PART 18

109 38 14
                                    

DIAMBIL DARI KISAH NYATA
IDENTITAS SESEORANG DI RUBAH

"Mama aku yang suruh kamu kuliah di sana Sya, nurut Napa?" Jelas saja pernyataan dari kakak sepupunya ini membuat Alisya kesal.

Ia termenung sedari tadi, belum selesai masalah nya dengan Anendra, kakak sepupunya ini menambah pening kepalanya.

"Aku nggak mau kak" Alisya berdiri dan berniat meninggalkan Lintang, lintang dengan cepat mencekal tangan kanan Alisya.

"Alasan Lo bertahan di sini?, Anendra?. Cowo brengsek kayak dia nggak layak Lo jadiin alasan Sya" perubahan kalimat dari kamu ke Lo membuat Alisya terdiam di tempat.

Jika sepupunya sudah mengubah kalimat bicara dengannya, tandanya Lintang sudah jengah menghadapi tingkahnya.

"Nanti juga Lo bakalan sadar sifat asli Anendra" lintang menaruh tangannya ke saku celana jeans nya lalu berjalan keluar meninggalkan Alisya yang sedang mematung.

•••

Gadis itu masih tak mau bertemu dengan Anendra. Sudah seminggu Anendra selalu datang ke rumahnya, selalu membawakan sebuket bunga yang selalu ia letakkan di depan pintu.

Ia memperhatikan danau di depannya. Ini adalah tempat favorit nya bersama Anendra, danau nya masih terpampang jelas di matanya tetapi Anendra sekarang tak ada di sampingnya.

Ia memeluk dengkulnya, wajahnya ia tenggelamkan di sana. Jujur saja sekarang ia kesepian, ia rindu Anendra, tapi ia masih tak menerima sudah di bohongi lelakinya kemarin.

"Andai kamu mau cerita Dra"

Terdengar langkah kaki dari belakang, Alisya tak melihat belakang sama sekali, ia masih setia menenggelamkan wajahnya. Ia mengira itu adalah lintang yang sedang mencarinya.

"Alisya belum mau pulang kak Lintang"

"Kamu ke tempat ini tanpa ajak aku?" Suara familiar itu terdengar jelas di telinganya, ia lantas segera menoleh ke belakang.

Yah, itu Anendra. Lelaki yang sangat ia cintai sekarang berdiri di hadapannya.

Namun, Alisya hanya terdiam, ia lebih memilih membisu tanpa bicara.

"Kenapa diam?" Anendra membuka suara lagi setelah 2 menit terdiam bersama.

Alisya yang mulanya duduk kini berdiri dan menatap wajah tampan milik Anendra. "Kamu ngikutin aku?" Pertanyaan Alisya membuat Anendra tertawa miring.

Alisya merasakan sikap Anendra yang dahulu ia kenal, sosok yang sama sekali tak mencintainya.

"Bukannya gue yang bawa Lo kesini dulu?, Gue yang tau duluan" kalimat Gue-Lo membuat mata Alisya terbelalak. Yang benar saja Anendra kembali seperti dahulu?

Langkah Anendra ia dekatkan ke tubuh Alisya. Sontak membuat langkah Alisya memundur.

Anendra mendekatkan wajahnya begitu dekat dengan wajah milik Alisya, tercium bau minuman keras dari lelakinya itu.

"Kamu minum?" Pertanyaan Alisya hanya mendapat tatapan tajam dari Anendra, lelaki itu mencekal tangan Alisya kuat hingga Alisya meringis kesakitan.

Tangan Alisya berdarah akibat perlakuan kasar Anendra.

"Lepas Dra" Alisya memberontak, tapi jangankan untuk kasihan, Anendra malah membalasnya dengan senyum sinis. Langkahnya ia majukan, membuat Alisya mendekati danau.

Trapped in CrimeWhere stories live. Discover now