18. Tiffany Tahu

1.1K 214 58
                                    

Setahun menikah, dan pasangan Chaerio masih belum di karuniai seorang anak pun, justru Yoong lah yang di karuniai anak kedua yaitu Karina, Tiffany mengumpulkan seluruh anak-anaknya di rumah untuk ia ajak menjenguk bayi Karina di rumah Yoong yang bersebelahan dengan rumah nya, ia mengechek satu per satu amplop yang di bawa oleh Mina, Jennie dan Rose untuk keluarga Yoong.

"Bagus, ayo kita berangkat" ajak Tiffany, wajah anak-anak dan menantu nya nampak tidak nyaman dengan sikap Tiffany, mereka merasa Yoong adalah sosok yang setia dengan keluarga mereka, di mintai tolong apa pun selalu ada, tapi karena ia berasal dari keluarga Taeyeon itu membuat Tiffany tak menyukai nya.

Mereka tak lama di rumah Yoong, tapi Rose masih belum pulang, ia menggendong Karina, di temani Rio.

"Hidung mungil nya, jari tangan nya, astaga dia membuat ku gemas unnie" ujar Rose takjub, ia tentu juga ingin segera memiliki anak, tak peduli mau namja atau yeoja.

"Semoga kamu juga segera menyusul" doa Seo.

"Terima kasih unnie, semoga" balas Rose

"Tawaran dari tuan Park sudah kamu pertimbangkan Rio?" Tanya Yoong.

"Aku sudah menawar nya hyung, tapi dia tetap bersikeras dengan harga nya" jawab Rio yang tak jauh dari pekerjaan nya setiap mengobrol dengan Yoong.

"Biarkan saja dulu, kita bisa mengambil di tempat tuan Oh atau tuan Bae, mereka adalah orang-orang yang lebih lunak urusan tawar menawar" ujar Yoong.

Suatu hari, Taeyeon sedang melakukan cuci darah, jadi seharian tidak di rumah, diam-diam Tiffany memeriksa ponsel Rio tanpa sepengetahuan sang putra.

"Pasti Rio pindahkan ke rekening Rose" batin Tiffany geram.

"Permisi" Tiffany menoleh ke sumber suara yang berasal dari pintu utama, ia pun hendak menghampiri, tapi asisten rumah tangga nya sudah menyambut sang tamu, yang langsung pergi.

"Siapa dia tadi ahjuma?"

"Dari dealer sepeda motor nyonya, tuan muda membeli motor baru" jawab nya, Tiffany pun menengok keluar dan benar saja, Rio membeli sebuah motor matic keluaran terbaru, ia pun tambah marah.

Taeyeon akhir nya pulang, setelah mengganti baju di bantu Jennie, ia bersiap hendak tidur siang.

"Rio memindahkan tabungan nya entah kemana" ujar nya sambil duduk di samping suami nya.

"Selama tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak penting biarkan saja" balas Taeyeon.

"Semenjak menikah, ia tak terbuka lagi pada ku, membeli motor tanpa meminta ijin pada ku, sekarang ia lebih menurut pada Rose dari pada mama nya"

"Ya wajar, namanya juga suami istri, dulu siapa yang ingin Rio menikah muda?"

"Yaa aku yang menginginkan nya, sekarang aku menyesal telah menjodohkan Rio dengan Rose" bentak Tiffany kesal.


Malam nya, kembali Tiffany dan Rio mulai berhitung tentang uang yang harus sang mama bayar, tapi lagi-lagi, Tiffany memotong dan meminta uang Rio untuk saudara-saudara nya.


"Oppa, aku tidak bisa kita selalu seperti ini setiap hari, uang yang mama potong terlalu banyak, laba bersih kita bahkan tidak sampai sebanyak itu, jika begini terus bukan tak mungkin kita akan rugi, dan malah uang kita di bank yang habis" keluh Rose.

"Oppa jangan diam saja" ia mulai putus asa, sebagai istri wajar jika Rose kesal, karena sang mertua seenaknya dan ia sudah menahan nya selama ini.

"Oppa yang bekerja, tapi malah tak menikmati nya, aku sakit hati oppa" Rose mulai menangis, karena ia tahu Rio bahkan jarang di rumah demi mencari sapi kwalitas terbaik dari peternak di Korea.

Rio pun akhir nya mengutarakan apa yang ia dan Rose pendam selama ini, di hadapan sang mama.

"Oh, jadi kamu mulai berani menentang mama sekarang?"

"Bukan begitu ma"

"Lalu ini apa? Karena pengaruh istri mu?" Bentak Tiffany marah, Rose terjengkit kaget, karena ia ikut dibawa-bawa sekarang.

"Semenjak kalian menikah, kamu sudah berani melawan mama Rio, mulai dari memindahkan tabungan mu, membeli apa-apa tanpa ijin mama, dan sekarang mempermasalahkan uang yang mama potong untuk paman dan bibi mu? Tahu begini aku tak akan menjodohkan kalian!" Rio dan Rose pun diam, mereka tak berani menjawab, Taeyeon tengah tidur, dan kamar nya kedap suara jadi tak mendengar kemarahan istri nya.

Bugh

Rio jatuh pingsan.


"Oppa!" Teriak Rose panik, Tiffany hanya melirik tanpa berbuat apa-apa.

"Unnie unnie!" Teriak Rose berlari ke rumah Yoong sambil memanggil Seo.

"Rosie ada apa?"

"Oppa pingsan unnie, dimana Yoong oppa?"

"Sebentar aku panggilkan, oppa sedang tidur"

Dengan di bantu Yoong, Rose memapah tubuh Rio ke dalam mobil dan membawa nya ke rumah sakit, Tiffany tak ambil pusing, ia tetap acuh pada Rio, meski harus di rawat di rumah sakit.

Taeyeon yang mendengar Rio sakit pun jadi kepikiran, karena si bungsu adalah anak kesayangan nya.

"Jennie-ahh"

"Ya papa"

"Aku tahu ini pasti perbuatan mama mu" ujar Taeyeon sendu.


"Papa sudah berusaha merubah sikap mama mu, tapi gagal, aku tidak ingin ia terlalu keras pada Rio, karena setelah papa pergi nanti, dongsaeng mu yang akan menggantikan posisi papa di rumah ini" lirih Taeyeon.

"Papa bicara apa? Papa tidak akan kemana-mana, papa akan tetap disini bermain dengan kami dan cucu-cucu mu pa" balas Jennie.

"Rio akan baik-baik saja selama ada Rose di samping nya pa" yakin Jennie untuk menghibur sang ayah, tapi seperti nya percuma, karena kini giliran Taeyeon yang masuk rumah sakit karena terlalu memikirkan Rio.

#TBC

Be My Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang