PART 47- SELESAI.

122 21 2
                                    

Lintang tak henti hentinya menangis saat jenazah Alisya di kuburkan. Bahkan saat ia mengadzani almarhumah Alisya ia sempat hampir ingin pingsan tadi. Ia sangat menyayangi Alisya seperti adeknya sendiri.

Lintang mengacak rambutnya kasar dan berlari memeluk makam milik Alm. Alisya saat makam gadis itu benar benar jadi saat ini.

"Alisya gak takut di dalam?. Itu gelep" lintang membuat semuanya tampak menangis. Termasuk Dewa dan Andini yang telah berada di sana untuk berziarah.

"Aku tahu cinta kamu sedalam itu buat Nendra, tapi kakak belum siap kehilangan adek sebaik kamu" Lintang memejamkan matanya sembari memeluk gundukan tanah bernisan ALISYA NATASYAFA ARGARA ini.

Bahkan semua merasakan duka mendalam saat ini, termasuk Saka dan Gilang. Mereka menunduk dalam. Nyatanya cinta Anendra dan Alisya begitu sempurna, tak ada yang berkhianat satu sama lain. Mereka tetap menyatu bahkan di tempat terakhir dan berujung indah tanpa lelah.

Dewa menunduk bahkan ia merasakan sakit hati karena tak bisa memperlakukan Anendra dengan begitu baik dahulu. Kedua anaknya telah tiada karena tingkahnya juga yang kurang memperhatikan semuanya.

"Dada aku sesak rasain ini semua Tuhan" ucap Nadira lirih di sana. Gadis itu menangis tanpa suara.

Nyatanya kisah Alisya dan Anendra sesingkat ini. Antara bertemu dan berpisah dengan adanya kematian.

ANENDRA bukan lelaki baik namun dirinya di pertemukan oleh gadis begitu baik seperti ALISYA. Anendra yang dahulunya mencintai berat Ilanda sontak berangsur angsur melupakannya sejak kenal dengan gadis mungil ini.

Bahkan bertahun tahun ia habiskan untuk mencintai gadis mungil yang telah menutupkan matanya dan kembali padanya sekarang.

Nyatanya, diary milik Aldra di tutup rapat dan takkan terbuka lagi kini. Semua telah usai dengan kematian di akhirnya. Pasangan ini telah meninggalkan kita semua dengan banyak cerita menariknya.

Kita tak dapat merasakan hangatnya ucapan Alisya lagi, dan bagaimana rasa cinta kedua nya di dunia. Kita mendoakan yang terbaik keduanya di akhir sana.

Lintang berdiri dan meninggalkan makam dengan tangis yang masih mengalir.

Semuanya meninggalkan makam Alisya yang berada di sebelah makan Anendra. Makam tersebut tersebar bunga mawar putih cantik kesukaan alm. Alisya.

Dan akhirnya Alisya di tinggalkan dan hanya berdua dengan lelaki yang benar benar ia cintai dari dahulu. Tak akan ada bosan di lubuk hatinya hanya untuk sekedar mencintai Anendra, pujaan hatinya.

Dua nisan itu berada di sana. Menampilkan bahwa dunia punya cerita lebih baik daripada sebelumnya, kita hanya bisa berencana dan biarkan Tuhan memberikan apa yang terbaik baginya.

Rintik hujan menetes di tanah bumi tempat dulu pasangan ini berpijak, mawar putih jadi favorit Alisya. Dan danau tempat di kenalkan nya pada gadis itu jadi bukti bahwa cinta mereka abadi meski fisik mereka telah tertelan bumi dalam dalam.

"BIARKAN MEREKA BERDUA BERSAMA TANPA BATAS DAN TANPA RINTANGAN SULIT SEPERTI KEMARIN LAGI"

"PESAWATMU ENTAH MENUJU KEMANA HINGGA KAU TAK KUNJUNG KEMBALI KE DUNIA YANG PENUH KERUMITAN INI"

Kamu jadi tokoh paling indah
Tokoh yang selalu aku tunggu hadirmu. Iringan bunga mawar putih aku berikan padamu hari ini, tepat di hari ulang tahun lelaki yang kau cintai dengan tulus.
Tak dapat ku jumpai lagi senyummu yang setulus kemarin, ucapan lembut yang berasal dari bibirmu telah lenyap dengan kenangan yang kau bawa bersama Anendra.

Kamu masih sama, masih jadi tokoh favorit yang saya tulis di tiap bagian ini. Lelakimu bukan orang baik tapi kamu mampu menjadikannya jadi lebih baik. Setiap kata indah aku lontarkan agar dirimu tenang di sana. Alfatihah untuk Alisya Natasyafa Argara.

TAMAT!

Trapped in Crimeजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें