💐Part 39 : Jalan-jalan berdua💐

755 98 2
                                    

   Mereka pun berhenti di sebuah restoran mewah yang berada di kota Wryn. Bahkan Aren dan Lily beberapa kali mendecakkan lidahnya karena kagum dengan interior di restoran ini. "Restorannya bagus banget" ucap Aren, Lily pun langsung menganggukkan kepalanya menyetujui.

     Athalia pun langsung memilih meja khusus untuk empat orang. Tidak lama pelayan datang. "Ini buku menunya" ucap pelayan itu dengan sopan. Ia membagikan buku menu kepada keempat nya.

      Aren dan juga Lily melotot melihat harga makanan yang begitu mahal. Zayyan yang melihat nya pun langsung mengetahui pikiran keduanya. "Kalian pesan saja yang kalian mau, dan jangan pikirkan harganya" ucap Zayyan.

     Aren dan Lily pun langsung menganggukkan kepalanya. "Boleh ga kita meminta makanannya di bungkus?" tanya Lily. Athalia mengernyitkan dahinya nya bingung. "Untuk apa?" tanya Athalia.

    "Aku juga mau bawakan untuk ibu" jawab Lily. Athalia pun tersenyum mendengarnya, Lily begitu perhatian kepada orang tuanya. "Tentu saja, pesan apa saja untuk ibu kamu" jawab Athalia.

     Setelah menyebutkan pesanan mereka, pelayan pun langsung pergi dari sana. Tidak lama kemudian, makanan pun datang. Lily yang hanya memesan satu minuman, satu makanan, dan juga satu desert. Sementara Aren lah yang memesan makanan paling banyak di sini. Bukan hanya itu saja, Aren pun memesan makanan untuknya dibungkus.

     Selagi ada kesempatan kenapa tidak memesan banyak bukan. Sementara Zayyan pun tidak masalah. Mentraktir Aren dan Lily tidak akan membuat uangnya habis.

     Setelah selesai makan, Zayyan dan Athalia pun langsung mengantarkan Lily dan Aren menuju ke rumahnya. Setelah selesai, Athalia mengernyitkan dahinya bingung. Kenapa jalanan yang dilewatinya terasa berbeda.

     "Kita mau kemana?" tanya Athalia bingung. "Kita pergi jalan-jalan" ucap Zayyan. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti. "Lagi pula aku juga ingin jalan-jalan hanya berdua dengan kamu" lanjut Zayyan.

    "Sedari tadi kan kita memang jalan-jalan berdua di perkebunan" ucap Athalia. Zayyan pun langsung merasa kesal mengingat kejadian tadi. "Memang berdua, tapi selalu saja ada yang mengganggu momen romantis kita berdua!" ucap Zayyan kesal.

     Athalia tentu saja langsung tertawa dengan keras. Tidak lama mobil pun berhenti, mobil berhenti di sebuah tempat wisata. Setelah sopir memarkirkan mobilnya, keduanya langsung turun. Zayyan pun langsung menggenggam erat tangan Athalia di sepanjang jalan.

      Mereka berhenti di depan sebuah danau. Ada banyak angsa yang sedang berenang di tengah danau. "Kamu mau mencoba naik perahu?" tanya Zayyan kepada Athalia. Athalia tampak menimbang ajakan dari Zayyan. Athalia tampak nya ragu untuk menerima ajakan itu.

     "Ga, aku ga mau" ucap Athalia. Zayyan pun langsung menggernyitkan dahinya bingung. "Kenapa?" tanya Zayyan. "Aku takut" jawab Athalia berterus terang.

    "Kamu tenang saja, kamu tahukan jika aku ahli. Dan aku juga tidak mungkin membiarkan kamu terjatuh" ucap Zayyan. Athalia akhirnya pun setuju untuk menaiki perahu. Namun ada masalah dengan perahu yang akan mereka naiki.

    Terjadi kerusakan pada badan perahu, sehingga perahu itu tidak bisa digunakan. Athalia pun menghela nafasnya lega. Zayyan pun masam, padahal ia sudah bertanya kepada Bara. Tempat wisata apa yang paling cocok untuk di datangi untuk berkencan.

    Dan Bara menyarankan untuk menaiki perahu di danau. Namun sekarang rencana kencannya hancur seketika. Athalia yang melihat raut kecewa dari Zayyan pun langsung menggenggam tangan Zayyan.

    "Ayo Kak kita naik sepeda, aku mau seperti mereka" ucap Athalia sambil menunjuk kearah pasangan muda mudi yang sedang bersepeda. Zayyan pun langsung menganggukkan kepalanya. Tentu saja permintaan Athalia pasti akan ia setujui.

    Keduanya pun pergi ketempat peminjaman sepeda. Sepeda ini memang di khususkan untuk dua orang. Bahkan keduanya bisa mengayuh sepeda secara bersamaan. Zayyan berada di depan, sementara Athalia di belakang.

    Keduanya pun menikmati suasana danau. Terkadang Athalia meminta Zayyan untuk berhenti di tengah jalan untuk berfoto. Mungkin sudah ribuan foto yang diabadikan oleh keduanya.

    Athalia pun menggernyitkan dahinya bingung, ketika melihat banyak orang yang berkumpul di satu titik. Mereka berkumpul di sebuah tempat.

      Mereka mengerumuni sebuah pohon buatan dengan lampu kelap-kelip yang merambat di batang pohon nya. Hampir semua yang berkumpul di sini merupakan pasangan kekasih. Mereka menggantungkan sebuah gelang di lampu kelap-kelip yang berada di sana.

     Gelang itu sudah tertulis nama mereka masing-masing, dan gelang tersebut di pasangkan dengan gelang pasangan milik mereka masing-masing. Ada mitos yang menceritakan jika pasangan yang meletakkan gelang pasangan itu di pohon. Maka di percaya jika mereka akan terus bersama selama tujuh kehidupan.

    Entah mitos ini benar atau hanya sebuah trik agar orang-orang banyak berkunjung ke sini. Athalia pun tidak peduli tentang cerita itu, ia hanya tertarik untuk mengikuti nya saja.

    "Kak ayo kita coba itu!" ajak Athalia dengan nada memohon nya. Sebenarnya Zayyan sangat malas, apalagi melihat banyak orang yang berkumpul di sana. Ia juga tidak percaya dengan cerita yang beredar. Ia tentu saja percaya jika ia akan hidup bersama dengan Athalia selamanya. Jadi untuk apa ia ikut seperti itu.

     Namun karena ini permintaan dari Athalia tentu saja Zayyan tidak bisa menolaknya. Zayyan pun mendatangi salah satu penjual gelang. "Athalia kamu ingin pilih yang mana?" tanya Zayyan. Athalia pun langsung mengalihkan tatapannya, ia sibuk memilih beberapa gelang. Hingga matanya tertuju kepada gelang berwarna hitam dengan gantungan hari ditengah nya.

     Gelang itu sudah sepasang. "Aku mau ini" tunjuk Athalia kepada salah satu gelang. Namun sebelum Athalia mengambil nya ada pasangan muda mudi lain yang mengambil gelang itu. "Aku mau yang ini!" ucap perempuan itu . Ia langsung mengambil gelang dan langsung membayar nya.

    Perempuan itu sama sekali tidak mempedulikan Athalia. Zayyan dibuat geram dengan tingkah perempuan tadi yang semena-mena Athalia. Athalia pun langsung menggenggam tangan Zayyan untuk menenangkan nya. Ia tidak ingin memperpanjang masalah ini.

     "Maaf ya" ucap pedagang itu terlihat tidak enak. "Sudah tidak apa-apa Nek" jawab Athalia kepada pedagang itu. Nenek pedagang itu pun mengeluarkan sebuah kotak dari dalam tas miliknya. "Ini saya memiliki sebuah gelang cantik. Gelang ini berbentuk seperti kelopak bunga" ucap nenek itu.

      "Wah gelang nya bagus, saya mau beli yang ini saja" ucap Athalia dengan antusias.  Zayyan pun langsung memberikan beberapa lembar uang. Uang yang terbilang sangat banyak jika hanya digunakan untuk membeli sebuah gelang.

    "Nak ini uangnya kebanyakan" ucap nenek itu. Zayyan pun langsung tersenyum. "Tidak apa-apa, ini harga yang pantas untuk gelang yang bagus" ucap Zayyan. Nenek penjual itu tersenyum dengan lebarnya. "Saya doakan kalian akan terus bersama-sama selama tujuh kehidupan" ucap nenek itu. Athalia dan Zayyan pun hanya bisa tersenyum.

      Zayyan pun langsung menggenggam tangan Athalia dan langsung menariknya mendekat. Ia juga melindungi Athalia dari orang-orang yang sedang berdesakan. Zayyan dan Athalia pun mengukir nama mereka di gelang itu. Lalu keduanya langsung memasangkan gelang mereka di pohon harapan itu.

     💐💐💐
Declairs
Senin, 26 Desember 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now