[Chap Eight]

114K 17.2K 386
                                    

⚠️Skuy Vote dulu⚠️


⚠️Skuy Vote dulu⚠️•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

8. Dihukum

-o0o-

"Baiklah, hari ini kita akan belajar cara memunculkan elemen yang ada dalam diri kita. Perhatikan saya baik-baik!"

Profesor Gery menarik nafasnya perlahan, lalu mengulurkan tangan kananya.
"Fokuskan pandangan kalian pada telapak tangan sampai sesuatu didalam diri kalian seperti mengalir keluar." Tuturnya.

Profesor Gery memfokuskan pandangan pada telapak tangannya, lalu tak lama dari itu sebuah angin kecil muncul dari telapak tangan itu. Dia tersenyum kecil lalu menunjukkan telapak tangannya pada murid kelas E. Semua murid berdecak kagum melihatnya.

Pofesor Gery menghilangkan angin yang ada ditangannya dan menatap satu persatu muridnya. Dia menunjuk salah satu murid pria yang berpakaian cupu. "Kau! Coba lakukan seperti yang saya ajarkan!" Perintahnya pada pria cupu itu.

Pria cupu itu menelan ludahnya gugup dan mengulurkan tangannya pelan.

"Jangan gugup anak muda! Saya tidak akan menghukummu jika gagal!" Ucap Profesor Gery menenangkan.

Pria cupu itu mengangguk, lalu memfokuskan pandangannya ke telapak tangannya. Tak berapa lama, dia merasakan sesuatu mengalir keluar dari dalam dirinya dan dengan sekejap mencul seperti akar-akar tumbuhan dari telapak tangannya. Semua murid bertepuk tangan karna Pria cupu itu berhasil melakukan ajaran Profesor Gery.

Profesor Gery tersenyum melihatnya. Dia melihat satu-persatu muridnya yang bergembira dan tatapannya berhenti pada seorang gadis yang tertidur dibangku pojok paling belakang.

Profesor Gery menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Dia berjalan kearah gadis yang tertidur itu.

Athenia yang melihat Profesor Gery berjalan kebangku mereka langsung menyenggol kaki Sathera kuat. Ya, gadis yang tertidur itu adalah Sathera.

Athenia menyengir kuda kepada Profesor Gery yang sudah sampai didepan bangku mereka. Profesor Gery mengangkat telapak tangannya lalu mengarahkannya pada Sathera.

Wussshhhhh!

Sathera yang merasa tubuhnya melayang mengerjapkan matanya perlahan. Dia menyipitkan mata saat melihat semua murid menjadi kecil dibawahnya. Matanya langsung terbelalak lebar saat sadar bahwa dia sedang melayang di udara.

"ANJRIT!!" Teriaknya histeris dengan menggoyangkan kedua kaki dan tangannya heboh.

"Profesor! Turunkan saya! Saya minta maaf! Saya janji tidak akan tidur didalam kelas! PROFESOR!!!"

Semua murid kelas tertawa terbahak-bahak melihat kehebohan Sathera, sedangkan Profesor Gery hanya tersenyum tipis melihatnya.

Athenia menepuk keningnya malu, sepertinya dia salah memilih teman, pikirnya.

-o0o-

Dan berakhir dengan Sathera yang dihukum menyapu seluruh halaman belakang Akademik oleh Profesor Gery. Dia berdecak melihat daun-daun yang berserakan didepannya.

"Dirumah aku diratukan, disekolah aku dibabukan." Gumamnya sambil menyapu daun-daun yang berserakan.

Setelah setengah halaman disapu bersih oleh Sathera, dia berhenti sejenak untuk menghapus peluh yang mengalir di dahinya. Sathera menghela nafas lelah lalu menjatuhkan sapu lidi yang ada digenggamannya.

"Nanti lagi ah, capek!" Ucapnya pelan.

Sathera berjalan kearah pohon besar yang ada diibelakang halaman Akademik. Dia duduk dibebatuan besar dibawah pohon itu dan meluruskan kakinya ngilu.

Sathera menatap lurus kedepan. Dia mengangkat salah satu tangannya lalu megarahkan telapak tangannya kearah salah satu pohon besar yang ada di halaman belakang.

"Aku rasanya ingin memiliki elemen Api lalu membakar setiap pohon yang ada dihalaman belakang ini agar daun-daunnya tidak berserakan dan mengotori halaman belakang!" Sathera begumam pelan.

Sathera mencoba memfokuskan dirinya kearah pohon itu.

1 detik

2 detik

3 detik

"Halah! Percuma! Tidak terjadi apa-apa!" Malas Sathera.

Sathera merebahkan badannya dibebatuan besar itu, dia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya.

Sathera terdiam memikirkan sesuatu. Dia membuka matanya dan kembali menatap telapak tangannya. Apa aku kurang semangat ya? Gumamnya dalam hati.

Sathera berdiri dari duduknya. Dia mengambil nafas dalam-dalam, lalu mengangkat tangannya keatas dan menghempaskan kearah salah satu pohon sambil berteriak...

"TERIMALAH KEKUATAN JAHANAM INI POHON SIALAN!"

Duarr!

Sathera jatuh terduduk sangking terkejutnya melihat apa yang terjadi didepan sana.

Semua pohon yang ada dihalaman belakang Akademik hangus terlahap Api besar. Sathera menatap tangannya Shock. Apakah itu dari tangannya sendiri? Pikirnya tak menyangka.

Dia melihat semua murid dan Profesor Akademik berbondong-bondong berlari kearah pohon-pohon yang terlahap Api besar itu.

Sathera yang takut dituduh dan dimarahi memilih berjalan mundur dari sana dengan cara mengendap-endap. Saat tidak ada yang menyadari keberadaannya, dia dengan secepat kilat berlari meninggalkan halaman belakang Akademik.

Seseorang yang sedari awal melihat Sathera hanya menatap datar kejadian didepannya. Seutas senyum tipis terbit dibibir seksinya saat melihat apa yang dilakukan Sathera pada Pohon-pohon itu.

"Gadis pintar." Gumamnya dan menghilang dari sana dalam sekejap mata.

Bersambung....

-o0o-

[Yeyy! sudah chap 8! Next?☝🏻]

[Jangan lupa Vote sebanyaknya!]
🌟🌟🌟🌟🌟

By: Glds_3004



NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now