13. Together

1.2K 229 36
                                    

Rio menunggu jawaban Rose, dan perasaan gadis itu pun campur aduk, antara ingin tapi juga ragu, baru tiga hari yang lalu ia patah hati, tapi sekarang tiba-tiba Rio mengatakan jika ia bersedia di jodohkan dengan nya.

"Oppa"

"Ya?"

"Aku juga menyetujui nya" jawab Rose, Rio tersenyum lebar, Rose memilih setuju meski masih ragu, karena dia berpikir tak mungkin ada orang tua yang akan menjerumuskan anak nya.

"Kita akan sama-sama belajar ok, untuk saling memahami dan mengenali sifat masing-masing, kamu boleh protes jika tidak ada yang kamu sukai dari ku, jangan hanya diam" ujar Rio, Rose mengangguk.

"Kita beritahu orang tua kita masing-masing, kamu siap?" Tanya Rio, Rose kembali mengangguk.

"Deal?" Rio mengulurkan kelingking kanan nya pada Rose.

"Deal" jawab Rose yakin, ia menautkan kelingking nya di kelingking Rio, Yoong yang sudah datang pun mengambil foto mereka diam-diam dan mengirimkan nya pada Jennie.

"Deal" jawab Rose yakin, ia menautkan kelingking nya di kelingking Rio, Yoong yang sudah datang pun mengambil foto mereka diam-diam dan mengirimkan nya pada Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Kim pun langsung heboh, Jennie tak bisa menyembunyikan kebahagiaan, dan antusias nya, ia langsung memberitahu Tiffany dan sang ayah.

"Kita pura-pura tidak tahu saja dulu ma, jangan menyinggung soal Rose, biar Rio sendiri yang mengatakan nya nanti, kita tunggu sampai kapan ia akan menyembunyikan status nya dari keluarga" ide Jennie.

"Ya ya mama setuju" Tiffany tentu sangat bersemangat karena misi nya berhasil, Taeyeon tak terlalu antusias, karena ide menjodohkan Rio dan Rose hanya tercetus dari sang istri, ia hanya menyetujuinya saja, karena memikirkan Rio yang banyak di sukai klien nya sebab sudah memiliki usaha sendiri yang maju di usia yang terbilang masih sangat muda, untuk di jodohkan dengan putri mereka.

Kembali ke peternakan Mino

Rio menoleh mendengar suara mobil mendekat, dan itu adalah Yoong dan Mark, di susul Bambam dengan mobil yang berbeda.

"Hyung" sambut Rio, Yoong pun turun sambil menenteng ransel berisi uang chas.

"Rose, kenalkan sepupu ku" ujar Rio memperkenalkan Yoong dengan calon istri nya.

"Hallo Rose" sapa Yoong.

"Oppa" balas gadis itu menjabat hormat tangan kanan Yoong.

"Kita muat dimana?" Tanya Yoong menyodorkan tas ransel nya.

"Di sana hyung, tuan Mino sudah menunggu nya" tunjuk Rio ke arah si pemilik peternakan berada, Yoong dan Bambam mengemudikan truck nya ke tempat yang di tujuk Rio tadi, untuk memudahkan memuat sapi-sapi yang akan dia bawa pulang ke peternakan nya.

Rio meraih tangan kanan Rose dan membawa nya menemui Mino, untuk menyelesaikan pembayaran nya.

"Silakan di minum Rio-yaa" ucap Mino pada sang tamu sambil menunggu anak buah nya menghitung uang pembayaran yang tak sedikit itu.

"Yaa terima kasih tuan" Rio mengambil satu gelas minuman untuk ia serahkan pada Rose, lalu mengambil satu gelas lagi untuk nya.

"Apa dia kekasih mu?" Tanya Mino.

"Lebih tepat nya calon istri tuan" jawab Rio, Rose tersenyum malu melirik Rio yang mengklaim nya sebagai calon istri, meski memang benar ada nya, tapi pembicaraan itu bahkan baru mereka lakukan tadi.

"Kalian cocok, dia bahkan tak masalah menemani mu ke tempat seperti ini" puji Mino

"Biasanya perempuan tak mau ke peternakan yang bau dan kotor" lanjut Mino, Rio tersenyum bangga, lalu menoleh ke arah Rose, kedua nya saling bertatapan salah tingkah.

"Jangan pulang dulu, makan malam disini ya, istriku sedang memasak di dalam" tawar Mino, karena tak enak, Rio pun mengiyakan, tak hanya Rio dan Rose, Mark, Bambam dan Yoong pun juga di jamu makan malam oleh Mino dan istri nya.

Rose duduk di samping kiri Rio, dan Yoong yang baru masuk pun langsung mengambil tempat duduk di samping kanan Rio, di susul Bambam dan Mark.

"Tidak sulit mencari tempat ini kan hyung?" Tanya Rio pada Yoong.

"Tidak, Bambam dan Mark tadi yang sempat tersesat" ejek Yoong, Mino menatap aneh karena Yoong tidak berbicara secara formal dengan Rio.

"Dia sepupu saya tuan" jelas Rio yang tahu dengan reaksi Mino.

"Ayah nya hyung dan papa saudara kandung" lanjut nya lagi.

"Ah, pantas saja, tadi ku pikir pegawai mu kurang ajar" kekeh Mino.

Karena jauh, jadi Rio dan yang lain kembali ke Seoul malam hari, mereka langsung ke peternakan, dalam perjalanan, Rose tertidur lelap di samping Rio yang mengemudikan mobil Rose, sepertinya gadis itu kelelahan, sampai tak terbangun sama sekali, padahal di peternakan Rio ramai menurunkan sapi untuk di masukan ke kandang masing-masing.


"Eenngg. . ." Rose akhir nya terjaga, karena mendengar suara teriakan dan suara sapi, ia  mendapati jaket yang dipakai Rio tadi menutupi tubuh bagian atas nya, dan ia pun kemudian memakai nya, lalu keluar mencari keberadaan Rio yang tengah mendata dan menimbang sapi nya satu per satu.

"Oppa" Rio mendongak, lalu tersenyum lebar melihat Rose dengan wajah setengah mengantuk memakai jaket nya yang ia selimutkan tadi.

"Suara nya terlalu berisik ya?" Tanya Rio perhatian, Rose menggeleng, ia lalu duduk disamping Rio dan menyandarkan kepala nya di bahu calon suami nya itu.

"Nomor 311, 610 kilogram" seru Yoong yang berdiri disamping timbangan di gital, semua perlu di catat agar tahu kenaikan bobot sapi nya sebelum di potong, jadi Rio tahu berapa laba nya.

"Tunggu sebentar ya, setelah selesai aku antar kamu pulang" ucap Rio lagi sambil menyandarkan pipi nya diatas kepala Rose yang masih menyandar di bahu Rio.

"Uhum, oppa selesaikan saja dulu, jangan pikirkan aku" jawab Rose.



#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang