Extra Part

130 25 10
                                    

Arsya tersenyum saat pelantikan nya sebagai pilot di datangi oleh Nadira yang tersenyum padanya. Lelaki yang gembul dahulu itu telah berhasil meraih mimpinya karena di bantu oleh Nadira.

Nadira menyekolahkan Arsya dengan hati ikhlasnya. Nadira yang sudah berumur 49 tahun itu mengelus punggung tubuh Arsya yang sudah dewasa sekarang.

"Terimakasih kak" ucap Arsya.

Wulan tersenyum tipis kepada Arsya, gadis yang mulanya kecil itu telah beranjak remaja dengan wajah Persis seperti Gilang.

Bahkan kisah Aldra akan selalu di kenang kemanapun mereka berada. Terjebak dalam kejahatan sampai akhir hayatnya.

Rio memeluk Wulan di sana, ia sudah meminta maaf atas kesalahannya pada Nadira 6 tahun yang lalu. Semenjak itu perlakuan Rio dan Andini menjadi hangat tak seperti dahulu.

•••

"Kenang kembali 30 tahun kematian seniman kita ALISYA NATASYAFA ARGARA. Seorang novelis yang meninggal tepat di tanggal ini 30 tahun lalu"

Berita itu menyeruak dengan cepat di televisi, Nadira tersenyum dengan gamis hitam. Ia bersiap siap ziarah ke tempat Alisya, Leo dan Anendra hari ini. Hari tepat 30 tahun kematian Alisya dan ulang tahun Anendra yang ke 56 tahun.

Lintang tersenyum lebar pada Nadira sekarang, ia dengan sigap menjemput wanita yang ia cintai ini.

"Cantik"

Pujian itu hanya di balas senyuman simpul dari Nadira, bahkan Nadira tak berniat untuk menikah walau lelaki itu semenarik apapun. Ia masih setia mencintai lelaki yang berhasil membuatnya bucin dahulu.

Dengan menaiki mobil Nadira menuju makam. Sesampainya di sana ia menaruh bunga mawar putih kesukaan sahabtnya ini di sana.

"Hei apa kabar?. Maaf aku terlalu sibuk hanya buat jenguk kamu ya"

Tak luput Lintang juga berada di sana dan mengelus nisan adek sepupunya ini. Ia membuka buku Yasin dan segera membacanya.

"Tuhan baik banget udah persatuin kalian" wanita itu membuka tasnya dan meraih buku Yasin dan mendoakan Alisya dan Anendra dengan tulus.

Semua yang terjadi atas kehendak Tuhan. Dan tak ada yang dapat menghalanginya. Garis takdir telah menunjukkan bahwa mereka berdua pantas bersama dimana pun.

Semua merindukan sosok Alisya, Anendra dan Leo tetapi orang orang baik itu telah pergi di waktu yang tepat setelah hadir di waktu yang salah.

Nadira juga mulai bisa memaafkan kesalahan Gilang hari ini, setelah bertahun tahun dendam padanya.

Nadira di peluk erat oleh Andini yang sudah sangat tua kali ini. Nadira dapat merasakan kasih sayang seorang ibu sekarang, wanita yang dulunya tomboy ini menjadi sosok ibu yang pandai dalam mendidik Wulan serta Gladys.

Dia sudah menganggap Gladys sebagai anaknya sejak kematian Deyra yang depresi di Penjara.

Kisah mereka telah berkahir di sini.

Hey apa kabar kalian yang baca sampai akhir?.

Support sampai di bukukan mau?

Semoga kisah ini menginspirasi kalian

Dari Herlin untuk semua yang membaca ini tanpa bosan:)💗🥰

Trapped in CrimeWhere stories live. Discover now