💐 Part 28 : Kabar Bahagia 💐

1.9K 193 2
                                    

     Athalia pun perlahan mulai membuka matanya. Ia pun merasa asing dengan tempat nya saat ini. "Athalia bagaimana keadaan kamu?" tanya Kaluna kepada Athalia. "Mama, aku baik. Mungkin aku hanya kelelahan saja" jawab Athalia.

     "Menurut dokter, kamu bukan hanya kelelahan saja. Tapi kamu diperkirakan sedang mengandung" ucap Kaluna. Mendengar ucapan Kaluna, mata Athalia pun mulai berkaca-kaca. Ia merasakan perasaan senang, sangat senang sekali.  Ia pun mengelus perutnya yang kini masih rata.

     Kaluna pun ikut senang, melihat Athalia senang seperti itu. "Kata dokter untuk memastikannya, kita harus periksa ke dokter kandungan" ucap Kaluna. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya, ia berharap jika perkiraan dokter itu benar.

      Kaluna pun langsung memanggil perawat yang bertugas. Ia pun meminta perawat itu untuk membawakannya kursi roda. Beberapa menit kemudian perawat itu pun datang dengan membawa kursi roda. Kaluna pun meminta bantuan kepada perawat itu untuk membantunya memindahkan Athalia ke kursi roda.

      Setelah Athalia duduk di kursi roda, perawat itu pun membantu mendorong kursi roda Athalia. Hingga Athalia masuk keruang dokter kandungan. Barulah perawat itu pergi, sebelum perawat pergi Kaluna dan Athalia sudah mengucapkan terima kasih.

     "Baiklah dengan Ibu Athalia, benar?" tanya dokter kandungan itu. "Iya benar Dok" jawab Athalia sambil menganggukkan kepalanya. "Tadi saya sudah mendengar dari dokter Vero, jadi mari Ibu Athalia kita periksa dulu" ucap dokter Tita.

       Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya, Athalia pun dibantu oleh dokter untuk berbaring di ranjang yang sudah disediakan. Dokter pun melakukan serangkaian pemeriksaan USG. "Baik Ibu ini janinnya ya. Usianya masih dua minggu, harap dijaga ya Bu kandungan nya" ucap dokter itu sambil memperlihatkan layar monitor.

    "Dokter, bisa saya minta foto USG nya" pinta Athalia. Dokter Tita pun langsung menganggukkan kepalanya. "Tentu" jawabnya dengan ringan. "Nah Bu Athalia ini saya resepkan vitamin ya. Asupan makanan nya harus diperhatikan ya!" ucap Dokter Tita yang langsung diangguki oleh Athalia.

    "Dokter bisakah saya minta nomor handphone nya" ucap Athalia. Dokter Tita pun langsung menganggukkan kepalanya. Ia langsung memberikan nomor ponselnya kepada Athalia. Setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan, Athalia dan Kaluna pun langsung kembali keruang rawat Athalia.

      Beberapa jam kemudian, dokter pun datang. Dokter itu memberi tahu jika saat ini Athalia sudah diperbolehkan pulang. Kaluna pun langsung menelepon Edgar, karena kebetulan Edgar sudah berada di jalan. Ia habis pergi ke perusahaan nya dulu tadi.

      Pintu ruang rawat Athalia pun terbuka, Edgar yang membuka pintu ruang rawat Athalia. "Jadi Athalia bagaimana kondisi kamu, kata dokter kamu sakit apa?" tanya Edgar kepada Athalia.

     Bukan Athalia yang menjawab pertanyaan Edgar, namun Kaluna. "Kita sebentar lagi akan menjadi kakek dan juga nenek" ucap Kaluna dengan riang. Edgar pun sama senangnya dengan Kaluna, pasalnya saat ini merupakan cucu pertama untuk mereka. Tentu saja cucu yang sudah sangat dinantikan oleh keduanya.

     "Kamu jaga kandungan kamu ya!" ucap Edgar dengan lembut kepada Athalia. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya. Tentu saja ia akan berusaha untuk menjaga kandungan nya.

      Setelah itu Edgar dan Kaluna memutuskan untuk membawa Athalia ke kediaman mereka. Mereka tidak mungkin membiarkan Athalia tanpa pengawasan, apalagi saat ini Zayyan masih bertugas. Handphone nya pun tidak dapat dihubungi. Entah berapa lama Zayyan akan menyelesaikan misi nya kali ini.

    Sebenarnya Edgar sudah mengetahui apa yang terjadi saat ini. Mengenai teror-teror yang ditujukan kepada Athalia. Hanya saja Edgar memilih bungkam, ia tidak ingin Kaluna khawatir berlebihan. Apalagi dengan kondisi Athalia yang sedang mengandung.

      Saat ini Edgar masih mencari tahu siapa dalang dibalik teror-teror yang terus berdatangan itu. Mungkin jika sudah ada Zayyan ia akan meminta Zayyan untuk menambah pengawasan terhadap Athalia. Karena sepertinya orang itu mengincar Athalia.

     Setelah sampai di kediaman keluarga Saddam, Kaluna membantu untuk memapah Athalia menuju ke kamar Zayyan. Setelah sampai di kamar Zayyan, Athalia pun langsung berisitirahat. Athalia tidak bisa membohongi dirinya, jika saat ini kondisi tubuhnya lemah.

      Ia pun mencoba memejamkan matanya, hingga beberapa menit kemudian matanya pun perlahan tertutup. Saat ini Athalia sudah tertidur pulas.

💐💐💐

     Di sisi lain Zayyan saat ini masih berada di kamp militer. Ia baru saja menyelesaikan misinya kali ini. Badannya sudah sangat lelah, jika biasanya ia akan memutuskan untuk berisitirahat di kamp militer sehabis menjalankan misi. Namun tidak kali ini, Zayyan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Athalia.

     Ia pun langsung memakai helikopter untuk sampai dirumahnya. Bara yang mengendarai helikopter nya saat ini. Helikopter pun mendarat di lapangan hijau yang berada di kediaman Zayyan. Pengawal Zayyan dan Bara pun langsung membawakan mobil untuk keduanya.

    Bara memutuskan untuk pulang kekediaman nya. Pasal nya besok dia sudah ada janji dengan tunangannya itu. Sementara Zayyan ia langsung melajukan mobilnya menuju kediaman nya yang tidak jauh dari lapangan landas ini.

     Ketika sampai dikediaman ia pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Di dalam kamarnya, ia merasa terkejut karena tidak melihat keberadaan Athalia. Ia pun langsung memanggil pelayan pribadi dan pengawal yang bertugas menjaga Athalia.

     Setelah mendengar penjelasan dari pelayan pribadi Athalia, Zayyan langsung merasa khawatir. Ia tidak sempat mengaktifkan handphone nya karena pekerjaan nya yang padat. Setelah itu Zayyan pun langsung memacu mobilnya menuju kediaman keluarga Saddam.

     Ketika baru sampai dikediaman, ia pun langsung bertemu dengan Ayah nya. "Ada yang ingin Papa bicarakan, setelah melihat kondisi Athalia. Kamu bisa pergi ke ruang kerja Papa" ucap Edgar. Edgar mengerti pasti saat ini Zayyan tengah mengkhawatirkan keadaan Athalia. Dan sudah pasti Zayyan tidak sabar untuk bertemu dengan Athalia. Mendengar ucapan Edgar Zayyan pun langsung menganggukkan kepalanya.

   Zayyan melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya yang berada di rumah kedua orang tuanya. Zayyan pun langsung menghampiri Athalia, ia mengelus lembut dahi Athalia dan mengecup keningnya. Athalia yang sedang tertidur pun merasa terganggu dan akhirnya dia pun membuka matanya.

     "Kak Zayyan!" pekik Athalia setelah itu Athalia pun langsung memeluk tubuh Zayyan. Beberapa menit mereka berpelukan, hingga Athalia melepaskan nya dan kembali duduk diatas kasur.

     "Kak Zayyan baik-baik saja kan, tidak ada luka?" tanya Athalia kepada Zayyan. Zayyan pun menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja" jawab Zayyan yang membuat Athalia tenang.

     Lalu pandangan Zayyan pun langsung tertuju kepada foto yang sepertinya tadi terjatuh ketika Athalia memeluknya. Zayyan pun langsung berjongkok untuk mengambil nya. Ia pun bisa melihat foto itu dengan jelas. "Athalia ini?" tanya Zayyan seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

     "Iya Kak, sebentar lagi kita akan menjadi orang tua" ucap Athalia dengan riang. Zayyan, tentu saja sangat bahagia. Zayyan langsung memeluk tubuh Athalia, setelah nya dia pun langsung mengelus perut Athalia yang masih rata. Zayyan merasa sangat senang sekali mendengar kabar bahagia ini.

💐💐💐
Declairs
Selasa, 25 Oktober 2022

    

     

Become The General's Wife In The Novel(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang