💐 Chapter 11 : Pergi Ke Kamp Militer 💐

7.2K 622 0
                                    

Keesokan harinya, sudah sejak pagi Athalia pulang ke rumah yang saat ini ditempatinya. Ia pun langsung masuk dan membersihkan dirinya. Ia memutuskan untuk pergi kerja hari ini. Meskipun ibu Resta sudah melarangnya, karena takut Athalia kelelahan.

Setelah makan, ia pun memutuskan untuk pergi ke halte terdekat. Ia pun langsung menunggu bus yang akan menuju ke toko buah. Ketika bus itu tiba di halte, ia pun menunggu para penumpang di dalam bus itu keluar. Setelah itu baru ia dan beberapa orang yang lain pun masuk kedalam bus.

Namun ia tanpa sengaja menabrak seorang pria dengan memakai jaket hitam, yang menutupi rambutnya. Bahkan ia tidak bisa melihat jelas wajahnya, karena pria itu menggunakan masker. Athalia pun langsung berjongkok untuk mengambil barang milik pria itu yang terjatuh karena tadi ia tidak sengaja menabraknya.

Lalu setelah memberikannya Athalia mengucapkan permintaan maaf. Tapi pria itu malah pergi dan tidak menanggapi ucapannya. Athalia pun mencoba berpikir positif, barangkali memang pria itu tengah buru-buru untuk turun. Setelah itu ia pun langsung duduk di salah satu bangku bus yang kosong.

Setelah dirasa tidak ada penumpang lagi, supir bus pun langsung melajukan kendaraannya. Athalia pun melihat kesekelilingnya, ia menikmati perjalanan dari rumah Bu Resta menuju ke toko buah. Setelah beberapa puluh menit, bus yang ditumpangi oleh Athalia pun langsung berhenti di halte tempat tujuan nya. Ia dengan beberapa orang pun langsung turun dari bus. Namun sebelum turun Athalia membayar terlebih dahulu kepada kondektur bus.

Setelah itu ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke toko buahnya. Setelah sampai di toko ia langsung masuk kedalam. Ia pun langsung meletakkan barang bawaannya di loker, dan mengambil baju kerjanya. Ia pun langsung mengganti baju kerjanya itu, dikamar mandi. Setelah selesai ia pun membantu rekan-rekan membersihkan toko.

Setelah jam menunjukkan pukul tujuh toko buah pun buka. Semuanya sibuk dengan tugas masing-masing. Bahkan mereka tidak sempat untuk mengecek ponsel. Barulah ketika siang hari, pengunjung pun mulai sepi. Mereka pun bergantian untuk istirahat.

Seperti biasa Athalia akan istirahat bersama dengan Thea. Mereka pun memakan makan siang dengan diiringi oleh percakapan. Namun mereka juga tetap memperhatikan waktu istirahat. Ketika waktu istirahat mereka sudah habis. Mereka memutuskan untuk kembali bekerja. Mereka kembali disibukkan dengan para pelanggan di tokonya.

Tidak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul lima sore. Seluruh pekerja pun memutuskan untuk pulang. Ketika sudah keluar dari toko Athalia pun mengecek handphone nya terlebih dahulu. Ia merasa bingung karena ada satu nomor yang menelponnya banyak sekali.

Tiba-tiba nomor itu pun kembali menelpon nya. Ia pun langsung mengangkat telepon itu. "Halo, maaf ada keperluan apa ya menghubungi nomor saya?" tanya Athalia sopan.

"Saya Bara, teman dari Zayyan. Saya hanya ingin mengabarkan jika saat ini kondisi Zayyan tidak baik-baik saja. Ketika bertugas ia mendapatkan luka tembak. Meski peluru nya sudah di keluarkan, tapi sepertinya luka nya tidak bisa dibiarkan seperti itu. Saya sudah mengajak nya pergi ke rumah sakit, tapi dia tidak mau" jelas Bara panjang lebar.

"Saya tahu hubungan kalian berdua, barangkali dengan bujukan kamu Zayyan mau untuk dibawa kerumah sakit" lanjut Bara. Seketika perasaan bersalah pun langsung menghinggapi hati Athalia. Ia saat ini merasa bersalah dan juga khawatir. "Iya saya akan kesana, dimana kak Zayyan berada sekarang?" tanya Athalia. "Kamu bisa datang ke kamp militer" jawab Bara.

Setelah itu ia pun langsung pergi ke halte. Ia pun langsung menaiki bus yang akan membawanya menuju ke kamp militer. Kamp militer itu dekat dengan pantai, dan ia tahu bus yang melewati jalur tersebut. Ia pun berhenti di halte dekat Kamp militer. Lalu ia pun langsung berjalan kaki lima belas menit lamanya.

Ketika sampai di depan kamp militer, ia bisa melihat seorang pria yang terlihat sedang menunggu nya. Bahkan pria itu memanggil namanya. Ia merasa bingung, karena setahu dirinya ia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu. "Saya Bara, saya yang tadi menelpon kamu" ucap pria itu ketika ia sudah dekat dengan Athalia.

"Kalo begitu kamu ikut saya bertemu Zayyan" ajak Bara. Lalu Athalia pun langsung mengikuti langkah kaki Bara. Para anggota militer disini semua terlihat menundukkan kepalanya, mereka seperti sedang memberikan penghormatan kepada Athalia. Athalia pun mulai merasa tidak nyaman, karena menurut nya ini terlalu berlebihan.

Bara yang mengetahui Athalia yang sudah mulai merasa tidak nyaman pun langsung menyuruh para anggota militer kembali ke barak masing-masing. "Maaf membuatmu merasa tidak nyaman, saya sengaja melakukan itu agar para anggota tahu jika kamu istri Zayyan. Jadi ketika kamu datang kembali kesini mereka mengenali kamu" jelas Bara. Sementara Athalia ia hanya menganggukkan kepalanya.

Ketika sudah sampai di ruangan Zayyan Athalia dan Bara pun langsung masuk kedalam. Athalia pun langsung menghampiri Zayyan, ia merasa suhu tubuh Zayyan tinggi. Ia langsung merasa panik, apalagi melihat luka bekas tembakan yang hanya berbalut kasa itu masih mengeluarkan darah.

"Kak Zayyan bangun ayo kita pergi kerumah sakit" ucap Athalia. Ketika mendengar suara Athalia Zayyan pun membuka matanya, ia mencoba memastikan jika yang dilihatnya ini memang benar Athalia atau bukan. Setelah Zayyan pun memastikan jika dihadapannya ini adalah Athalia, ia pun langsung duduk.

"Kenapa kamu bisa ada disini, kamu diantar siapa?" tanya Zayyan. "Kamu jangan memikirkanku, lebih baik kamu pikirkan kesehatanmu sendiri. Lebih baik kita pergi kerumah sakit untuk mengobati lukamu" ucap Athalia.

Dapat terlihat jika Zayyan merasa enggan pergi kerumah sakit. "Aku tidak apa-apa" jawab Zayyan santai, tentus saja hal itu membuat Athalia merasa kesal. "Jika kamu tidak pergi kerumah sakit sebaiknya kamu jangan pernah temui aku lagi" ancam Athalia. Setelah itu Athalia pun langsung berbalik dan memutuskan untuk meninggalkan Zayyan.

Melihat Athalia yang hendak pergi, Zayyan pun langsung berdiri dan menahan tangan Athalia. Ia tidak mempedulikan kakinya yang saat ini sedang sakit. "Oke aku mau kerumah sakit" ucap Zayyan. Senyum Athalia pun langsung terbit, ia pun dengan semangat memapah tubuh Zayyan menuju mobil Bara. Setelah itu mereka pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

Ketika sampai di rumah sakit, Zayyan pun langsung ditangani oleh dokter. Setelah itu Zayyan pun diperbolehkan pulang, namun sebelum itu Athalia menebus dahulu obat Zayyan. Setelah dari rumah sakit, Bara dan Zayyan pun memutuskan untuk mengantarkan Athalia terlebih dahulu kerumah ibu Resta.

Setelah memastikan Athalia sampai di rumah, Zayyan dan Bara pun langsung menuju ke kamp militer kembali.

💐💐💐
Declairs
Jum'at, 10 Juni 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now