[Chap Six]

123K 17.6K 218
                                    

⚠️Vote dulu sebelum baca⚠️


⚠️Vote dulu sebelum baca⚠️•••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

6. Kelas 'E'

-o0o-

Kejadian semalam menyebar keseluruh Akademik. Sathera tiba-tiba menjadi perbincangan hangat antara murid-murid, baik dari Junior maupun Senior.

Seluruh murid disuruh untuk berkumpul di Aula besar lagi, karna akan ada pembagian kelas. Banyak yang mencuri-curi pandang padanya dan membicarakannya tapi dia acuh.

Sathera berbalik saat ada yang menepuk bahunya, dan ternyata sipenepuk adalah Anatasya. Anatasya menyengir kuda.

"Kau masuk kelas apa?" Tanya Anatasya.

Sathera menunjukkan kartu yang ada ditangannya. 'E'

Anatasya cemberut.
"Yah... beda kelas." Lesunya.

Sathera menatap kartu milik Anatasya. 'A'

Anatasya yang melihatnya tersenyum.
"Aku masuk kelas unggulan! yeyy!" Riangnya senang.

Sathera menatap kartunya.
"Kelas E maksudnya apa?" Tanya Sathera.

Anatasya berdehem.
"Hmm.. kelas E adalah kelas yang paling terakhir dari antara kelas lainnya. Biasanya kelas itu diisi oleh murid-murid yang elemennya lemah." Jelas Anatasya.

Dia meringis sebentar.
"Eitt, tapi kau jangan khawatir! Setiap murid yang elemennya sudah menguat akan pindah kekelas yang lain, bahkan bisa langsung kekelas unggulan sepertiku yang lebih baik." Lanjut Anatasya.

Sathera mengerutkan keningnya.
"Ini, seperti 'diskriminasi'."

Anastasya mengangguk.
"Ya.. begitulah disini. Itu sudah aturannya, Sathera." Jelas Anatasya.

Ekhem!

"Baiklah, semua murid berkumpul dibarisan kelas masing-masing." Ucap Senior diatas podium.

Semua murid berbaris dimasing-masing kelas. Dan Sathera berjalan kearah barisan kelasnya. Kelas E.

Banyak murid lain yang menatap rendah kearah kelas mereka, dan murid dikelas E hanya menunduk melihatnya terkecuali Sathera. Dia balas menatap murid kelas lain yang menatap kelasnya rendah.

Setiap kelas dipandu untuk menuju ruang kelas masing-masing. Sathera dan yang lainnya berjalan mengikuti Senior yang memandu kelas mereka.

Senior itu berhenti diruangan paling ujung diantara kelas-kelas lainnya.
"Ekhem! Ini adalah kelas kalian, silahkan masuk, dan ambil tempat masing-masing!" Tutur Senior itu lalu berlalu dari sana.

Para murid kelas E berhamburan masuk kedalam kelas, mereka mengambil tempat duduk masing-masing. Sathera berjalan masuk dan mengambil tempat paling belakang ujung.

Setiap kursi diisi oleh dua orang satu meja dan Sathera sendiri ditempatnya. Tidak ada yang mau sebangku dengannya karna kebanyakan murid menatap takut padanya.

Ekhem!

Sathera memandang seorang gadis didepannya dengan wajah bertanya. apa?

Gadis itu tersenyum manis.
"Hai.. bolehkah aku duduk bersamamu?" Gadis itu menatap harap pada Sathera.

Sathera hanya mengangkat kedua bahunya acuh.
"Terserah." Jawabnya.

Gadis itu tersenyum canggung lalu duduk disamping Sathera. Dia mengulurkan tangannya berniat mengajak kenalan.
"Aku Athenia."

Sathera langsung menatap gadis itu. Athenia?
Dia seperti tidak asing dengan nama itu. Sathera berpikir sejenak.

Athenia..

Athenia..

Tunggu!

Athenia  Ineffable Alexander.

Sathera terdiam mematung. Dia menatap gadis yang duduk disampingnya.
"Kau.. Tuan putri kerajaan Voresham?" Gumam Sathera.

Athenia membelalakkan matanya terkejut. Dia membungkam mulut Sathera dengan cepat.
"Shuttt... jangan keras-keras, bodoh!" Peringat Anthenia dengan mata memandang sekitar.

Dia menghembuskan nafas lega saat tidak ada yang mendengar perkataan Sathera. Gadis itu melepaskan tangannya yang membungkam mulut Sathera.

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya Athenia penuh selidik.

Sathera memandang kesegala arah asal tidak menatap Athenia. Dia bingung harus menjawab apa.

"Bukan urusanmu!" Cetus Sathera sinis akhirnya.

Athenia mencibir mendengarnya.
"Baiklah, lupakan. Jadi, mau berteman?" Tanya Athenia dengan mengulurkan kembali tangannya.

Sathera terdiam sejenak. Dia menatap uluran tangan itu. Tak lama dari itu dia mengulurkan tangannya setelah mendapat sebuah ide.
"Baiklah, kita berteman! Namaku Sathera." Sathera tersenyum tipis. Tidak! jika dilihat lagi, itu lebih mirip seperti seringai penuh kelicikan dan Athenia sama sekali tidak menyadarinya.

Athenia tersenyum senang. Akhirnya dia mendapatkan teman juga, pikirnya.

Athenia Ineffable Alexander. Putri satu-satunya keluarga Alexander dan Adik kesayangan dari pangeran mahkota Voresham. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Raja Alexander memiliki seorang putri, karna memang sengaja disembunyikan identitasnya.

Mengapa? Karna Athenia dianggap aib oleh keluarga Alexander. Dia tidak memiliki elemen apapun dalam dirinya dan itu adalah sebuah aib bagi keluarga kerajaan. Banyak yang memandangnya rendah kecuali Damian, Pangeran Mahkota kerajaan Voresham. Athenia adalah adik kesayangannya dan karna itu juga tidak ada yang berani merundung Athenia di kerjaan Voresham.

Sathera ingin tertawa terbahak-bahak melihat kebodohan sang Raja. Didalam novel yang Sathera baca, sang Raja tidak pernah mengetahui bahwa putri satu-satunya ini menyimpan kekuatan yang besar dalam dirinya. Hanya tersegel saja.

Dan seharusnya Athenia mengajukan pertemanan pada pemeran utama wanita, Alena bukan Sathera si Antagonis, begitulah yang tertulis didalam novel. Alena dan Athenia adalah sahabat didalam novel.

Athenialah yang membantu Pemeran utama wanita untuk deket dengan Pangeran Mahkota Damian, sampai mereka bertunangan, dan Athenia juga yang memberitahu Damian bahwa Sathera berencana ingin meracuni Alena, siPemeran Utama, karna dia tidak menyukai Sathera yang sering merundung sahabatnya, Alena.

Sekarang lihatlah apa yang terjadi, Athenia yang tidak menyukainya malah mengajaknya untuk bertemen, dan Sathera memilih menerima ajakan pertemanan itu. Dia akan membuat Athena berpihak padanya, dan itu salah satu upaya menghindari kematiannya.

Bersambung.....

-o0o-

[Jangan lupa Vote dan Komennya☝🏻]
🌟🌟🌟🌟🌟

NYX INCARNATE || [TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora