💐 Chapter 22 : Bersama💐

2.6K 241 0
                                    

     Setelah mengadakan klarifikasi, berita Athalia dan Zayyan pun menjadi trending topik. Bahkan ada yang memuji kisah cinta keduanya. Banyak juga yang memberikan doa dan harapan agar keduanya di beri keturunan.

       Lain halnya dengan Karina, saat ini ia sedang mendapatkan banyak hujatan dari masyarakat. Kontrak kerjanya untuk membintangi beberapa film pun dibatalkan, yang tentunya merugikannya. Karirnya terancam hancur, bahkan saat ini perusahaan Atrata mengalami kebangkrutan.

      Nora dan Dika sibuk mencari investor untuk perusahaan nya. Bahkan para pegawai pun saat ini tengah berdemo menuntut upah yang belum dibayar kepada mereka. Belum lagi rumah yang disita oleh bank. Dengan terpaksa mereka pun pindah dari rumah itu.

     Dika pun diancam, jika dalam satu minggu gaji karyawan tidak diberikan. Maka mantan pegawainya akan melaporkan Dika ke polisi. Mereka pun berada di titik terendah. Ada setitik rasa penyesalan karena telah mengusik keluarga Saddam.

     Karina dan Nora pun tentu mendapatkan amukan dari Dika. Dika pikir ini semua ulah mereka berdua. Andai mereka berdua tidak berkata macam-macam pasti perusahaan nya saat ini masih berjalan dengan lancar. Bahkan saat ini Dika belum mendapatkan investor yang akan menyuntikkan dananya ke perusahaan Atrata.

      Tentu saja, mana ada orang yang mau menyuntikkan dananya di perusahaan yang terancam bangkrut. Tentu taruhannya pun sangat besar. Bahkan kini Karina sudah diputuskan oleh pacarnya, pacarnya merasa kecewa. Karena ternyata Karina mengejar suami saudara angkatnya sendiri.

💐💐💐

     Seorang gadis saat ini sedang duduk di depan televisi. Tayangan di televisi menghadirkan berita tentang Zayyan dan juga Athalia. Tatapan matanya menajam melihat berita itu. Ia pun tanpa sadar mencengkram gelas beling yang berada di tangannya.

     Ia pun langsung melemparkan gelas kaca itu kearah tv. Hingga tv di depan nya hancur. "Arghhhh, sial kenapa rencana ku gagal!" teriaknya frustasi.

     Lalu wanita itu tiba-tiba tertawa sendiri. "Athalia kamu sudah menghancurkan hidupku, tunggu pembalasan ku!" ucap nya. Ia pun menusuk foto Athalia yang berada disebelah Zayyan.

     Wanita itu terus menerus menusuki foto Athalia dengan terus mengatakan kata mati. Para pelayan yang berada di ruangan itu bergidik ngeri. Majikan nya tampak terlihat menyeramkan. Menurut mereka majikannya ini sudah masuk kedalam tahap gila.

    Para pelayan ini sudah beberapa kali mengajukan diri untuk keluar dari pekerjaan ini. Namun apa daya, keluarga mereka menjadi ancaman jika mereka tidak bekerja. Majikannya ini merupakan salah satu orang penting dan tentunya mereka akan menggunakan kekuasaan mereka untuk menindas rakyat kecil.

💐💐💐

      Saat ini Athalia dan Zayyan sudah kembali ke rumah mereka. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama selama dua hari. Bahkan Zayyan sampai meliburkan para pekerja dirumahnya. Kecuali bodyguard yang berjaga diluar rumah.

         Tadinya mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan diluar rumah. Namun apa daya karena cuaca yang tidak mendukung, membuat mereka memilih menghabiskan waktu di rumah. Suara hujan deras terkalahkan oleh suara film di bioskop kecil yang berada dikediaman ini. Saat ini Zayyan tengah tertidur dengan paha Athalia yang menjadi bantal.

      Keduanya sibuk menonton film romantis yang tengah terputar di layar depan mereka. Athalia fokus menatap film di depan nya, sambil sesekali memakan makanan ringan di meja. Bahkan ia juga menyuapi Zayyan.

     Berbeda halnya dengan Athalia, saat ini tatapan Zayyan tidak tertuju kepada film yang saat ini terputar. Zayyan malah sibuk menatap wajah Athalia yang fokus menonton film. Melihat Athalia yang sedang fokus menonton membuat Zayyan tersenyum. Ia bisa melihat kecantikan wajah Athalia dari sini.

      Tentu saja Athalia sama sekali tidak mengetahui jika saat ini Zayyan sedang memandangi wajahnya. Zayyan yang tadinya merasa kesal dengan cuaca, sekarang merasa bersyukur. Ia jadi bisa menghabiskan waktu berdua dengan Athalia.

      Tanpa terasa sudah berjam-jam mereka menonton film itu. Hingga film itu pun selesai. "Kak Zayyan film nya bagus ya" komentar Athalia terhadap film yang ditonton nya itu. Namun ucapan Athalia hanya dibalas deheman oleh Zayyan.

      Athalia yang merasa heran dengan respon Zayyan pun langsung mengalihkan tatapannya. Ia merasa gugup ketika Zayyan malah menatapnya dengan intens. Athalia pun langsung mengalihkan tatapannya. Sementara Zayyan ia terkekeh, bahkan sampai tertawa kecil melihat Athalia yang sedang merasa malu.

      Athalia pun menjadi kesal mendengar Zayyan yang tertawa seperti itu. "Ish Kak Zayyan nyebelin!" pekik nya yang berubah menjadi kesal. Tanpa pikir panjang Athalia pun langsung berdiri. Hal itu membuat Zayyan yang sedang tertidur pun terjatuh dari sofa. Kepalanya terantuk kelantai, dan juga meja.

     Athalia pun langsung merasa panik ia pun langsung berjongkok melihat Zayyan. "Aduh Kak Zayyan maafin Athalia!" ucap Athalia merasa bersalah. Pasalnya saat ini kepala Zayyan terlihat benjol. Bahkan saking merasa bersalah Athalia sampai meneteskan air matanya.

     Zayyan pun menjadi gelagapan ketika melihat Athalia yang menangis. Ia jadi merasa bingung, yang luka lama dirinya tapi Athalia lah yang menangis. "Hei sudah Athalia, ini bukan salah kamu" ucap Zayyan mencoba menenangkan Athalia. "Lagi pula luka ini tidak seberapa dengan luka yang sering aku dapatkan karena bertugas" lanjutnya lagi.

     Perlahan tangis Athalia pun reda, ia langsung menatap kearah Zayyan. "Kak Zayyan tunggu disini, biar Athalia bawakan es untuk mengompres luka kakak" ucap Athalia. Tanpa menunggu balasan Zayyan, Athalia pun melangkahkan kakinya pergi dari sana.

     Beberapa saat kemudian Athalia datang dengan baskom berisi es batu. Ia juga tidak lupa membawa handuk kecil untuk membalut es tersebut. Athalia pun fokus mengompres luka didahinya Zayyan. Jarak mereka saat ini sangat dekat sekali. Zayyan fokus melihat Athalia yang saat ini sedang mengompres dahinya.

      Zayyan pun langsung mencuri kesempatan untuk mengecup bibir Athalia. Mendapatkan kecupan tiba-tiba dari Zayyan, membuat tubuh Athalia mematung. Bahkan saat ini tangan nya yang memegang es batu melayang di udara.

     Setelah tersadar dari keterkejutan nya, Athalia langsung mengalihkan tatapannya. Ia pun terlihat salah tingkah. "Ah Kak Zayyan aku mau simpan alat kompresnya di dapur" ucap Athalia. Ia dengan terburu-buru meninggalkan Zayyan.

     Ia merasa berdekatan dengan Zayyan membuat kondisi jantung nya tidak baik. Selalu ada saja tingkah Zayyan yang  membuat jantung nya berdetak lebih kencang. Setelah membereskan baskom bekas mengompres Zayyan. Ia memutuskan untuk memasak untuk makan malam. Ia pun sibuk berkutat dengan alat dan bahan masakan.

     Ia memutuskan untuk memasak mie goreng karena bahan masakan yang tersisa hanya itu. Ia pun sibuk mengaduk bumbu untuk mie goreng. Hingga ia merasa terkejut ketika ada tangan yang memeluk pinggang nya. Ketika melihat kebelakang ternyata Zayyan sedang memeluknya.

      "Kak Zayyan lepaskan, aku mau masak!" ucap Athalia gugup. Zayyan pun tersenyum melihat Athalia. "Tidak apa-apa, lagi pula kamu tetap bisa memasak meski aku memelukmu" jawab Zayyan. Ia enggan melepaskan pelukannya dari tubuh Athalia.

     Hingga Athalia selesai memasak barulah Zayyan melepaskan pelukannya. Athalia pun ingin membawa dua piring berisi mie goreng itu ke meja makan. Kedua nya pun langsung sibuk menikmati mie goreng buatan Athalia itu.

💐💐💐
Declairs
Minggu, 18 September 2022
Publish, Rabu 21 September 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang