bercinta, tapi mereka berhenti berharap, dan ikhlas menjalani rumah tangga mereka tanpa keturunan, kini aktivitas bercinta mereka hanya di lakukan untuk mengobati rasa rindu dan memenuhi kebutuhan bioligis saja, tanpa berharap akan tumbuh nya janin di perut Rose.

Tapi, meski begitu, bukan berarti mereka tak bahagia, Rose dan Rio justru malah semakin mesra, sang istri kadang sengaja menggoda suami nya dengan memakai kemeja putih polos milik Rio yang kebesaran, tanpa memakai apa-apa dibalik nya, dan siapa yang tak tergoda, Rio akan langsung menerkam sang istri yang pura-pura ke dapur melewati sang suami yang sedang menonton tv.

#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang