[Chap Forty]

65.9K 10.6K 903
                                    

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!!😤-

[Maaf jika menemukan typo:)]

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!!😤-•[Maaf jika menemukan typo:)]•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

Pagi ini, Sathera dan yang lainnya sarapan bersama. Hati gadis itu tidak henti-hentinya menghangat sejak sarapan dimulai.

Bagaimana tidak? Duke Fenderest selalu memperhatikan Sathera. Dimulai saat gadis itu makan, Duke Fenderest selalu memberi makanan yang banyak untuk Sathera. Ayahnya itu, melayaninya dengan senyuman hangat.

"Makanlah ini! Ini makanan kesukaan ibumu." Ujar Duke dengan tangan memberi sebuah makanan pada putrinya.

Sathera tentu saja menerimanya dengan senang hati. Gadis itu langsung memakan apapun yang diberikan Ayahnya padanya.

Keduanya sibuk dengan dunia mereka sampai lupa bahwa bukan hanya keduanya saja yang sedang sarapan dimeja makan itu.

Duchess Sehna tidak henti-hentinya menatap tajam pada gadis yang sedang tersenyum senang dihadapannya itu. Hanya Duchess Sehna, sedangkan selir yang lain hanya diam dan makan dengan tenang. Tidak ingin ikut campur.

"Suamiku, kau makanlah lebih dahulu. Jangan selalu memberi Sathera makanan, nanti dirinya kekenyangan." Celetuk Duchess Sehna sambil tersenyum lembut pada Duke Fenderest.

"Tidak masalah, aku akan makan nanti setelah putriku sudah puas dengan semua makanan ini." Jawab Duke Fenderest yang membuat Duchess Sehna tidak bisa berkata-kata lagi.

Sedangkan Sathera yang mendengarnya tersenyum mengejek pada Duchess Sehna yang sekarang sudah menatapnya tajam dan penuh amarah.

"Ah, Sathera. Bagaimana kabar Anatasya?" Tanya Duchess Sehna berbasa-basi.

"Baik setelah jauh darimu." Gumam gadis itu tapi dapat didengar oleh Duchess Sehna.

"Kau katakan apa tadi, sayang?" Tekan Duchess Sehna dengan tatapan memicing.

Sathera menggeleng. "Aku katakan bahwa Anatasya baik-baik saja, ibunda." Jawab gadis itu dengan tersenyum manis.

Duchess Sehna mengangguk. "Ya, putriku memang bisa menjaga dirinya sendiri dan tidak akan membuat ulah di Akademi." Ucap wanita itu menekan kata 'ulah' pada kalimatnya.

Sathera tersenyum tipis mendengarnya. "Hm, kau benar Ibunda Duchess, tidak sepertiku yang sering membuat ulah. Karena tanpa berulah, hidup terasa sangat datar. Seperti hidupmu." Balas gadis itu tak mau kalah.

"Kau katakan apa?!" Seru Duchess Sehna dengan tangan mengepal.

"Ups, maafkan aku ibunda. Apakah ucapanku menyinggungmu?" Ujar Sathera dengan berpura-pura memasang wajah bersalah.

"KAU!"

Suasana semakin menegang. Sathera dan Duchess Sehna yang saling melempar tatapan, para selir yang menelan ludah gugup, sedangkan Duke Fenderest yang makan dengan santai.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now