PART 26

71 31 13
                                    

5 tahun kemudian..

Hari ini adalah hari bebas nya Anendra dari penjara, jujur saja dia sangat bahagia kali ini. Dia di jemput oleh Leo dan Gilang.

Ia adalah hal yang sangat Anendra tunggu tunggu dari 5 tahun yang lalu.

Kini, ia telah kembali di kediaman keluarga nya. Rumahnya, rumah yang dulu sempat menjadi neraka baginya.

Tetapi kini ayahnya telah menerimanya, ini berkat adeknya Leo.

Ketika menyadari jika Leo adalah saudara nya ia hanya berekspresi datar, ia tak peduli mau kandung atau bukan, yang ia tahu memang Leo adalah saudara nya.

Leo berdeham pelan, "Gue udah beli tiketnya. Ini buat Lo dan ini..." Leo menjulurkan tiket pesawat ke Anendra. "Ini buat gue dan satunya lagi buat Kawan gue" lanjutnya sebelum akhirnya ia berdiri dan bersedekap dada pada kakaknya ini.

"Kawan Lo satunya siapa oon?"

Leo tersenyum tipis mendengar pertanyaan yang ia harap harapkan dari tadi, "ya Kawan lah, cewe"

"CEWEK LO?!" Anendra membulatkan matanya tak percaya, jika adeknya ini sudah mempunyai gadis.

"Bukan bego, Lo lama lama gue peres kepala Lo ya biar gak kebangetan begonya" Leo menautkan alisnya dan berhasil menoyor kepala milik Anendra.

"Temen gue" lanjut Leo sebelum dia meraih jaketnya yang ia sangkutkan di meja belajar milik Anendra.

"Songong amat Lo jadi adek mentang mentang udah punya calon bini" Anendra mencubit lengan kanan milik Leo tersebut.

"Minggu depan kita berangkat ya kakakku tercinta" Leo menjulurkan lidahnya di depan Anendra, hal tersebut hanya mendapat respon senyum simpul dari Anendra.

"Thanks ya Leo" ia menepuk pundak adeknya dengan kasih sayang begitu tulus.

Leo segera menyusul Anendra yang tiba tiba duduk di sofa kamarnya, "Gue mau pulang"

"Lah Lo enggak tinggal di sini??" Pertanyaan dari bibir Anendra membuat Leo menggeleng gelengkan kepalanya persis seperti orang mabok.

Melihat tingkah Leo membuat Anendra kembali mencubit lengannya. "Ngapa Lo gak tinggal sini aja kuda Nil?"

"Gue mau jagain bunda gue lah"

"Gue mau izin sama Arsya dan lainnya kalo gue berangkat ke London Minggu depan" Leo berdiri dan melangkah keluar.

Anendra tersenyum, adeknya ini benar benar menyayanginya keluarga kecilnya dari dahulu. Karena sempat dulu Leo bercerita padanya tentang ini.

Anendra hanya membiarkan adeknya itu berlalu keluar , saat Anendra hendak berdiri dan memasuki kamar mandi. Ia tak sengaja menemukan dompet milik Leo di meja belajar.

Karena rasa penasaran Anendra yang super kepo, ia membuka isi dompet milik Leo.

Ia menemukan tiga foto, foto masa kecil Leo, foto ia bersama gadis yang mungkin barusan ia katakan, dan foto Alisya dan Anendra saat sedang foto bertiga dahulu.

Tak sengaja juga ia menemukan selembaran kertas uang dan surat surat penting.

Saat mengubrak Abrik surat surat tersebut, pandangan Anendra melotot saat mengetahui bahwa ada surat yang menyatakan bahwa Leo adalah pendonor ginjal untuk gadisnya.

DEG

•••

"Buat apa Lo sok sok an ngelamar Alisya?" Ucapan saka benar benar membuat Dharma jengah.

Bagaimana tidak?, Dari tadi lelaki di sampingnya ini hanya membacot.

Malam ini di atas tanah London, Dharma menyatakan lamaran nya kepada Alisya, semuanya ia telah persiapkan sejak lama.

Trapped in CrimeWhere stories live. Discover now