💐Part 44 : Kecelakaan 💐

1.1K 77 0
                                    

     Zayyan dan Athalia pun saling berpegangan tangan keluar dari ruang sidang. Mereka langsung menaiki mobil yang tadi membawa mereka ke sini. "Aku ingin mengajak kamu ke suatu tempat" ucap Zayyan.

     Zayyan ingin menunjukkan kepada Athalia rumah baru untuk mereka. Athalia ingin bertanya, namun ucapan Zayyan selanjutnya membuat nya mengurungkan niatnya. "Ini rahasia" ucap Zayyan. Athalia pun langsung tersenyum mendengarnya. Zayyan pun memutuskan untuk mengendarai mobil nya sendiri.

      Di tengah perjalanan, Zayyan merasa ada yang berbeda dengan mobil yang saat ini dikendarai nya. Dan benar saja, ketika Zayyan menginjak pedal rem. Pedal rem di mobilnya sama sekali tidak berfungsi. Zayyan pun mencoba tenang, dan tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

      Athalia mengernyitkan dahinya bingung melihat Zayyan seperti khawatir. "Ada apa?" tanya Athalia. Zayyan pun menoleh sebentar kearah Athalia, ia kembali fokus melihat jalanan di depannya. "Tidak apa-apa" jawab Zayyan singkat.

    Athalia pun tahu jika saat ini Zayyan sedang berbohong kepadanya. "Kakak bohong" ucap Athalia. Zayyan langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bohong" ucap Zayyan.

     Athalia menghela nafasnya lelah, ia pun memilih menolehkan kepalanya keluar jendela. Namun Athalia dibuat bingung ketika di perempatan jalan, tepat di lampu merah. Zayyan terus melajukan mobil nya. Bahkan banyak orang yang terus mengumpat kearah mereka.

     "Kenapa kakak menerobos lampu merah?" tanya Athalia. Namun Zayyan hanya diam saja. Dan entah dari mana datangnya, ada sebuah truk tronton yang akan melintas. Karena Zayyan sama sekali tidak bisa menggunakan rem. Akhirnya mobil nya pun menabrak truk itu.

      Keadaan keduanya sudah sangat kacau, darah yang terus mengalir di kedua dahi Athalia. Athalia merasakan kesakitan di perutnya. Sakit yang sangat hebat, kepalanya berputar dan kesadaran nya mulai menipis.

    Sama hal nya dengan Zayyan, ada luka di dahi. Bahkan di pipinya pun terdapat beberapa pecahan kaca. Zayyan pun langsung menoleh kearah Athalia. Tanpa sadar ia langsung meneteskan air matanya melihat kondisi Athalia yang sangat buruk.

    "Perut aku sakit Kak, anak kita tidak kenapa-kenapa kan?" tanya Athalia dengan suara yang lirih. Zayyan pun melihat kearah kaki Athalia yang juga sudah di penuhi oleh darah. Bahkan kaki Zayyan pun terjepit badan mobil. Zayyan sama sekali tidak bisa menggerakkan kakinya.

     "Maaf kan aku yang ga bisa menjaga kamu" ucap Zayyan lirih. Ia mencoba mengambil tangan Athalia dan menggenggam nya dengan erat. "Ini bukan salah Kakak, . Aku harap setelah ini Kakak tidak akan berbohong lagi" ucap Athalia lirih.

     Perlahan mata Athalia pun mulai tertutup. Zayyan merasa panik, dan mencoba mengeluarkan kakinya yang terjepit. "Athalia bangun!" ucap Zayyan sambil menepuk pipi Athalia. "Aku mohon jangan tinggalkan aku" ucap Zayyan lirih. Zayyan saat ini sudah menangis.

    Tidak lama Zayyan pun melihat seseorang turun dari dalam truk. Dari postur tubuhnya seperti nya orang itu adalah laki-laki. Namun semakin dekat orang itu, Zayyan semakin tahu. Dia bukan lah seorang laki-laki, melainkan seorang perempuan.

     "Bagaimana?, aku sudah menepati janjiku membuat kalian tewas. Kamu ingat kecelakaan Zaya beberapa tahun yang lalu, kecelakaan nya sama persis seperti yang kamu alami saat ini" ucap perempuan itu yang kemudian langsung tertawa terbahak-bahak.

    Ya, perempuan itu adalah Erina. Zayyan menatap benci kearah Erina, sementara Erina menatap remeh kearah Zayyan. "Kamu tidak bisa melakukan apapun, jika saja kamu diam dan tidak mencari bukti kejahatan ku aku tidak akan mengusik kehidupan mu" ucap Erina.

     "Jadi aku ucapkan selamat tinggal untuk kalian berdua, semoga kalian hidup bahagia di alam lain" ucap Erina yang langsung menunjukkan sebuah remote kecil ditangannya. Zayyan sudah tahu remote apa itu. Ia hanya berharap Tuhan memberikan nya kesempatan lagi. Agar bisa hidup bersama dengan Athalia, dan melindungi.

     "See you Zayyan" ucap Erina yang langsung memencet tombol di remote itu. Erina pun pergi menjauh, dan dalam waktu tiga menit mobil pun langsung meledak dan terbakar dengan hebat. Erina pun langsung tersenyum melihat semuanya.

    💐💐💐

Satu hari sebelum sidang.

     Erina bukanlah orang yang bodoh, ia tahu jika Edgar dan Zayyan pasti memiliki rencana lain untuk tetap menghukum nya. Namun sebelum itu, ia juga sudah menyiapkan beberapa rencana lain.

    "Aku ingin kamu membawakan sebuah bom" ucap Erina kepada anak buahnya. Di seberang sana anak buah Erina pun langsung menganggukkan kepalanya. "Aku ingin besok kalian datang menjemput ku di pengadilan Istana. Dan ketika sidang aku ingin kalian menaruh bom ini di mobil Zayyan. Jangan lupa rusak rem mobilnya" titah Erina.

     "Siap bos, kami mengerti " jawab anak buahnya. Setelah menelpon anak buahnya Erina pun langsung menelpon Raja. Raja pun tampak kesal ketika harus dihubungi oleh Erina. "Ada apa lagi?" tanya Raja.

    "Aku tahu kalian akan mendorong aku jatuh sendirian. Memangnya aku bodoh, hingga tidak mengetahui jika kalian menghapus rekaman video di handphone ku. Tenang saja aku masih memiliki file rekaman di tempat yang berbeda " ucap Erina. Erina pun langsung memainkan kukunya yang berwarna merah.

     "Apa mau kamu?" tanya Raja. Erina pun langsung tertawa, tawa yang terdengar sangat menyeramkan. "Ini yang aku tunggu" ucap nya. Setelah itu tatapan Erina pun berubah menjadi tajam, ia terlihat seperti dua orang yang berbeda.

     "Aku ingin kalian mengikuti rencana dariku. Kamu harus membantu aku untuk kabur dari para penjaga. Jika kamu tidak berhasil jangan harap kamu bisa menempati posisi mu yang sekarang" ucap Erina. Raja pun hanya bisa patuh, ia sangat merasa menyesal harus terlibat dengan orang gila seperti Erina.

    "Itu hal yang mudah, tetapi kamu juga harus menepati ucapan mu sebelumnya" ucap Raja. Erina pun langsung tersenyum. "Tentu saja" jawab Erina. Setelah itu Erina pun langsung mengakhiri panggilan telepon nya. Ia pun tersenyum miring. "Dasar pria tua yang bodoh!" ucap Erina.

     Setelah Erina mengakhiri panggilan telepon nya. Raja pun langsung membanting handphonenya ke lantai. Alhasil handphone miliknya pun hancur. "Sialan!" umpat nya. Setelah itu Raja langsung menghubungi orang-orangnya.

    Ia menyuruh mereka membawa kabur Erina dari dalam ruang sidang. Membawa kabur Erina adalah hal yang mudah, namun menghadapi keluarga Saddam akan sulit.

     Semuanya pun berjalan dengan lancar, bahkan Erina sengaja membuat kesal Kaluna. Dia mengatakan kepada Kaluna jika bukan dia yang mencelakai Zaya. Hal ini berimbas juga kepada Edgar yang sama kesal kepadanya. Mereka sama sekali tidak melihat kesekeliling mereka. Dan mereka hanya terfokus kepada sidang saat ini.

     Semuanya berjalan lancar sesuai rencana dari Erina. Dan Erina pun di bantu untuk kabur oleh suruhan sang Raja. Tidak jauh dari lokasi ada anak buahnya, Erina langsung melajukan mobil sedan milk nya dengan kecepatan tinggi. Di perempatan jalan anak buahnya sudah memarkirkan truk tronton.

    Ia akan membuat Zayyan pergi dengan cara yang sama seperti Zaya. Dan rencananya pun berhasil. Zayyan memang akan melintas kearah sini. Karena sebelumnya ia sudah memasang alat pelacak di mobil Zayyan. "Bukankah ini terlihat sama" ucap nya sambil tersenyum miring. Setelah itu ia pun langsung tertawa terbahak-bahak.

💐💐💐
Declairs
Sabtu, 31 Desember 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now