💐Part 25 : Pengganggu 💐

1.9K 225 5
                                    

Setelah di beri cuti, saat ini Zayyan kembali bekerja. Zayyan merasa kurang puas dengan cutinya kali ini. Pasalnya ia masih ingin menghabiskan waktunya bersama dengan Athalia. Hal ini sangat berbeda sekali dengan Zayyan sebelumnya.

Ketika ia diberikan cuti kerja, dulu dia tidak akan mengambil nya. Dia memutuskan untuk bekerja sekalipun dihari libur. Namun hal itu sangat berbeda sekarang, Zayyan terus saja mencari-cari waktu luangnya agar bisa bersama dengan Athalia.

"Kakak pulang jam berapa?" tanya Athalia kepada Zayyan. Zayyan pun terlihat lesu, dan tidak bersemangat. "Mungkin sore nanti" jawab Zayyan kepada Athalia. Athalia menghela nafas nya secara kasar. "Kak Zayyan jangan lesu seperti ini. Kita kan masih bisa menghabiskan waktu bersama setelah Kak Zayyan pulang kerja" ucap Athalia.

Zayyan pun menatap Athalia lesu. "Harusnya kemarin kita bisa menghabiskan waktu bersama. Tapi karena kejadian tidak terduga kita harus membatalkan nya. Padahal kemarin adalah pertama kali nya aku mengambil hari cuti ku" jawab Zayyan kesal.

Athalia merasa terkekeh melihat tingkah Zayyan yang seperti ini. "Kak Zayyan tidak perlu sedih. Bagaimana jika setelah Kakak pulang kerja kita pergi ke festival di pusat kota. Lagi pula festival kan di mulai sejak sore sampai malam hari" usul Athalia. Mendengar usulan Athalia Zayyan pun langsung bersemangat. Ia berjanji akan menyelesaikan pekerjaan secepatnya agar bisa menghabiskan waktunya bersama Athalia.

"Ya sudah nanti kita pergi kesana" jawab Zayyan antusias. Setelah itu Zayyan pun langsung pergi meninggalkan Athalia yang masih makan. Athalia pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zayyan.

Athalia memutuskan untuk pergi ke kebun miliknya. Ia membuat kebun kecil dibelakang rumahnya. Kebun itu berada disamping taman. Di kebun itu Athalia menanam beberapa sayuran. Ia pun sibuk menyirami tanaman miliknya.

Ketika ia sedang menyiram tanaman, asisten rumah tangga di kediaman pun memanggil nya. "Nona Athalia, ada tamu yang ingin bertemu dengan nona" ucap nya kepada Athalia. Athalia langsung mengernyitkan dahinya bingung, pasalnya ia tidak memiliki janji dengan siapapun hari ini.

"Ada siapa ya Bi?" tanya Athalia. Sang asisten rumah tangga langsung menggelengkan kepalanya. "Saya kurang tahu Nona, karena baru kali ini saya melihat nya" jawab asisten rumah tangga nya itu. Athalia pun langsung menyimpan alat penyiram tanaman diatas tanah. Athalia melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu.

Dilihat dari belakang seperti nya Athalia pernah melihat nya. Dan ketika ia semakin dekat dengan orang itu, orang itu pun langsung membalikkan tubuhnya. Ketika orang itu berbalik Athalia pun sangat mengenal wajahnya. Erina lah yang saat ini sedang bertamu di rumahnya.

Athalia pun langsung mengernyitkan dahinya bingung. Ada urusan apa Erina mengunjungi rumahnya. "Ada apa ya Nona Erina berkunjung ke kediaman saya?" tanya Athalia kepada Erina. "Jika Nona ingin bertemu dengan Kak Zayyan seperti nya tidak bisa. Karena saat ini Kak Zayyan sedang bekerja" lanjut Athalia.

Erina pun langsung terkekeh, sementara Athalia ia menatap Erina bingung. "Saya kesini bukan ingin bertemu dengan Zayyan, saya ingin bertemu dengan kamu" ucap Erina. Melihat kebingungan dari Athalia, Erina pun langsung menjelaskannya.

"Aku kesini karena ingin berteman dengan kamu, barangkali kita bisa menjadi teman baik" ucap Erina sambil tersenyum manis. Namun dibalik senyum manis itu, Athalia merasa ada niat terselubung di dalamnya.

Athalia pun hanya bisa menerima kehadiran Erina yang menganggu nya. Karena tidak mungkin kan ia mengusir Erina yang notabene nya keponakan Ratu. Jika ia mengusir Erina, sudah bisa dipastikan jika nama baik Zayyan lah yang akan tercemar.

Erina pun ikut membantu Athalia membuat kue. Sesekali Erina pun mengobrolkan barang branded yang dibelinya. Sementara Athalia ia hanya banyak diam saja. Ia tidak mengetahui mengenai barang yang diceritakan oleh Erina.

Rasanya ada tidak keserasian antara dia dan Erina. Erina dan dirinya sangat berbanding terbalik. Ketika Erina membicarakan barang branded, Athalia merasa mengantuk mendengarnya. Erina seperti nya mengetahui jika Athalia tidak begitu paham dengan barang-barang branded.

Namun Erina acuh dan tetap melanjutkan ucapannya tanpa memikirkan Athalia yang sudah jengah dengan pembahasan ini. Ia sangat merasa bosan sekali saat ini. Ketika melihat jam sudah hampir sore, Athalia pun langsung punya ide.

"Aduh Erina maaf ya aku potong ucapan kamu, tapi aku mau masak dulu. Soalnya tadi aku udah janji mau membuatkan Kak Zayyan makan malam" ucap Athalia yang langsung pergi menuju ke dapur. Athalia sama sekali tidak memikirkan jawaban dari Erina.

Sementara Erina raut wajahnya berubah, ia seperti memaksakan senyumnya itu. Dan tanpa sepengetahuan dari orang-orang tangannya sudah mengepal di sisi tubuhnya. 'Sial, berani-beraninya dia bersikap tidak sopan padaku' batin Erina kesal.

Erina tidak mungkin menunjukkan kekesalannya disini. Ia tidak mungkin membuat citra nya hancur dihadapan orang. Erina pun memutuskan untuk diam saja diruang tamu. Jangan harap ia akan membantu Athalia dengan memasak. Yang ada kuku tangannya akan hancur.

Athalia sendiri merasa kesal, kenapa Erina belum pulang juga. Padahal kan dia sudah diacuhkan dan ditinggalkan. Kenapa dia tidak mau pulang juga. Karena merasa kesal dan enggan mengobrol lagi dengan Erina ia memutuskan menghabiskan waktunya untuk memasak.

Ia tidak membiarkan orang lain membantunya. Dan ia juga memasak banyak sekali menu masakan hari ini. Bukan hanya makanan yang dibuatnya, ia juga membuat beberapa kue kering dan puding buah. Tanpa terasa waktu pun berjalan dengan cepat.

Zayyan pun memasuki rumahnya, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Athalia. Namun rasa bahagianya langsung menguap begitu saja ketika melihat orang yang sangat dibencinya. Erina tanpa merasa bersalah tersenyum manis kepadanya. Senyum yang menurut Zayyan penuh dengan kepalsuan.

Zayyan merasa muak melihatnya, dan jijik disaat bersamaan. "Ada perlu apa kemari, dan dimana istri saya?" tanya Zayyan dingin. Bukan nya menjawab pertanyaan Zayyan, Erina berniat memegang tangan Zayyan. Namun Zayyan lebih dulu mengelak. "Zayyan jangan dingin seperti itu, lebih baik kamu duduk dan kita mengobrol bersama" ucap Erina sambil tersenyum manis.

"Tidak ada hal penting yang perlu dibicarakan, saya permisi" ucap Zayyan yang langsung pergi dari hadapan Erina. Zayyan memutuskan untuk mencari keberadaan Athalia. Ia pun tampak sudah tahu dimana keberadaan Athalia.

Betul saja saat ini Athalia sedang memasak. Athalia yang merasa ada derap langkah kaki pun langsung membalikan badannya. "Kak sudah pulang, kebetulan aku baru selesai memasak" ucap Athalia sambil tersenyum kearah Zayyan.

Melihat senyum manis Athalia membuat Zayyan berbunga-bunga. "Kak Zayyan lebih baik membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah itu kita makan bersama" ucap Athalia. Zayyan pun menganggukkan kepalanya.

Beberapa puluh menit kemudian Zayyan pun kembali lagi ke ruang makan. Namun ia terlihat tidak senang melihat Erina juga ikut di sana. Pengganggu itu belum juga pulang dari rumahnya. Bahkan setelah makan pun dengan tidak tahu dirinya Erina ikut bersama Zayyan dan Athalia.

Zayyan yang tidak ingin rencananya untuk jalan bersama Athalia gagal, langsung menghubungi Ibunya. Ia meminta Ibunya untuk datang ke kediaman nya dan juga menghalangi Erina mengikuti mereka.

Kaluna awalnya tidak mau karena melihat wajah Erina saja ia sudah muak. Namun ia merasa kasihan dengan Zayyan yang terus diganggu oleh Erina. Dan sepertinya Kaluna harus turun tangan untuk membuat perempuan satu itu sadar diri.

💐💐💐
Declairs
Kamis, 6 Oktober 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now