29. Nyaris Kehilangan

1K 186 48
                                    

Rose berusaha menyibukan diri di cafe nya, untuk melupakan permasalahan selama proses perceraian nya dengan Rio, ia di paksa berpisah dengan pria yang sangat di cintai nya itu, tapi apa yang terjadi, ia justru malah membuat taro latte, minuman kesukaan Rio, Rose mulai kembali terisak, ia jatuh terduduk sambil menangis pilu, Jaehyun yang setia menemani nya pun menggendong sang noona dan membawa nya pergi dari cafe.

"Aku mencintai nya, Jaehyun-ahh, aku tak mau berpisah dengan oppa" rancau nya sambil sesenggukan.

"Jika kalian berjodoh, Tuhan pasti akan memberi jalan keluar untuk permasalahan ini noona, sabar ne, semoga nyonya Kim berubah pikiran" hibur Jaehyun.

"Rio bersedia cerai dengan Rose, asal mulai malam ini, mama mencari suplayer daging sendiri, Rio tak akan memotong sapi untuk mama lagi" tentu saja keputusan Rio ini membuat Tiffany kalang kabut, ia meminta pada Taehyung untuk mengantar nya mencari suplayer daging, tapi putra kesayangan nya itu menolak nya mentah-mentah, akhir nya Yoong lah lah yang mengantar Tiffany.

Rio berubah jadi lebih tegas pada sang mama, senyum dan wajah ceria nya pun mulai menghilang, ia bagaikan robot sekarang, Yoong dan Jennie lah yang akan selalu menemani Rio, karena takut jika sampai si bungsu berbuat nekat, saking tertekan nya.

Perbuatan Tiffany pada Rio menjadi boomerang bagi diri nya sendiri sekarang, karena jika Rio tak menyuplay daging pada nya, otomatis ia tak bisa lagi memotong uang Rio untuk ia berikan pada saudara-saudara nya.

Si bungsu duduk sambil bersandar di tumpukan jerami, stock pakan untuk sapi-sapi nya, ia menatap layar ponsel nya begitu lama, dimana ada foto sang istri bersama nya saat mereka baru awal mulai berkencan, tak terasa air mata Rio pun menetes, mengingat kenangan-kenangan manis bersama Rose dulu.

Si bungsu duduk sambil bersandar di tumpukan jerami, stock pakan untuk sapi-sapi nya, ia menatap layar ponsel nya begitu lama, dimana ada foto sang istri bersama nya saat mereka baru awal mulai berkencan, tak terasa air mata Rio pun menetes, mengi...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoong menghampiri sepupu nya itu, dan melihat Rio mengusap kasar air mata nya sendiri.

"Tuan Mino kembali menawarkan sapi nya, menurut mu bagaimana?" Yoong berusaha mengajak Rio membahas tentang pekerjaan agar sepupu nya itu tak terlalu larut dalam kesedihan nya.

"Aku sudah melakukan negosiasi dengan nya hyung, besok akan diantar kemari tiga puluh ekor" jawab Rio dengan suara nya yang terdengar lirih dan tak bersemangat.

"Rio" Jennie datang ke peternakan bersama sang suami.

"Aku membuat mandu goreng tadi, ayo kita makan" ujar nya sambil menenteng kantong berisi makanan dan minuman, karena Jennie tahu, sang dongsaeng tak pernah makan jika bukan dia atau Yoong yang mengajak nya, Rio memang malas menjalani hari-hari nya semenjak berpisah dengan Rose setengah bulan yang lalu.

Secara fisik, Rio tak banyak berubah, selain tubuh nya yang mulai kurus kering, rambut nya gondrong, jambang dan kumis nya tidak di cukur, tapi isi hati nya, tak ada yang tahu, ia tengah berdiri mengawasi sapi-sapi kiriman Mino yang baru datang.

"Hyung" Rio memanggil Yoong yang ikut berdiri di samping nya, mata nya mengerjab untuk beberapa saat, karena ia mulai tak enak badan.

"Rio" cemas Yoong, tapi sang sepupu tak menyahut, Rio mengulurkan tangan kanan nya ke arah Yoong, tapi belum sempat tangan nya menggapai tangan Yoong, Rio sudah lebih dahulu limbung.

Bruk

"Rio!" Panik Yoong, kedua mata sepupu nya itu terpejam, isakan kecil mulai keluar dari mulut Rio, Yoong segera menghubungi Jennie, ia mengangkat tubuh Rio ke dalam mobil, dan membawa nya ke rumah sakit, Jennie sudah menunggu di depan toko nya, ikut mengantar Rio bersama Yoong.

"Jangan pergi Rose, kita sudah berjanji akan selalu bersama bukan" isak Rio dengan mata terpejam, Jennie mendekap kepala dongsaeng nya itu, ikut menangis, merasakan kesakitan yang menimpa Rio saat ini.

Tiffany menyusul ke rumah sakit bersama Taehyung, dan setiba disana, Jennie sedang berbicara dengan dokter di temani Yoong.

"Rio stress berat, ia tertekan" beritahu sang dokter.

"Lalu tindakan apa yang harus kami ambil dok?" Tanya Jennie.

"Apa yang membuat ia tertekan, itu yang harus di selesaikan, karena saya khawatir jika Rio dibiarkan dalam kondisi tertekan terus, mental nya yang akan kalah" ujar sang dokter.

"Tekanan itu ada pada mama dok, dia yang selalu menuntut Rio, dia yang menjodohkan dan memaksa Rio menikah tapi sekarang ia juga yang memaksa Rio untuk bercerai" cerita Jennie.

"Mama mertua nya?" Tanya sang dokter.

"Mama kandung dok" jawab Jennie, sang dokter tercengang.

"Kok ada ya, mama kandung setega itu dengan anak nya?" gumam sang dokter keheranan.

"Begini saja, biar saya bantu berbicara dengan mama nya, bagaimana? Katakan pada mama nya untuk menemui saya" Tawar sang dokter, bolehkan Jennie berteriak lega? Karena ada orang yang bersedia untuk berbicara dengan Tiffany, karena selama ini tak ada satu orang pun yang berani menasehati atau menegur mama nya, jika perbuatan nya pada Rio sudah sangat keterlaluan dan kejam.

"Baik dok, terima kasih banyak sebelum nya" balas Jennie sebelum keluar dari ruangan sang dokter bersama Yoong.

"Rose" kaget Jennie mendapati ipar nya itu sudah datang bersama Jaehyun, ia tahu dari Yoong yang mengirimi nya pesan.

"Unnie, bagaimana keadaan oppa?" Cemas nya dengan wajah sembab, Tiffany sedang menunggui Rio di ruangan nya, jadi Rose tak berani menyusul ke dalam, Taehyung sendiri juga di luar.

"Dokter menawarkan diri untuk berbicara dengan mama, semoga dengan demikian, Rio tidak akan tertekan lagi" cerita Jennie.

"Tidak" potong Taehyung.

"Aku tidak mengijinkan mama berbicara dengan dokter, kita yang akan menyelesaikan nya sendiri" ujar Taehyung, wajah Jennie berubah kesal, ia mulai ikut putus asa sekarang, harapan yang begitu besar ia bawa keluar dari ruangan dokter tadi, kini menguap tak bersisa, karena ia tak percaya pada Taehyung.

"Rose, sebaik nya kamu pulang, sebelum mama melihat mu disini" bisik Jennie, dan Rose pun menurut meski hati kecil nya merasa kecewa, karena tak bisa bertemu dengan suami nya, yaa, mereka belum resmi bercerai karena memang Tiffany belum mengajukan berkas nya ke pengadilan.

"Lihat saja, jika sampai terjadi sesuatu dengan Rio, aku akan membalas mu Rose" ancam Taehyung menatap kepergian ipar nya itu.

"Bukan salah Rose, tapi mama, harus nya mama yang kamu ancam" kesal Jennie.

"Ayo oppa, kita cari minuman" ajak Jennie pada Yoong, karena ia pun tak nyaman berada di dekat Taehyung.

#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now