21. Semakin Berat

1K 205 73
                                    

Kepergian Taeyeon tak membuat Tiffany berubah, ia justru semakin menjadi dalam menuntut dan menekan si bungsu, hingga memicu pertengkaran antara Rio dan Rose, setiap malam, sapi yang telah di potong akan di timbang sebelum di salurkan ke para pelanggan, Yoong yang akan mencatat di papan tulis, berapa berat daging yang di kirim ke setiap pelanggan, dan keesokan hari nya, Rio harus bangun lebih awal, untuk merubah angka nya, agar tak terjadi perdebatan yang memicu pertengkaran antara dirinya dan sang istri, dengan sang mama, karena meminta potongan timbangan seenak Tiffany sendiri.

"Paman mu menitipkan uang ini, 35 juta ₩on, carikan dia mobil sport" Tiffany meninggalkan uang itu di hadapan sang putra yang hendak menyantap sarapan nya bersama Rose, pasangan muda itu pun saling bertatapan bingung, harga mobil sport paling murah saja 50 juta ₩on, arti nya Rio yang harus menambahi dan itu 15 juta ₩on, bukan uang yang sedikit.

"Ma, uang ini. . ."

"Mama tak mau tahu" potong Tiffany melenggang pergi begitu saja ke butik nya.

"Oppa tetap akan membelikan nya?" Tanya Rose

"Ya bagaimana lagi" jawab Rio bingung.

"Oppa berhak untuk menolak nya, apa mama tak melihat kelakuan dongsaeng-dongsaeng nya? Aunty Eunbi, dia kuliah di dua jurusan yang berbeda atas biaya dari oppa, tapi apa? Dia bahkan tak mau bekerja dimana pun, uncle Jackson, hidup enak dengan uang dari oppa, sekarang appa Changmin dengan gampang nya meminta mobil, oppa juga butuh kerja keras untuk menghasilkan uang, jangan biarkan mereka yang menikmati nya tanpa melakukan apa-apa" kesal Rose, ia tak jadi sarapan, karena marah dan memilih langsung ke caffe nya, wajar ia marah karena Rio tak bisa tegas pada mama nya.

Siang nya, Rio menyusul Rose ke caffe nya, sang istri tersenyum ramah pada pelanggan nya, tapi tidak pada Rio, ia kembali berwajah masam, dan Rio tahu istrinya masih marah.

"Aku ingin taro latte dingin" pinta Rio pada sang istri.

"Dahyun-ahh. . ."

"Aku ingin kamu yang membuatkan nya untuk ku" potong Rio saat Rose memanggil salah satu pegawai nya agar membuatkan minuman untuk Rio, sang suami melenggang menuju ke ruangan istri nya.

Rose meletakan minuman pesanan Rio diatas meja tamu nya, ia lalu duduk di samping sang suami, yang langsung bertingkah manja dengan meletakan kepalanya di pangkuan sang istri, meraih tangan kanan Rose untuk ia mainkan jari-jari lentik nya.

"Maaf" lirih Rio sambil menatap wajah sang istri dengan tatapan penuh penyesalan, Rose yang menunduk membalas tatapan sang suami pun langsung luluh.

"Aku hanya tak ingin menjadi anak yang pembangkang, apalagi sekarang papa sudah tak ada, jangan sampai aku menyesali sesuatu nanti, di saat semua nya sudah terlambat" lanjut Rio, memberi alasan kenapa ia tak berani menolak setiap permintaan mama nya.

"Jangan marah, bukan kah untuk masalah daging aku sudah bertindak tegas pada mama, kali ini, mungkin akan menjadi permintaan terakhir nya, karena mobil bukan lah barang murah" hibur Rio, dan Rose pun percaya.

Rio akhirnya membelikan mobil sport untuk sang paman, Jennie memijat pelipis nya, tak habis pikir dengan sang mama yang begitu lemah pada saudara-saudara nya, Tiffany semakin menjadi, karena Taeyeon sudah tak ada, jadi ia merasa lebih bebas dan leluasa dalam mengatur Rio dan meminta ini serta itu.

"Uncle Jackson ingin mencoba jadi peternak seperti mu, tolong beri dia modal awal dua puluh lima ekor sapi ne" pinta Tiffany kali ini untuk namdongsaeng nya, sementara Taehyung, mobil nya terjual untuk membayar hutang mertua nya, Heechul yang adalah oppa pertama Tiffany.

"Ma, sapi duapuluh lima ekor itu tidak sedikit ma" keluh Rio putus asa.

"Itu bahkan tidak sampai sepuluh persen dari isi kandang mu Rio, dan apa kamu tega menghancurkan impian uncle mu sendiri yang sedang ingin merintis karir nya? Bukan kah kamu yang menginginkan saudara-saudara mama agar bekerja, sekarang ia mau memulai tapi kamu tak mau membantu saudara mu sendiri" omel Tiffany.

"Uncle Jackson bukan orang lain Rio-yaa, dia saudara kandung mama, andai appa dan eomma masih hidup, mama tak akan meminta pada mu, karena mama yakin, mereka akan selalu mendukung cita-cita anak nya" Tiffany mulai mengungkit dan membawa-bawa orang tua nya yang telah tiada, untuk meluluhkan hati Rio.

"Lebih baik mama mati, dari pada hidup menanggung malu karena tak bisa membantu saudara sendiri" ancam nya.

"Baiklah baiklah, suruh uncle datang ke peternakan dan memilih sapi nya sendiri" Rio kembali kalah.

Jackson tersenyum lebar saat memasuki peternakan milik sang keponakan.

"Woah, kesuksesan mu bukan hanya dongeng saja rupanya" puji Jackson, dengan mata yang menatap serta mengagumi peternakan milik Rio, sang keponakan tersenyum paksa.

"Ayo, kita pilih uncle mau yang mana" ajak Rio, mereka pun memasuki lorong kandang yang di kanan kirinya berisi sapi-sapi pedaging pilihan dengan kwalitas terbaik, Tiffany juga sudah membangunkan kandang yang tak terlalu besar di belakang rumah keluarga Hwang, untuk sapi yang akan Jackson bawa nanti.

"Hyung, tolong siapkan truck dan minta Bambam dan Mark untuk membantu mu" interuksi Rio pada Yoong.

"Ok" jawab Yoong.

Jackson bukanlah orang bodoh ternyata, karena ia memilih sapi-sapi super yang besar, dan siap potong, jadi ia tak perlu terlalu lama merawat nya, Rio menghampiri Yoong yang sudah memarkirkan truck angkut nya.

"Firasat ku buruk hyung" ujar Rio berdiri sambil menyandarkan punggung nya disamping pintu mobil angkut itu.

"Soal?"

"Sapi-sapi ini" jawab Rio lesu, bayangkan saja dua puluh lima ekor sapi super, bukan lah uang yang sedikit, milyaran, dan Rio harus merelakan uang sebanyak itu, bukan apa-apa, ia hanya kesal karena keluarga mama nya menjadi benalu yang tak tanggung-tanggung permintaan nya.

"Lebih baik kehilangan harta, masih bisa di cari, dari pada kehilangan orang tua Rio-yaa" hibur Yoong yang tahu, Rio sangat penurut pada mama nya karena ingin menjadi anak yang berbakti.


#TBC

Be My Only OneWhere stories live. Discover now