💐Part 29: Teror Baru 💐

1.4K 168 4
                                    

Saat ini Athalia sudah kembali tertidur, dan Zayyan memutuskan untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Setelah selesai ia pun langsung menemui Ayahnya. Ketika sampai di depan ruang kerja Edgar, Zayyan pun mengetuk pintu.

"Masuk" ucap Edgar dari dalam ruangan. Zayyan pun memutar handle pintu, dan membuka nya. Ia langsung duduk di sebuah sofa yang berada tepat dihadapan Edgar. Melihat Zayyan yang sudah duduk dihadapan nya Edgar pun langsung menyimpan koran yang saat ini tengah dibacanya.

"Apa yang ingin Papa bicarakan?" tanya Zayyan kepada Edgar. "Mungkin kamu belum mendapatkan laporan dari para bawahan kamu" ucap Edgar. Zayyan pun menggernyitkan dahinya bingung. Apa yang di maksud oleh ayahnya itu. Memang apa yang sudah terjadi selama ia bertugas, itu lah yang ada di pikirannya saat ini.

"Kamu tahu kenapa kondisi Athalia seperti itu, bahkan sampai dia harus dilarikan ke rumah sakit?" tanya Edgar. Ya Zayyan pun mengetahui jika saat ini Athalia tengah mengandung, jadi ia menganggukkan kepalanya.

"Di samping itu sepertinya Athalia juga kelelahan dan banyak pikiran. Kemarin dia mendapat banyak teror dari orang yang tidak diketahui" jelas Edgar kepada Zayyan. Zayyan pun langsung membulatkan matanya. Ia tidak mengetahui hal ini sama sekali.

"Kenapa para pengawal itu tidak melaporkannya kepada ku" ucap Zayyan dengan kesal. "Kamu jangan menyalahkan mereka, mereka sudah mencoba menghubungi kamu. Tapi ponsel mu tidak aktif, jadi mereka melaporkan nya kepada Papa" uca Edgar.

Zayyan merasa bersalah, dia bahkan tidak tahu jika Athalia diteror dirumahnya. Rumah yang menurut nya sudah cukup aman, dengan penjagaan yang ketat. Tapi hal itu sepertinya masih kurang aman, hingga Athalia mendapatkan teror seperti itu.

"Papa belum menemukan pelaku nya, tapi Papa sudah mencurigai dalang dari semua ini" ucap Edgar. Zayyan pun sudah tahu siapa orang yang di maksud oleh ayahnya itu. "Mereka sepertinya tidak sendiri, ada seseorang yang mendukung mereka" timpal Zayyan.

"Untuk sementara biarkan Athalia tinggal di sini, ini demi keamanan Athalia juga. Setelah keadaan mulai kondusif kalian bisa kembali lagi" ucap Edgar. Zayyan pun menganggukkan kepalanya, ia menyetujui saran yang diberikan oleh Edgar.

Setelah Zayyan pikir, tidak mungkin keluarga Atrata bisa melakukan hal itu. Hal yang tentu sangat mustahil dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kekuatan, kekuasaan ataupun harta yang cukup. Keluarga Atrata sudah bangkrut, dan tidak mungkin mereka melakukan ini sendiri.

Banyak spekulasi yang saat ini berada dipikiran Zayyan. Termasuk ada beberapa penghianat di rumahnya, karena tidak mungkin mereka bisa masuk semudah itu dikediaman nya.

Hening sejenak, hingga dering ponsel Zayyan terdengar. "Maaf saya mengganggu tuan, saya ingin memberitahu jika saat ini keadaan kediaman kacau. Tiba-tiba terjadi ledakan di dekat kamar pribadi anda tuan" ucap Tio. Zayyan pun mengusap wajahnya dengan kasar, jelas sekali jika teror ini ditujukan kepada Athalia.

"Cari sampai dapat orang yang telah membuat kekacauan ini, aku akan kesana sekarang" ucap Zayyan kepada Tio. Setelah panggilan telepon selesai, Zayyan pun langsung menatap kearah Edgar. "Terjadi ledakan di rumahku, aku harus kesana untuk menyelidiki nya. Hal ini tidak boleh dibiarkan lagi" ucap Zayyan kepada Edgar.

Edgar pun menganggukkan kepalanya, ia yakin jika putranya itu bisa menyelesaikan masalah ini. Zayyan pun langsung melajukan mobilnya menuju ke kediaman nya. Ia harus menempuh perjalanan selama beberapa puluh menit.

Ketika sampai dikediaman nya, Zayyan melihat banyak orang yang sudah berkumpul. Para wartawan pun tentu saja ada di sana, apalagi Zayyan merupakan orang penting di sini. Bahkan ada juga pihak keamanan yang berjaga di kediaman Zayyan.

Ketika melihat kedatangan Zayyan, tentu saja para wartawan langsung mengerumuni Zayyan untuk mencari berita. Berbagai pertanyaan silih berganti di layangkan wartawan kepada Zayyan.

"Apa yang terjadi?" tanya salah satu wartawan. "Apakah ini semua akibat musuh negara?" tanya wartawan lagi. Dan masih banyak pertanyaan yang membuat kepala Zayyan terasa pusing.

Dengan dibantu oleh beberapa pengawal nya, akhirnya Zayyan bisa lepas dari para wartawan itu. Zayyan pun menghela nafasnya dengan lega. "Jadi bagaimana apa kalian sudah menemukan pelaku nya?" tanya Zayyan. Tio pun langsung menggelengkan kepalanya, setelah itu ia pun langsung menundukkan kepalanya.

"Maaf tuan, tetapi pelaku itu berhasil merusak cctv" jawab Tio. "Tapi kami sudah bekerja sama dengan pihak keamanan" lanjut nya lagi. Zayyan pun menganggukkan kepalanya, ia pun menyuruh Tio untuk pergi.

Setelah kepergian Tio, ia pun langsung mengeluarkan ponsel milik nya. Ia pun langsung menghubungi seseorang, nama kontak orang itu Triangle. Nama itu terlihat seperti nama samaran.

"Ada masalah apa tuan menghubungi saya?" tanya orang di seberang telepon. Tapi dari suaranya orang itu terdengar sudah mengetahui apa yang terjadi. "Jangan pura-pura tidak tahu, aku tahu kamu sudah mengetahui nya tanpa harus aku menjelaskan nya" ucap Zayyan dengan malas.

Orang diseberang telepon itu pun langsung tertawa terbahak-bahak. "Santai Zayyan" ucap orang itu dengan ringannya. Sementara Zayyan saat ini memutar bola mata nya malas.

"Kurasa kamu juga sudah mengetahui siapa pelakunya Zayyan" ucap orang itu. Zayyan pun menganggukkan kepalanya mendengar ucapan orang itu. "Tentu saja" jawab Zayyan. "Hanya saja aku memerlukan bukti agar bisa menyeret mereka ke penjara" lanjut Zayyan.

"Apa yang akan kamu berikan?" tanya orang itu. "Sebuah pistol baru, yang hanya di produksi tiga di dunia" jawab Zayyan dengan serius. Orang itu pun langsung terkekeh dengan senangnya. "Kamu selalu tahu apa yang aku inginkan Zayyan" ucap orang itu.

"Pistol akanku berikan setelah polisi menangkap mereka " ucap Zayyan. Zayyan seperti memberi peringatan kepada orang itu agar melakukan hal yang ingin Zayyan lakukan terlebih dahulu. "Mudah sekali, kamu tunggu saja. Karena beberapa pukul menit lagi bukti itu akan sampai. Dan pelakunya akan segera ditangkap " ucap orang itu.

Setelah itu Zayyan pun langsung mematikan sambungan telepon dari orang itu. Zayyan seperti tidak ingin berlama-lama mendengar omong kosong dari si penelpon. Sementara orang yang dipanggil Triangle itu saat ini tengah menggerutu.

"Dasar tidak tahu terimakasih, sudah ku bantu. Tapi apa dia mematikan telepon seenaknya saja" ucap orang yang dipanggil Triangle itu. Namun orang yang dipanggil Triangle itu pun langsung melakukan tugas dari Zayyan.

"Dasar orang bodoh, apa mereka tidak tahu jika mereka saat ini sedang di manfaatkan" ucap Triangle.

Sesuai dengan ucapan nya, saat ini pihak keamanan istana sedang memburu keluarga Atrata. Dan benar dugaan Zayyan dan juga Edgar jika dalang di balik kejadian ini adalah keluarga Atrata.

Edgar dan Zayyan mencurigai satu orang pelaku sebenarnya yang mendorong keluarga Atrata melakukan ini. Namun tentu saja mereka harus berhati-hati dan mencari bukti sebanyak-banyaknya. Karena orang yang saat ini mereka hadapi sangat licin.

💐💐💐
Declairs
Kamis, 17 November 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora