💐Part 31: Alat penyadap & kamera tersembunyi?💐

1.3K 148 2
                                    

     Setelah kejadian tadi Edgar membantu Zayyan menemukan orang-orang yang telah berkhianat kepada nya. Namun hal ini terasa sangat sulit.  Kemungkinan para pegawai itu sudah paham betul dengan keberadaan cctv dan seluk beluk kediaman Zayyan.

     Namun meskipun begitu, mereka pasti menemukan siapa pelakunya. Karena para pelaku itu pasti meninggalkan jejak. Zayyan sudah menduga nya, begitu juga dengan Edgar. Karena orang inilah yang sering keluar masuk kediaman Zayyan.

    Zayyan dan Edgar berhasil menemukan orang-orang itu dalam waktu tiga hari. Total ada lima orang yang terlibat, dan Zayyan pun langsung memecat mereka. Zayyan bahkan ikut melaporkan kelimanya ke pihak keamanan istana.

      Namun meskipun begitu Kaluna belum bisa mengijinkan Athalia ataupun Zayyan untuk kembali kekediaman nya. Apalagi dalam seminggu kedepan Zayyan memiliki jadwal pekerjaan yang padat. Kaluna mengkhawatirkan Athalia, apalagi saat ini Athalia tengah mengandung calon cucu pertama nya.

     Athalia pun tidak masalah jika ia harus tinggal di mana saja. Ia malah senang bisa dekat dengan Kaluna. Athalia jadi merasa tidak kesepian. Mereka sering melakukan aktivitas bersama-sama. Seperti berkebun, membuat kue, dan memasak. Terkadang Kaluna selalu mengajaknya untuk bertemu dengan teman-temannya.

    Bahkan banyak yang memuji kedekatan keduanya. Karena jarang hubungan antara ibu mertua dan menantu dapat seharmonis itu. Bahkan keduanya terlihat seperti teman. Bukan hanya itu saja Kaluna juga sangat memperhatikan asupan makanan yang dimakan oleh Athalia.

     Bahkan Zayyan pun terkadang memberengut kesal karena Kaluna sering menganggu waktu berduanya dengan Athalia. Hal itulah yang membuat Zayyan ingin segera kembali kekediaman nya. Mungkin setelah tugasnya selama satu minggu ini sudah selesai. Zayyan akan meminta bantuan kepada Edgar untuk membujuk Kaluna.

     Saat ini Zayyan sudah siap dengan pakaian militer miliknya. Bahkan saat ini tas nya sudah penuh dengan perlengkapan miliknya seperti pakaian ganti dan perlengkapan lainnya. Athalia yang menyiapkan seluruh perlengkapan Zayyan. Zayyan pun merasa senang, karena Athalia begitu perhatian kepadanya.

       Zayyan sangat tidak bersemangat dalam menjalankan tugas. Ia merasa berat meninggalkan Athalia. Mungkin selama seminggu kedepan mereka akan menjalani hubungan jarak jauh.

    Kaluna sendiri langsung terkekeh geli melihat raut wajah masam dari Zayyan. Biasanya Zayyan akan sangat bersemangat. Pernah satu kali ketika Kaluna terus menerus menerornya dengan meminta calon menantu. Zayyan dengan senang hati mengambil tugas dalam jangka waktu yang cukup lama.

      Bagaimana tidak selama 1,5 tahun Zayyan sampai tidak pernah pulang kerumahnya dan bertemu dengan kedua orangtuanya. Meskipun begitu Zayyan tetap akan selalu menghubungi orang tuanya dengan menelpon nya.

      Bahkan Kaluna sampai marah kepada Zayyan selama seminggu. Dan semenjak saat itu Kaluna tidak pernah lagi memaksa Zayyan untuk mencari pendamping hidupnya.

     "Sudahlah Zayyan, kamu jangan cemberut seperti itu. Itu sangat tidak cocok dengan kamu" ucap Edgar kepada Zayyan. Zayyan pun langsung memberengut kearah ayahnya itu. "Iya Zayyan, biasanya juga kamu memilih tugas dengan waktu yang panjang" timpal Kaluna.

       "Mama semuanya sudah berbeda sekarang" ucap Zayyan. Sementara Athalia ia hanya terkekeh melihat sikap Zayyan itu. "Kak Zayyan kita kan bisa tetap berkabar melalui handphone" ucap Athalia.

       Zayyan pun langsung menatap Athalia dengan pandangan memelas. "Itu berbeda, kalo di handphone aku ga bisa pegang kamu, dan juga peluk kamu" ucap Zayyan. Edgar pun langsung menatap aneh kearah Zayyan. Sikap Zayyan saat ini terlihat sangat aneh sekali, dan menurut nya terkesan lebay.

        Hingga waktu terus berlalu, keempat nya pun sudah menyelesaikan sarapan mereka. Bahkan beberapa detik yang lalu Bara baru saja tiba dikediaman Zayyan. Ia akan berangkat bersama Zayyan menuju ke ke tempat tugas mereka.

     "Kak Zayyan hati-hati disana ya, jangan sampai terluka. Sering-sering juga kasih kabar biar aku tidak khawatir" ucap Athalia kepada Zayyan. Zayyan pun menganggukkan kepalanya.

     "Kamu tidak perlu khawatir aku pasti akan terus memberikan kabar kepada kamu" ucap Zayyan. Setelah itu Zayyan pun langsung memeluk Athalia. Zayyan melepaskan pelukannya dari Athalia dan langsung mengecup keningnya.

      Sebelum pergi Zayyan juga berpamitan kepada kedua orangtuanya. Barulah ia dan Bara pergi menuju ke tugas. Sebenarnya Athalia juga sama seperti Zayyan, ia merasa berat jika Zayyan tidak ada disisinya. Hanya saja Athalia menutupi nya. Jika Zayyan tahu Athalia merasa berat ditinggal tugas oleh Zayyan. Sudah Athalia pastikan jika Zayyan tidak akan pergi bertugas.

       "Athalia apakah kamu ingin ikut Mama?" tanya Kaluna kepada Athalia. "Boleh Ma, Athalia juga merasa bosan berada di rumah terus" jawab Athalia. Tidak ada salahnya jika Athalla ikut bersama Kaluna. Setidaknya dia bisa melupakan Zayyan untuk sejenak.

     "Ouh iya Athalia kemana cincin pernikahan kamu?" tanya Kaluna kepada Athalia. Athalia pun langsung memeriksa telapak tangannya. "Aku lupa jika cincin nya itu ada di laci perhiasan di kamar. Waktu itu aku menyimpan nya karena takut hilang ketika berkebun" jawab Athalia.

     "Apa aku boleh pulang sebentar ke rumah Ma, aku ingin membawa beberapa barang-barangku?" ijin Athalia kepada Kaluna. Kaluna merasa khawatir membiarkan Athalia pergi sendiri. "Boleh, tapi Mama harus ikut" jawab Kaluna.

     Athalia pun menganggukkan kepalanya, ia tidak masalah jika Kaluna ingin mengantar nya. Setelah keduanya bersiap, keduanya pun langsung pergi menuju kekediaman Athalia. Tentu saja dengan di antar oleh Edgar. Karena kebetulan Edgar sedang tidak ada pekerjaan.

      "Mama dan Papa bisa tunggu dulu, Athalia hanya mengambil beberapa barang saja" ucap nya. Kaluna pun langsung ikut Athalia berdiri. "Biar Mama yang bantu!" ucap Kaluna. Athalia pun langsung menggelengkan kepalanya. Ia tidak enak jika harus merepotkan Kaluna.

    "Tidak apa-apa Ma, biar Athalia yang ambil sendiri" ucap Athalia hati-hati. Ia takut menyinggung Kaluna. "Sudah tidak apa-apa, biar Mama yang bantu" ucap Kaluna yang tidak ingin dibantah. Athalia pun hanya bisa pasrah.

     Keduanya pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamar yang di tempati oleh Athalia. Athalia pun mengambil beberapa barang. Setelah mengambil dan memasukkan pakaian kedalam koper. Athalia melangkahkan kakinya menuju ke meja riasnya.

     Seingatnya ia menyimpan cincin pernikahan nya disana. Setelah Athalia menemukan cincin nya, ia pun langsung kembali menutup laci meja riasnya. Namun ketika menutup laci meja riasnya ada suatu benda yang jatuh kelantai.

     Kaluna pun sama seperti Athalia yang melihat benda itu. Kaluna pun menghampiri Athalia dan melihat benda yang berada di telapak tangan Athalia. "Ini-" belum sempat Athalia berbicara. Kaluna pun sudah menyuruh nya untuk diam. Kaluna pun langsung menonaktifkan alat itu.

      Lalu Kaluna pun langsung mengalihkan tatapannya kesekeliling kamar Athalia. Athalia awalnya merasa kebingungan, namun kebingungan Athalia pun langsung terjawab ketika tatapan Kaluna terhenti kepada satu titik.

     "Kamu sudah kan membawa barang nya, sekarang kita lebih baik pergi!" ajak Kaluna. Athalia pun langsung menganggukkan kepalanya mengikuti ucapan Kaluna. Saat ini pikiran Kaluna dan juga Athalia masih memikirkan siapa orang yang meletakkan alat penyadap dan kamera tersembunyi itu.

     Bahkan Edgar pun sampai dibuat kebingungan ketika melihat Kaluna dan Athalia banyak diam. Seperti mereka sedang memikirkan suatu hal. Bahkan Kaluna pun sampai menyuruh nya agar segera pulang. Meski kebingungan, Edgar tetap menurutinya

💐💐💐
Declairs
Sabtu, 19 November 2022

Become The General's Wife In The Novel(END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें