💐Part 54 : Will You Marry Me💐

1.3K 93 7
                                    

   Setelah mereka keluar dari dalam aula hotel, Felisha pun langsung meminta penjelasan kepada Alaric. "Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Felisha dengan nada menuntut.

     "Tidak baik kita membicarakan nya disini, lebih baik kita mencari tempat yang nyaman untuk berbicara" ucap Alaric . Felisha pun menganggukkan kepalanya menyetujui. Alaric pun membawa Felisha ke lantai paling atas di gedung ini.

     Ya Alaric membawanya ke rooftop di hotel ini. Ketika membuka pintu rooftop semuanya terlihat gelap. Tidak ada cahaya penerangan sama sekali. Mungkin hanya cahaya dari bintang dan bulan yang menyinari nya.

      "Mengapa kita kesini?" tanya Felisha bingung. Alaric pun langsung menarik tangan Felisha. Felisha merasa takut karena di sini begitu gelap. Hingga beberapa menit kemudian tiba-tiba lampu pun langsung menyala.

    Felisha langsung menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya. Ia merasa tidak terpukau dengan keindahan rooftop. Disekelilingnya di penuhi oleh lilin dan juga mawar merah.

    Alaric pun langsung berlutut di hadapan Felisha. Alaric mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari dalam saku jas nya. Ia pun langsung membuka kotak itu. Felisha merasa terkejut melihat isi kotak itu ternyata sebuah cincin.

     "Aku tahu mungkin ini terlalu cepat, dan kita juga belum lama saling mengenal. Tapi entah kenapa jika aku yakin jika kamu adalah orang yang ditakdirkan untukku" ucap Alaric. Felisha merasa terharu dengan ucapan Alaric.

    "Jadi Felisha, Will You Marry Me?" tanya Alaric. Felisha pun merasa bingung, tapi rasanya ia tidak siap bila harus kehilangan Alaric. Ketika Alaric tidak menganggu dan menemuinya selama beberapa hari yang lalu. Felisha merasa ada yang hilang dari dalam dirinya.

     Disana Felisha mulai yakin, jika ia sudah mulai bergantung kepada Alaric. Dan ia rasanya tidak rela bila melihat Alaric bersama orang lain. Alaric menunggu cemas jawaban dari Felisha. Ia sangat berharap Felisha mau menerima lamaran darinya.

     Felisha pun langsung menganggukkan kepalanya. "Yes, i Will" jawab Felisha. Mendengar jawaban dari Felisha Alaric pun langsung memeluk tubuh Felisha dengan erat. "Terimakasih" ucap Alaric merasa terharu. Akhirnya perjuangan meluluhkan hati Felisha pun tercapai.

     Tidak lama terdengar suara sorak sorai, dan juga tepukan tangan. Ada keluarga dari Alaric dan juga keluarga Felisha. Mereka merasa senang melihat kebahagiaan keduanya. "Selamat ya" ucap Kayla tulus. Felisha pun langsung menganggukkan kepalanya antusias.

     Felisha tidak menyangkapp jika Alaric juga mengundang keluarga nya. Hingga akhirnya mereka pun makan bersama-sama. Setelah makan Alaric pun ijin membawa Felisha kesebuah tempat.

     Felisha pun hanya diam saja, karena ia tahu Alaric tidak akan memberitahukan tempat tujuan mereka. Hingga tiba di sebuah lapangan. Felisha menggernyitkan dahinya bingung. Untuk apa mereka pergi kelapangan.

     Alaric pun langsung menggenggam erat tangan Felisha. "Kamu pasti akan suka" ucap Alaric dengan percaya diri. Tiba ditengah lapangan, sudah ada sebuah tikar. Sekelilingnya tampak terang oleh lampu, yang entah kapan di pasang di lapangan ini.

     Alaric pun langsung mengambil posisi tertidur. Dia langsung menepuk sisi lainnya, dan mengajak Felisha bergabung bersama dengannya. Felisha pun langsung tertidur disamping Alaric.

     "Kamu lihat langit!" ucap Alaric kepada Felisha. Felisha pun mengikuti apa yang diucapkan oleh Alaric. Dia langsung mengalihkan tatapannya kearah langit. Felisha mengernyitkan dahinya bingung.

     Ia sama sekali tidak melihat ada sesuatu yang aneh di langit.  Bahkan langit malam ini tidak berbintang. "Tiga, dua, satu" hitung Alaric. Lalu terdengarlah suara letusan kembang api yang menghiasi langit malam.

     Bahkan Felisha bisa dengan leluasa melihat kembang api itu. Felisha pun langsung tersenyum dengan lebarnya. Ia pun langsung menatap kearah Alaric. "Terimakasih" ucap Felisha dengan tulus.

     Senyum Felisha pun langsung menular kepada Alaric. "Ada satu kejutan lagi" ucap Alaric. Tidak lama terdengar suara deru, bahkan beberapa helai rambut Felisha sampai bertebaran. Ternyata diatas sana ada sebuah helikopter.

     Dan helikopter itu membawa tulisan. 'I Love You', Felisha pun langsung melihat kearah Alaric. Ia merasa terharu Alaric menyiapkan semuanya. "I love you too" ucap Felisha. Alaric langsung memeluk tubuh Felisha dengan erat.

     Ia sangat berharap Tuhan selalu memberikan dirinya kesempatan untuk bisa terus bersama dengan Felisha. Ia harap Takdir bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan nya. Ia tidak berharap banyak hal, ia hanya berharap untuk bisa terus bersama dengan Felisha selamanya.

     Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Felisha langsung membuka suaranya. "Bagaimana bisa kamu meluluhkan Ayah?" tanya Felisha penasaran. Pasal nya dari awal Alaric mengantarkan dirinya pulang, Ayah nya itu tampak tidak bersahabat.

Flashback on.

     Setelah melihat pemberitaan yang tidak benar di seluruh media sosial dan juga di televisi. Alaric segera menyuruh orang kepercayaan nya itu. Ia pun memutuskan untuk langsung pergi menemui Ayah Felisha.

      Dan benar saja, Ayah Felisha pun tampak marah melihat kedatangan Alaric. Tanpa mendengar penjelasan dari Alaric Ayah Felisha pun langsung melayangkan tinjunya kepada Alaric.

     Alaric yang terkejut pun langsung tersungkur diatas lantai. "Apa yang sudah kamu lakukan?. Kamu tahu banyak pemberitaan yang jelek tentang anak saya. Bagaimana jika Felisha dan istri saya mengetahui nya. Mereka berdua pasti sangat sedih" ucap Ayah Felisha dengan nada tinggi.

     Alaric pun menghela nafasnya, seperti nya Ayah Felisha sudah mengetahui tentang berita itu. "Maafkan saya om, saya juga tidak menyangka akan ada pemberitaan seperti itu. Saya akan mengurus mengurus pemberitaan itu" jelas Alaric.

     Ayah Felisha pun langsung menganggukkan kepalanya. Ia sangat senang jika Alaric mampu untuk bertanggung jawab. "Om saya ingin berbicara serius dengan om" ucap Alaric.

    Ayah Felisha menggernyitkan dahinya bingung, apalagi yang ingin Alaric bicarakan. "Kamu bisa duduk" ucap Ayah Felisha mempersilahkan Alaric duduk di sebuah sofa. Mereka pun duduk saling berhadapan.

       "Ada apa?" tanya Ayah Felisha setelah ia mendaratkan bokongnya diatas kursi sofa. "Saya hanya ingin bermaksud baik, saya serius dengan anak Om. Saya ingin melamar Felisha" ucap Alaric dengan tegas.

    Ayah Felisha bisa melihat keseriusan di mata Alaric. "Apa yang kamu punya?" tanya Ayah Felisha. "Saya punya keyakinan dan cinta untuk Felisha. Saya tidak bisa berjanji dia tidak akan meneteskan air matanya selama bersama saya. Saya hanya bisa berjanji akan membuatnya selalu merasa bahagia" ucap Alaric.

     Ayah Felisha pun langsung tersenyum dengan lebarnya. Tampak nya ia senang dengan jawaban yang diberikan oleh Alaric. Alaric tidak membicarakan seberapa kaya dan banyaknya prestasi yang ditorehkan kepada nya. Ayah Felisha langsung menepuk bahu Alaric. "Saya menerima niat baik kamu, tapi semua keputusan ada ditangan Felisha" ucap Ayah Felisha.

     Alaric pun langsung tersenyum senang, tidak henti-hentinya dia mengucapkan kata terimakasih. Namun beberapa saat setelah raut wajah Ayah Felisha pun langsung berubah. "Tapi kamu jangan lupa menyelesaikan masalah itu. Saya tidak ingin Felisha dijelekkan!" ucap Ayah Felisha dengan tegas.

     Alaric pun langsung menganggukkan kepalanya. "Om tidak perlu khawatir, saya akan menyelesaikan masalah itu" ucap Alaric dengan yakin.

Flashback off.

    Alaric pun langsung menatap kearah Felisha. "Tidak ada, itu rahasia antara pria dan wanita" jawab Alaric. Sementara Felisha pun langsung mendengus kesal, karena merasa tidak puas dengan jawaban Alaric

💐💐💐
Declairs
Minggu, 5 Februari 2023
Publish, Senin 6 Februari 2023

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now