💐Part 49 : Fakta mengejutkan 💐

1.4K 121 12
                                    

      Pagi ini Felisha berangkat bersama dengan Ayah nya. Sementara Kayla sudah sampai sedari tadi dan sedang menunggu nya di kantin. Jadi Felisha pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke kantin.

       Namun di pertengahan jalan tanpa sengaja ia menabrak seseorang. Hingga buku yang dibawahnya jatuh berceceran di lantai. Pemuda itu pun langsung membantu Felisha memunguti bukunya.

      "Aku minta maaf" ucap pemuda itu ketika keduanya sudah berdiri. "Iya tidak apa-apa, aku juga yang tidak hati-hati" ucap Felisha sambil tersenyum, pemuda itu pun ikut tersenyum.

      "Perkenalkan namaku Devin" ucap pemuda yang bernama Devin sambil mengulurkan tangannya. Felisha dengan ragu-ragu membalas uluran tangan pria itu. "Aku Felisha" ucap Felisha.

      Sementara di sisi lain Alaric pun merasa cemburu ketika melihat Felisha yang berbicara dengan laki-laki lain. Apalagi ketika pria itu menggenggam tangan Felisha. Dengan cepat Alaric melangkahkan kakinya dan melepaskan tautan tangan keduanya.

       Devin merasa tidak terima ketika tangan nya dihempaskan begitu saja dan juga tubuhnya di dorong. "Apa maksudmu!" ucapnya dengan nada tidak terimanya.

      "Apa?" jawab Alaric dengan nada menantang nya. "Kamu jangan berani mendekati tunangan saya ya" lanjut Alaric dengan dingin. Sementara Devin langsung meneguk ludahnya kasar ketika mengetahui orang itu Alaric. Ia juga dibuat terkejut mendengar ucapan Alaric.

        Sementara Felisha ia masih mencerna apa yang terjadi. Ia masih diam saja ketika Alaric menarik tangannya. Ketika tersadar Felisha pun mencoba melepaskan cekakan tangan Alaric. "Lepas!" ucap Felisha.

       Alaric pun sempat berhenti melangkah, namun beberapa menit kemudian ia melanjutkan langkahnya. Ia terus menarik tangan Felisha. Felisha pun dibuat tergopoh-gopoh untuk bisa menyamai langkah kaki Alaric yang panjang.

        Alaric membawa Felisha kedalam ruangan nya. Felisha pun dengan kasar melepaskan cekalan tangannya. "Apa maksud Bapak tadi, kita sama sekali tidak memiliki hubungan apapun!" ucap Felisha dengan nada kesalnya.

        Alaric pun menghela nafasnya lelah, ia masih kesal melihat pria yang berani mendekat kearah Felisha. "Aku itu cemburu, aku tidak ingin ada pria yang mendekati mu. Kamu hanya milik aku Athalia!" ucap Alaric dengan nada tinggi.

      Sementara Felisha dibuat tergugu ketika Alaric memanggil nya dengan nama Athalia. Felisha pun menggelengkan kepalanya, apa maksud Alaric tadi.

       "Sebenarnya siapa kamu?" tanya Felisha dengan nada menuntut nya. Alaric menatap dalam mata Felisha. "Mungkin ini terdengar mustahil, tapi aku ingat apa yang aku mimpikan. Aku bermimpi jika nama ku adalah Zayyan. Mimpi itu terasa sangat nyata" jelas Zayyan.

       Felisha pun langsung membelalakkan matanya. Mengapa ketika ia sudah mulai melupakan semuanya, ada saja yang membuatnya teringat.

        "Aku juga tahu jika kamu juga memimpikan hal yang sama" ucap Alaric. Felisha menggernyitkan dahinya bingung. Sepengatahuan dirinya, ia tidak pernah menceritakan hal ini kepada Alaric. Tetapi kenapa Alaric mengetahui semuanya.

     "Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Felisha dengan terbata-bata. Alaric pun langsung menceritakan semuanya.

Flashback on.

       Alaric saat ini sudah bersiap untuk pergi mengisi sebuah seminar. Ia mengenakan jas berwarna hitam. Entah mengapa setelah ia tersadar dari komanya pasca kecelakaan ia selalu memimpikan seorang perempuan.

        Di dalam mimpi itu ia bernama Zayyan. Bahkan di mimpi itu ia sudah mempunyai seorang istri yang bernama Athalia. Namun mimpi itu seperti mimpi buruk baginya. Karena ia harus kehilangan anak dan juga istri nya karena kecelakaan yang dialaminya.

        Entah kenapa rasa bersalah terus saja menelusup kehati Alaric. Seakan-akan memang di adalah Zayyan. Ia masih di penuhi rasa bersalah karena tidak berhasil melindungi kedua nya. Ia merasa gagal.

      Alaric pun menghela nafasnya lelah. "Ayo fokus sejenak" monolog Alaric. Setelah dirasa penampilan nya sudah rapi Alaric pun langsung pergi menuju ke parkiran yang berada di rumah nya.

       Ia pun langsung melajukan mobilnya membelah jalanan yang macet. Tiba dipertengahan jalan, ia mengalihkan tatapannya kearah lain. Entah kenapa tatapan terpaku kepada seorang perempuan.

        Alaric pun langsung turun dari dalam mobil nya, ia bingung karena yang sedari ia amati. Perempuan itu tampak tidak fokus dengan jalannya. Bahkan ia menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri. Dengan cepat Alaric melangkahkan kakinya kearah perempuan itu.

        Terdengar suara klakson mobil yang memekakkan telinga. Namun perempuan itu diam saja ditempat. Alaric dengan cepat merengkuh pinggang perempuan itu, dan menarik nya dari jalan raya. Keduanya berakhir terjatuh diatas trotoar.

       Perempuan itu pun langsung mendongakkan kepalanya. Entah mengapa ketika ia bertatapan dengan mata perempuan itu perasaan hangat tiba-tiba menelusup kedalam hatinya. Ada perasaan yang berbeda ketika ia menatap manik mata itu.

        "Terimakasih" ucap perempuan itu dengan suara yang sangat pelan. Namun Alaric masih bisa mendengar nya. "Iya sama-sama" jawab Alaric.

        Tidak lama terdengar suara perempuan yang sangat memekakkan telinga nya. "Aduh Felisha, pasti Lo melamun lagi kan. Mas makasih ya udah menolong sepupu saya" ucap teman perempuan yang bernama Felisha itu. Alaric pun jadi mengetahui nama perempuan itu.

      Teman dari Felisha pun langsung membantu Felisha berdiri, ia juga membantu Felisha membersihkan pakaiannya yang kotor. "Udah berapa kali aku bilang, jika yang terjadi itu cuma mimpi. Masa kamu menikah dengan jenderal Zayyan itu. Lagi pula itu cuma cerita novel!" ucap teman Felisha kesal.

      Alaric sempat terpaku mendengar ucapan dari teman Felisha. Apa betul Felisha juga mengalami mimpi yang sama dengan nya. Ini pasti bukan sebuah kebetulan semata kan. Alaric sebenarnya penasaran dan  ingin menanyakan beberapa hal lagi. Namun ia terlihat ragu untuk menanyakan nya.

     "Lo tahu kalo sampai terjadi apa-apa sama Lo, pasti Tante dan Om sedih banget. Lo harus mikirin mereka" lanjut teman Felisha. Felisha pun merenungi apa yang diucapkan oleh temannya. Setelah itu teman nya pun mengajak Felisha pergi ke kampus meninggalkan dia sendirian di halte bus.

     Setelah kepergian kedua perempuan itu, Alaric berharap ia bisa bertemu dengan perempuan itu kembali. Ia hanya ingin memastikan satu hal dengan perempuan itu.

Flashback Off.

    Mendengar cerita dari Alaric, Felisha pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti. Ia saat ini butuh waktu sendiri untuk memikirkan beberapa kemungkinan. Ia merasa bingung dan masih tidak percaya.

     Tapi benar jika apa yang ia dan Alaric alami bukanlah suatu kebetulan semata. Mereka benar-benar seperti merasakan hidup seperti karakter yang berada di dalam mimpi itu.

     "Beri aku waktu, aku masih tidak percaya ini" ucap Felisha. Alaric pun menganggukkan kepalanya menyetujui, ia tahu Felisha tidak akan mudah mempercayai orang yang baru beberapa hari ini ditemuinya.

        Felisha pun langsung keluar dari dalam ruangan Alaric. Ia langsung pergi menuju ke kelasnya, karena sebentar lagi kelas nya di mulai.

💐💐💐
Declairs
Sabtu, 28 Januari 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now