[Chap Twenty Four]

84.2K 14K 1K
                                    

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-


[Maaf jika menemukan Typo:)]

HAPPY READING💕

-o0o-

Setelah selesai berbenah, Sathera dan Aklesh diantarkan sampai gerbang oleh Profesor Gery dan Penyihir Agung.

Hanya dua pria tua itu, karena yang lainnya sedang melakukan tugas masing-masing.

Profesor Gery dan Penyihir Agung memberi nasehat pada Sathera agar tidak membuat ulah sedangkan untuk Aklesh mereka mengatakan untuk menjaga dan memantau Sathera dan Aklesh mengangguk patuh.

'Kalau itu tidak perlu dikatakan, ia akan selalu menjaga gadisnya.'

Akhirnya Sathera dan Aklesh berangkat menggunakan kreta kuda dan mereka hanya membawa dengan dua pengawal untuk berjaga-jaga.

Sathera diam saja sambil memandang pemandangan sekitar dengan tenang. Indah sekali. Seingatnya, ia hanya pernah sekali saja melihat-lihat wilayah Kerajaan Voresham dan itu sewaktu ia dikirim ke Akademi Voresham.

Sathera merasa tenang dan sejuk dihatinya saat melihat banyak tumbuhan hijau disekitar juga pepohonan tinggi. Itu membuat suasana menjadi asri dan damai.

3 hari lagi ia akan berada di Kerajaan Barat, disana pasti banyak pria tampan. Eitss tapi tenang saja, dihatinya tetap masih karakter favoritenya yang menempati, babang Aklesh.

Bukan hanya pria tampan, tapi wanita cantik juga banyak di Kerajaan Barat. Dan konon katanya pria tertampan di Kerajaan Barat ialah pangeran mahkota yang sebentar lagi akan menjadi Raja.

Kalau tidak salah, namanya pangeran mahkota Derix Alter Valanck, dari keluarga kerajaan Iceland.

Eh tunggu dulu..

Kerajaan Iceland?

Iceland?

ICELAND?!!

Oh shit, Pangeran mahkota Iceland. Second Male Lead di dalam novel klise itu?!

Astaga, Sathera melupakan yang satu itu.

Awalnya Sathera merasa panik karena samar-samar sudah melupakan alur cerita tapi kemudian ia menghembuskan nafas lega setelah mengingat bahwa pria itu tidak ikut andil dalam acara penggal-memenggal kepala si Antagonis.

Kenapa? Karna pria itu netral. Tidak berpihak pada siapapun, ia hanya berperan sebagai seorang Male Lead yang berakhir menjadi sadboy, Alena menolak cinta tulus pria itu dan ia hanya bisa mengikhlaskan saat gadis pujaan hatinya memilih bersama pangeran mahkota Voresham.

Kasian sekali pria itu, ya mau bagaimana lagi takdir berada ditangan penulis.

Sathera melirik kecil kearah Aklesh saat pria itu menunduk dengan dahi yang mengerut. Uh, tampan sekali walaupun sedang bingung.

Oh ya, Sathera tidah marah lho ya, ia mana bisa marah dengan Aklesh. Sathera hanya ingin membuat Aklesh uring-uringan karena diacuhkan seperti dia yang uring-uringan saat tak melihat batang hidung pria itu selama kurang lebih 7 hari.

Lihatlah wajah memelas dan bingung pria itu. Rasanya Sathera ingin tertawa melihatnya. Biarkan saja, Sathera juga sedang malas berbicara.

Aklesh memandang wajah Sathera yang sedari tadi melamun sambil memandang ke arah luar. Gadisnya itu selalu saja cantik dan indah.

Aklesh sangat tidak rela jika orang lain melihat kecantikan dan keindahan itu. Apa dia harus mengurung Sathera saja?

Tidak, tidak. Nanti Sathera takut padanya dan menganggapnya tidak waras. Lagi pula mereka berdua hanya seorang Sahabat.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now