40. Rencana Tuhan

950 176 9
                                    

Hari minggu nya, Rio dan Rose bersiap untuk mendatangi acara pembukaan restauran cabang milik Jenno, yaa kedai burger nya dulu, kini sudah berkembang pesat menjadi sebuah restauran khusus burger dan hot dog.

Yoong datang dengan motor nya bersama Karina dan Jaemin.

Hap

Kedua nya melompat turun dari motor sang ayah, dan berlari kecil mendekati Rio yang sedang memanasi mobil nya, dan Rose tengah mengunci pintu rumah.

"Uncle dan aunty mau kemana?" Tanya Karina, Rose menoleh kaget dengan kehadiran anak-anak Yoong itu.

"Uncle dan aunty ada acara sayang, maaf ya" sesal Rose.

"Aku tadi sudah memberitahu nya, tapi Karina tak percaya dan tetap minta ikut kemari" jelas Yoong, Rio turun dari mobil nya, menghampiri Karina dan Jaemin.

"Jika kalian tetap di sini, kami janji akan pulang cepat, nanti uncle belikan oleh-oleh" ujar Rio.

"Ya uncle" Karina langsung setuju.

"Ini kunci nya jika kalian mau menonton tv, di kulkas juga ada makanan dan minuman kalau kalian lapar" Rose menyerahkan kunci rumah nya pada Jaemin.

"Tidak perlu Rose, mereka biar di belakang bersama ku" tolak Yoong.

"Jangan oppa, kasihan mereka jika di sana, ini kunci nya" Rose memaksa.

Akhir nya ia dan Rio pun berangkat, menuju ke tempat acara, dan rupa nya banyak teman-teman semasa senior high school dulu yang datang.

"Seulgi-ahh" Rio memukul kepala belakang sahabat nya semasa SMA dulu itu, Seulgi mengerang kesakitan, ia lalu menoleh.

"RIO! astaga" kaget Seulgi, ia spontan memeluk Rio karena sudah lama mereka tidak bertemu.

"Apa kabar mu anak nakal?" Seulgi menampar pipi kanan Rio yang terkekeh senang bertemu sahabat lama nya itu.

"Seperti yang kamu lihat" balas Rio.

"Oh ya, kenalkan istri ku, Rose" Rio menarik pinggang sang istri untuk ia kenalkan pada Seulgi.

"Hai Rose" Seulgi menjabat tangan istri sahabat nya itu.

"Kalian juga akan aku kenalkan pada istri ku"

"Irene-ahh" Seulgi memanggil sang istri yang tengah hamil besar anak pertama mereka.

"Noona/unnie" seru Rio dan Rose, Irene tersenyum lebar.

"Kalian datang juga?" Kaget nya.

"Kalian sudah saling mengenal?" Bengong Seulgi.

"Tuan Bae, kami ada hubungan bisnis soal persapian" jawab Rio terkekeh.

"Ah, pantas saja" gumam Seulgi.

"Kami tidak tahu kalian sudah menikah?" Heran Rio.

"Setahun yang lalu di Kanada, dan memang tidak ada pesta besar-besaran" jawab Seulgi.

"Dan pulang dari Kanada istri mu langsung masuk angin ya" canda Rio, Rose nampak mengusap-usap perut Irene.

"Semoga kalian segera menyusul" doa Irene membalas mengusap perut rata Rose.

"Gumawo unnie"

"Ayo kita temui Jenno, kalian sudah bertemu dia belum?" Ajak Rio.

"Belum, kami juga baru saja sampai" jawab Seulgi, mereka berempat pun menghampiri Jenno.

"Jenno-yaa selamat untuk mu, aku ikut bangga dengan kesuksesan mu" ucap Rio memeluk sahabat nya itu.

"Gumawo Rio-yaa" balas nya.

"Hey beruang, aku senang kamu bisa datang" Jenno merangkul bahu kedua sahabat nya itu.

"Noona, Rose" Jenno memeluk Rose dan Irene bergantian.

"Ayo duduk" Jenno mempersilakan tamu nya itu duduk di kursi khusus, sambil menikmati hidangan dan berbincang.

"Bagaimana hasil teraphy mu tempo hari Rio?" Tanya Jenno yang memang tahu segala permasalahan yang Rio hadapi tentang usaha nya untuk mendapatkan keturunan.

"Kami di minta untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter kandungan, tapi dokter terakhir yang aku temui kurang memuaskan" cerita Rio.

"Teraphy apa?" Seulgi penasaran.

"Kami sedang mengupayakan kehadiran seorang anak Seul, tapi teraphys memberitahu jika kami harus ke dokter kandungan, dan yang kami temui meminta kami untuk melakukan kuretase" jelas Rio.

"Memang Rose mengalami keguguran?" Tanya Seulgi.

"Tidak"

"Wah jangan mau kalau begitu, itu keputusan yang sembrono, coba saja kamu ke rumah sakit Kang, dan temui dokter Hyo" tutur Seulgi

"Rumah sakit Kang?" Ulang Rio.

"Iya, itu milik appa, katakan jika kamu ingin bertemu dengan dokter Hyo, dia aunty ku, nanti aku beritahu dia, ini nomor kontak nya" Rio langsung mengambil ponsel nya, dan menyimpan nomor dokter kandungan yang adalah saudara kandung ayah nya Seulgi.

Dan kini, Rio bersama Rose dalam perjalanan pulang.

"Untung kita bisa datang oppa, dan bertemu Seulgi" gumam Rose tersenyum senang.

"Iya, semoga kita cocok dengan dokter Hyo" balas Rio.

"Oppa jangan lupa membelikan oleh-oleh untuk Karina dan Jaemin" Rose mengingatkan sang suami.

"Ah iya, aku hampir lupa" Rio lalu membelokan mobil nya ke sebuah toko roti, untuk membelikan Karina dan Jaemin oleh-oleh, mereka lebih suka membelikan anak-anak Yoong makanan dari pada mainan.

Dan setiba nya di peternakan, Jaemin dan Karina membantu sang ayah menggiring ayam dan angsa milik Rio yang hendak keluar pagar, serta anak kambing yang melompat-lompat mampu merepotkan Jaemin, Rose dan Rio pun di buat terpingkal.

"Karina, Jaemin, kemari lah, uncle membelikan kalian milk shake" panggil Rose, ia turun dari mobil nya sambil menenteng paper bag berisi dua gelas milk shake, pudding dan cake untuk anak-anak Yoong.

"Yeay, gumawo aunty" seru Karina berlari ke arah Rose, mereka pun duduk di gazebo, Jaemin menyusul dengan peluh bercucuran.

Kedua bocah itu dengan sabar menunggu Rose membuka kan oleh-oleh nya.

"Bagaimana dengan acara nya?" Tanya Yoong.

"Ramai hyung, aku bertemu Seulgi tadi" cerita Rio.

"Beruang bodoh itu masih hidup rupa nya" ujar Yoong, Rio terbahak.

"Doa kan ya hyung, kami akan mengunjungi rumah sakit Kang minggu depan, kami sudah membuat janji dengan dokter di sana" pinta Rio.

"Tentu, hyung selalu mendokan yang terbaik untuk kalian berdua" balas Yoong.





#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now