42. Isyarat

1K 178 26
                                    

Hubungan Taehyung, Rio dan Jennie menjadi renggang, kedua nya tidak saling bertegur sapa dengan Taehyung, soal Yuna waktu itu, Jennie ikut terkena imbas nya, karena ia menegur Rio, aneh bukan, Taehyung mendiamkan noona dan dongsaeng nya itu, apalagi Rose, ia tak nyaman saat berada di dekat Taehyung, saat berada di rumah Tiffany, ia lebih memilih menghindar dengan mengunjungi rumah Yoong.

"Rose, sudah lama?" Sapa Seo melihat Rose tengah membantu Karina mengerjakan tugas sekolah nya di ruang tv.

"Baru sepuluh menit yang lalu unnie" jawab Rose.

"Bukan kah di rumah aunty sedang berkumpul semua?" Tanya Seo.

"Aku malas ada Taehyung oppa, unnie" balas Rose, Seo hanya tersenyum

"Dia membuat ku tak nyaman, sebagai yang tertua setelah Jennie unnie, ia bahkan tak melakukan apa-apa untuk Rio oppa waktu itu, di tambah insiden Yuna tempo hari, dia tak menasehati anak nya, tapi malah mendiamkan oppa  dan juga unnie, aneh" cibir Rose kesal, Seo terkekeh lucu, baru kali ini Rose memperlihatkan kekesalan nya, padahal mereka sudah saling mengenal hampir delapan tahun.

"Dari dulu Taehyung memang menyebalkan, dia sering mengadu pada aunty, itulah kenapa dia jadi anak kesayangan, karena apa yang uncle lakukan untuk saudara nya selalu dia laporkan pada mama nya, jadi uncle tak bisa sembarangan membantu keluarga nya" sahut Yoong yang baru datang dari peternakan, Rio menyusul sang istri, perang dingin antara diri nya dan Taehyung juga membuat nya tak nyaman di rumah sang mama, Karina sudah selesai dengan tugas sekolah nya.

"Appa, tolong rautkan pensil Karina ne, Lucas mematahkan nya tadi di sekolah, namja itu sangat menyebalkan" gerutu Karina mengadu pada sang ayah, yang malah tersenyum lucu.

"Sayang, ayo kita pulang" ajak Rio.

Setiba di rumah

Rose selesai mandi dia menyusul, Rio yang tengah berbaring dikamar, entah apa yang ia pikirkan, setelah kembali dari rumah sang mama tadi, dia jadi pendiam.

"Oppa" Rose memeluk sang suami dari belakang, Rio sedikit terkejut, ia mengusap-usap tangan sang istri yang melingkar dipinggang nya.

"Oppa memikirkan sesuatu?" Tanya Rose perhatian, sambil mengecup leher samping sang suami.

"Iya, memikirkan mu" bohong Rio, tersenyum sedikit memalingkan wajah nya ke belakang.

"Benarkah? Aku sudah disini, jangan hanya di pikirkan"

"Lalu?"

"Nikmati aku oppa" goda Rose, Rio terkekeh gemas, ia lalu mengubah posisi nya jadi menghadap sang istri.

"Pertama, aku akan menyentuhmu dulu tentu nya" ujar Rio.

"Touch it" tantang Rose, ia lalu bergerak menaiki tubuh sang suami lalu menduduki perut nya, wajah Rio berubah sumringah, jantung nya berdebar makin kencang saat menatap Rose membuka baju nya.

"Damn!" Batin Rio mengumpat menatap dari bawah aksi sang istri yang begitu sexy.

Mereka pun akhir nya bercinta, Rose tahu Rio sedang banyak pikiran, ia ingin membantu memperbaiki mood sang suami dan menghibur nya dengan mengajak bercinta, tak peduli ia harus menjadi jalang sekalipun, asal demi Rio, ia rela melakukan nya, pria yang setia menerima dia apa ada nya.

"Oppa jujurlah pada ku" Rose mengusap dan memainkan rambut sang suami yang menyandarkan kepalanya di dada sang istri dengan manja, mereka baru saja selesai bercinta, Rio menghela nafas.

"Aku memikirkan hyung, kenapa dia harus semarah itu pada kami?" Sesal Rio, ia terlalu menyayangi saudara-saudaranya, jadi ketika ada yang mendiami nya ia jadi kepikiran.

"Jangan di pikirkan oppa, mungkin dia masih emosi, biarkan tenang dulu, nanti dia pasti akan memulai sendiri untuk berbicara dengan oppa" hibur Rose, Rio mendongak menatap sang istri, kedua nya lalu berbagi senyum hangat.

"Gumawo Rosie" ucap Rio

Cup

Rose mengecup kepala Rio sebagai balasan nya, mereka pun tertidur dengan posisi masih polos tanpa busana.

Dua bulan lagi, Joy akan melahirkan, Rose dan Rio terakhir berkunjung sebulan yang lalu, setelah acara baby shower yang berakhir menyedihkan untuk Rio dan sang istri, pasangan itu melakukan video call dengan Jaehyun dan istri nya.

"Noona"

"Jaehyun-ahh, apa kabar istri mu?"

"Baik noona, hyung dimana?"

"Aku disini" Rio duduk di samping Rose yang langsung bergelendot manja pada suami nya.

"Mian Joyie, Jaehyun-ahh, aku dan oppa tidak bisa sering-sering berkunjung, ya kalian tahu kan. . ."

"Yaa unnie, aku mengerti, maafkan kami"

"Jangan katakan itu, bukan salah kalian"

"Mungkin kami baru bisa berkunjung saat Joy melahirkan nanti"

"Yaa, kami tunggu"

Setelah berbincang dengan dongsaeng nya, Rose mengakhiri sambungan video call nya.

"Aku iri dengan kemesraan oppa dan unnie" ucap Joy, yang melihat betapa nyaman nya Rose pada Rio, dan terlihat jelas juga setiap kali Rio menatap Rose, dari sorot matanya ia begitu memuja dan mencintai istri nya.

"Padahal mereka dulu hanya dijodohkan" imbuh nya kagum.

Beberapa hari kemudian

Terdengar suara pintu gerbang terbuka, Rio pun melihat keluar, rupa nya Karina datang bersama sang ayah, ia yang membuka pintu gerbang dengan kepayahan, karena tubuh kecil nya.

"Oppa bantu aku" suara Karina terdengar mengerang karena berat.

"Payah, makan saja banyak, tapi tak ada tenaga" cibir Jaemin.

"Jangan salahkan aku, salahkan appa, kenapa memberi ku banyak makan" balas Karina.

"Tidak mau, buka sendiri" balas Jaemin, ia berlalu meninggalkan dongsaeng nya, Yoong terkekeh, ia turun dari motor dan membantu sang putri.

"Yak oppa! Tunggu, aku akan memukulmu karena tak membantu ku, aku dongsaeng mu oppa" rengek Karina mengejar Jaemin, Rio tersenyum lucu mendengar rengekan Karina.

"Mungkin anak ku nanti akan seperti Karina ya hyung?" Gumam Rio tak melepas tatapan nya dari sang keponakan, Yoong tak menjawab, ia hanya terkekeh menatap anak-anak nya.


#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now