33. Luluh

977 183 16
                                    

Jisung mendatangi rumah keluarga Kim bersama sang ayah, yang malah lebih memilih untuk langsung ke rumah Yoong, hanya sang putra sendiri yang memasuki rumah sang grandma.

"Tae" sapa Yoong yang sudah pulang dari peternakan Rio dan tengah mengasuh Karina dan Jaemin.

"Hyung" balas Taehyung yang tak nyaman di rumah sang mama, ia memang hanya akan datang ke rumah Tiffany jika ada mau nya saja.

"Pabrik bagiamana?" Tanya Yoong

"Sudah mulai beroperasi lagi hyung, meski tak banyak memproduksi" jawab Taehyung.

"Oh ya, aku kemarin bertemu tuan Jeon, dia baru membangun peternakan baru di dekat sini, coba kirim sample ke sana, siapa tahu dia cocok dengan produk mu" beritahu Yoong.

"Tuan Jeon?"

"Iya, dia baru merintis peternakan nya, pandai-pandai lah merayu nya"

"Baik hyung"

Di rumah Tiffany

"Grandma" Jisung menyusul Tiffany yang baru pulang dari butik nya, dan duduk sambil bergelendot manja pada sang nenek.

"Dimana daddy mu sayang?" Tanya Tiffany sambil mengusap rambut sang cucu.

"Di rumah appa, grandma, di sekolah tadi, Doyoung memamerkan lego seri terbaru nya" adu sang cucu dengan bibir cemberut.

"Iya, lalu?" Tanya Tiffany lembut.

"Jisung juga mau grandma, ayo kita beli sekarang" rengek nya.

"Iya iya, panggil daddy mu, suruh dia mengantar ke toko mainan" balas Tiffany yang selalu lemah dengan permintaan sang cucu yang sudah berusia hampir dua belas tahun, tapi masih menyukai mainan.

"Ok" girang Jisung yang kemudian berlari menyusul sang ayah di rumah Yoong.

"Daddy, ayo kita pergi, grandma menyetujui permintaan Jisung" ujar sang anak sambil menarik tangan kanan Taehyung.

"Hyung, ayo ikut" ajak Jisung pada Jaemin, yang menatap sang ayah seolah meminta persetujuan, tapi Yoong menggeleng.

"Tidak, aku menemani Karina saja di rumah" tolak nya, Yoong melarang karena Tiffany, yang memang tak menyukai keluarga dari pihak Taeyeon.

"Nanti main dengan ku ya hyung" pesan Jisung sebelum keluar dari rumah Yoong.

"Ok" Jaemin mengacungkan ibu jari nya ke arah Jisung.

Dan di toko mainan, Jisung membeli beberapa set mainan lego, pesawat, mobil remot dan mainan lain nya yang sampai membuat Tiffany harus membeli box besar untuk membawa semua nya, bagi sang grandma, bahkan jika Jisung meminta seluruh isi dunia pun akan ia belikan, karena Jisung adalah segalanya bagi dia.

"Jisung senang?" Tanya Tiffany sambil merangkul bahu sang cucu keluar dari toko mainan, Taehyung berjalan lebih dulu sambil membawa box besar berisi mainan sang anak.

"Tentu saja grandma, besok Jisung akan membuat Doyoung terdiam" ancam nya.

Setiba di rumah, ternyata Mina sudah menunggu bersama Yuna, gadis kecil itu berlari menyambut kedatangan oppa dan grandma nya.

"Grandma, mainan untuk Yuna tidak lupa kan?" Tanya sang cucu kedua yang berusia sembilan tahun sekarang.

"Mian sayang, grandma lupa tadi, nanti beli dengan mommy mu ne, grandma kasih uang nya" sesal Tiffany yang memang jika sudah bersama Jisung akan menjadi lupa dengan segala nya, Yuna langsung berbalik arah, berlari ke arah sang mommy dan memeluk nya.

"Yuna beli dengan mommy ne" hibur sang ibu, tapi gadis itu menggeleng, hati nya mungkin kecewa.

"Oppa, ayo antar Yuna membeli mainan" pinta Mina pada Taehyung.

"Aku lelah Mina-yaa, minta antar Yoong hyung saja, biar ahjuma panggilkan" tolak Taehyung, Mina tidak berani protes, ia akhir nya ke toko mainan bersama Yuna dengan diantar oleh Yoong.

