💐Part 50 : Takdir 💐

1.2K 99 6
                                    

     Alaric merasa bingung, karena sudah beberapa hari ini Felisha terus saja menghindarinya. Ia bingung apa yang harus dilakukan oleh nya. Alaric memutuskan untuk pergi ke kampus, ia aka segera berbicara dengan Felisha.

      Ia tidak bisa terus dijauhi seperti ini. Seakan takdir berpihak padanya, ia bertemu dengan Felisha di koridor dekat kantin. Begitu Felisha melihat Alaric Felisha terkejut.

     Ia memilih memutar jalannya untuk bisa menghindari Alaric. Alaric dengan cepat berlari dan langsung mencekal tangan Felisha. Banyak mahasiswa yang melihat kearah mereka dan penasaran dengan apa yang terjadi dia antara keduanya.

     Felisha merasa malu karena saat ini ia sedang menjadi pusat perhatian. Yah mungkin ini karena keberadaan Alaric. Alaric si pengusaha muda sekaligus pewaris tunggal dari seluruh kerajaan bisnis milik keluarga. Tentu tidak akan bisa lepas dari tatapan mata orang.

     "Lepas!" ucap Felisha dengan pelan namun penuh dengan penekanan. ia tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang.  "Tidak akan, aku harus berbicara kepada mu" jawab Alaric dengan tegas.

     Alaric yang melihat ketidaknyamanan Felisha pun langsung menarik tangannya menuju keruangan nya. Ketika sudah sampai di ruangan Alaric, keadaan menjadi hening.

    "Apa yang ingin kamu bicarakan, sebentar lagi aku ada kelas?" ucap Felisha dengan cepat. Ia tidak ingin membuang waktunya untuk hal yang tidak berguna.

    "Kenapa kamu menghindariku?" tanya Alaric. Felisha pun menghela nafasnya. "Aku tidak menghindari mu" jawab Felisha mengelak dari tuduhan Alaric.

      Alaric pun menatap kearah Felisha tidak percaya. Ayolah siapa yang akan percaya dengan ucapan Felisha. Alaric jelas melihat nya secara langsung jika Felisha terus menghindarinya.  Bahkan jika mereka hampir berpapasan saja Felisha langsung berlari.

      "Kamu tidak bisa berbohong, apa ini karena ucapanku waktu itu?" tanya Alaric yang sepertinya tepat sasaran. Felisha pun terlihat bingung menjawab pertanyaan dari Alaric. Felisha pun akhirnya menganggukkan kepalanya.

     Alaric sudah menduga semuanya. "Apa kamu tidak mempercayai ku?" tanya Alaric. Felisha pun bingung menjawab apa, karena ia sendiri pun tidak tahu jawabannya. Yang jelas ia merasa bingung dengan apa yang terjadi.

    "Aku tidak tahu, aku bingung" jawab Felisha dengan suara yang pelan. Namun Alaric masih dapat mendengar nya. "Kamu tahu apa yang terjadi di dunia ini merupakan takdir. Entah mimpi itu nyata atau tidak, tapi satu hal yang aku pahami" ucap Alaric. Hening sejenak, Felisha menunggu ucapan Alaric selanjutnya.

   "Kamu dan aku bertemu, entah dalam kehidupan lampau, dalam mimpi ataupun kehidupan sekarang sudah takdir. Kita terikat oleh benang takdir, dan biarkan takdir itu menuntun kita menuju ke jalannya" ucap Alaric.

      "Dan aku ingin lebih dekat dengan mu, bukan sebagai Zayyan. Tetapi sebagai Alaric" lanjutnya lagi membuat Felisha terdiam membatu. Felisha bingung ingin menjawab apa, untungnya suara dering ponsel membawanya keluar dari dalam suasana canggung.

     Felisha langsung mengangkat telepon, telepon itu ternyata dari Kayla. Baru saja ia mengangkat nya, suara cerewet Kayla terdengar di telinga nya. "Felisha!" teriak Kayla. Dengan spontan Felisha pun langsung menjauhkan ponselnya dari telinga.

    "Kamu bisa tidak jangan teriak" ucap Felisha kesal. Diseberang telepon Kayla pun langsung memberengutkan wajahnya tidak terima. Kayla memilih tidak menanggapi ucapan Felisha. "Kamu di mana, sepuluh menit lagi mata kuliah nya di mulai?" tanya Kayla.

      Belum sempat Felisha menjawabnya, Kayla kembali berbicara. "Jangan bilang Lo masih di rumah?. Jawab dong Sha jangan diam aja" lanjutnya lagi dengan kesal. Felisha pun langsung memutar bola matanya malas, seharusnya ia yang kesal terhadap Kayla kan?.

     "Bagaimana aku bisa berbicara, jika sedari tadi kamu terus berbicara dan memotong ucapanku" ucap Felisha dengan nada malasnya. Sementara di seberang sana Kayla pun langsung cengengesan. Ketika Kayla ingin berbicara kembali, Felisha segera memotong ucapan nya.

    "Udah jangan bawel, bentar lagi aku sampai di kelas" ucap Felisha yang langsung mematikan sambungan telepon nya. Kayla pun langsung mendengus tidak percaya ketika Felisha mematikan sambungan telepon nya begitu saja.

     Sementara Felisha ia langsung menatap kearah Alaric. "Maaf Pak saya harus pergi" ucap Felisha yang langsung keluar dari dalam ruangan Alaric. Sementara Alaric menatap tidak percaya kearah Felisha. 'Dia memanggil ku Pak'  tanya nya dalam hati. Alaric pun langsung menggelengkan kepalanya tidak percaya. Apa ia sudah setua itu hingga di panggil Pak.

     💐💐💐

    Saat ini, Felisha dan juga Kayla sedang berada di kantin kampus. Mereka kedua makan dengan tenang, hingar bingar para pembeli di kantin sama sekali tidak mempengaruhi keduanya.

     Tiba-tiba Alaric datang menuju meja mereka, Kayla pun menggernyitkan dahinya bingung. Mengapa tiba-tiba tuan muda dari keluarga Bhadrika tiba-tiba menghampiri mereka. Bukan hanya Kayla saja yang bingung, tetapi para mahasiswa lain pun bertanya hal yang sama.

      "Pulang kuliah kita harus bertemu, ada yang ingin aku bicarakan" ucap Alaric tepat dihadapan Felisha. Sontak saja Kayla yang sedang meminum es teh langsung tersedak mendengar nya.

       Kayla langsung membulatkan matanya dan langsung menatap tajam Felisha seakan-akan meminta penjelasan dari Felisha. Sementara Felisha langsung mendelik kearah Alaric. Apakah Alaric sengaja, apakah Alaric tidak mengetahui jika ia merasa tidak nyaman.

      Felisha pun langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ia ingin urusan nya dengan Alaric segera selesai. "Baiklah aku tunggu di parkiran kampus" ucap Alaric. Alaric pun langsung pergi dari sana karena ia menyadari ketidaknyamanan Felisha ketika menjadi pusat perhatian.

       Alaric dulu merasa sangat bangga ketika menjadi pusat perhatian. Namun sekarang ia menjadi tidak nyaman, karena ia tidak bebas untuk dekat dengan Felisha.

     Setelah kepergian Alaric Kayla langsung menatap tajam Felisha. Ia menuntut penjelasan dari Felisha. Melihat tatapan Kayla Felisha mencoba mengalihkan tatapannya kearah lain.

     "Jadi ada hubungan apa kamu dengan Pak Alaric?" tanya Kayla. Felisha pun langsung menatap malas kearah Kayla dan langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak ada" jawab nya singkat.

     "Jangan berbohong, terus mengapa Pak Alaric mengajak kamu bertemu" ucap Kayla. Felisha pun menghela nafasnya, mengapa Kayla tidak mempercayai nya. Memang benar bukan jika ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Pak Alaric. Bahkan ia baru beberapa hari ini bertemu dengannya.

     "Terserah kalo Kamu ga percaya" jawab Felisha dengan ringan. Kayla mendengus melihatnya.  "Oke untuk saat ini gue percaya" jawab Kayla. Setelah itu keduanya pun langsung pergi ke kelas.

💐💐💐
Declairs
Senin, 30 Januari 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)Where stories live. Discover now