NYX INCARNATE || [TERBIT]

[Chap Thirteen]

- Sebelum baca jangan lupa Vote! -
🌟
•
•

-o0o-

"Sat... bangun sat! SATHERA!"

Sathera membuka kedua matanya dengan peluh yang membasahi permukaan wajah. Dahinya mengernyit lalu menatap Athenia dengan pandangan bertanya. Apa?

Athenia berdecak lalu menunjuk keluar kelas.
"Ayo, semua murid disuruh berkumpul di Aula. Akan ada pengumuman."

Sathera menguap lebar dan bangkit dari duduknya. Ternyata dia ketiduran dikelas. Gadis itu terdiam sejenak untuk mengingat-ingat mimpinya tadi.

Tartarus? Rumah kita?

Sathera memang merasa familiar dengan tempat itu tapi kapan dia pernah kesana ya?

"Sathera! Ayo cepat!"

Sathera mengerjap lalu menatap malas Athenia yang terlalu antusias.

"Iyaa, sebentar."

Keduanya berjalan menuju Aula dengan tangan Athena yang menggandeng lengan Sathera, dia merasa terjaga kalau seperti ini. Nyaman saja.

Saat memasuki pintu Aula, sudah banyak murid-murid berkumpul sambil mengobrol dan bercanda ria.

Kedua gadis itu berjalan menuju barisan murid kelas A. Semua murid kelas A bagian perempuan menatap Sathera sinis dan rendah.

"Lihat, dia tidak tau tata krama dalam belajar. Masa sewaktu pelajaran berlangsung dia tertidur?"

Lalu setelah itu tawa mengejek terdengar di telinga Sather. Seperti biasa, Sathera tak ambil pusing dan memilih mengabaikannya.

"Ekhem.. baiklah semua murid tolong berbaris dalam barisan masing-masing kelas."

Dan setelah itu, seorang Professor tampan, yaitu Professor Gery menjelaskan inti pengumuman.

Yang Sathera dengar, akan ada perburuan untuk memperingati si Dewi Malam, yaitu Dewi Nyx.

Sathera tidak terlalu mengenal siapa itu Dewi Nyx, karna didalam novel clise yang dia baca tidak terlalu dibahas soal Dewa-Dewi.

Tapi seingat Sathera, Kerajaan Voresham adalah pemuja Sang Dewi Malam itu. Sathera juga pernah mencari tentang Dewi Nyx di Internet karna penasaran dan yang dia dapat bahwa Dewi Nyx memiliki nama lain, yaitu sebagai Ibu dari rasa takut (Mother of Fear). Sungguh mengerikan bukan?

Hanya itu saja yang Sathera ingat, selebihnya lupa-lupa ingat.

"Yes! Sathera! Pemandu kita kak Damian sama Kak Aklesh! Yeyy!" Girang Athenia sambil mengguncang bahu Sathera.

Sathera tersentak, dia menatap Athenia dengan pandangan bertanya. Hah?

Athenia berdecak malas.
"Makanya kau jangan melamun terus, huh!" Kesal Athenia.