Suatu hari, Tiffany sedang berada di butik nya, ia mendapatkan tamu yaitu teman sekolah nya dulu saat masih remaja.

"Baju mu bagus-bagus Fanny-ahh, aku sampai bingung harus membeli yang mana" puji Jessi teman sekolah Tiffany dulu, sambil memilih baju yang hendak ia beli.

"Pilih saja semua nya" kekeh Tiffany.

"Yak, itu akan membuat mu semakin kaya nanti dan aku yang jadi jatuh miskin" balas Jessi bercanda.

"Oh ya, aku datang kemari juga hendak menyerahkan undangan ini, kami berencana untuk mengadakan reuni lusa nanti" beritahu Jessi.

"Kenapa mendadak sekali?" Tiffany menerima undangan dari tangan Jessi.

"Tak ada yang memiliki nomor kontak mu, jadi jangan salahkan kami" sungut Jessi, Tiffany terbahak.

"Aku usahakan datang" gumam nya sambil membaca undangan di tangan nya.

"Jangan hanya di usahakan, tapi harus datang" paksa Jessi.

Tiffany meminta Taehyung untuk mengantarnya, tapi seperti biasa, ia selalu beralasan, sedangkan Jennie sedang menghadiri resepsi pernikahan keponakan nya dari pihak Jisoo, Yoong pergi mengambil sapi.

"Hallo ma" Tiffany menghubungi Rio.

"Hallo, Rio, dimana?"

"Rio mengambil sapi dengan hyung ma, ada apa?"

"Mama ada undangan reuni hari ini, tapi hyung dan noona mu tak bisa mengantar mama, kamu juga sedang pergi, ya sudah biar mama cancel saja"

"Rose di rumah ma, jika tak keberatan, dia bisa mengantar mama" Tiffany terdiam.

"Rio akan menghubungi nya ma" si bungsu mematikan sambungan telpon nya pada sang mama, ia lalu menghubungi sang istri.

"Hallo oppa"

"Hallo sayang, mama harus menghandiri reuni dengan teman-teman nya hari ini, tapi tak ada yang mengantarnya, bisa tolong antar mama?" Pinta Rio, Rose diam sejenak.

"Sayang?"

"Ya oppa, aku siap-siap dulu"

"Gumawo istri ku, muach"

Rio mematikan sambungan telpon nya, dan memberitahu sang mama jika Rose bisa mengantar nya menghadiri reuni.

Rose menjemput sang mertua dengan mobil nya, langsung dari peternakan, karena pasangan  Chaerio hanya memiliki satu mobil yaitu punya Rose sekarang, karena mobil Rio di tahan Tiffany.

"Kita berangkat sekarang ma?" Tanya Rose, Tiffany tak menjawab, tapi ia langsung memasuki mobil sang menantu, tak ada obrolan diantara mereka, dan Rose pun juga tegang, serta takut karena tak di respon oleh Tiffany semenjak tadi.

"Ke restauran Sun Flower" beritahu Tiffany dingin.

"Ne ma" jawab Rose.

Mereka pun tiba, parkiran penuh dengan mobil-mobil mewah, milik teman-teman Tiffany, setelah mendapatkan tempat parkir, Tiffany pun turun.

"Ayo temani mama" ajak nya datar, Rose pun menurut, ia mengikuti Tiffany dari belakang.

"Tiff"

"Fanny-ahh"

"Hey nyonya Kim"

Teman-teman Tiffany menyambut silih berganti, mereka mengerumuni nya, karena sudah lama tidak bertemu.

"Wah, siapa ini, dia cantik sekali?" Tanya salah seorang dari mereka, Tiffany menarik tangan kanan Rose.

"Ini Rose, menantu ku, istri nya si bungsu Rio" Tiffany memperkenalkan Rose di hadapan teman-teman lama nya yang bertahun-tahun tak bertemu, sang menantu tertegun, ia tak menyangka Tiffany masih mengakui nya sebagai menantu dan bahkan memperkenalkan nya dengan senyum bangga.

"Rio sangat pandai mencari pasangan rupanya" puji Jessi, Rose menunduk tersenyum malu dengan ucapan dari teman-teman mertua nya yang semua mengagumi serta memuji kecantikan Rose.

"Aku iri dengan mu, yang bisa memamerkan menantu nya, anak ku bahkan sampai sekarang masih menyembunyikan kekasih nya dari ku" ujar Sunny cemburu.

#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang