[Chap Twenty Five]

82.4K 13.3K 961
                                    

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-

[Maaf jika menemukan Typo:)]

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-•[Maaf jika menemukan Typo:)]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

Sathera turun dari kereta diikuti Aklesh dibelakangnya. Mulut gadis itu tak pernah berhenti menganga saat sampai di wilayah Kerajaan Barat.

Mata gadis itu berbinar melihat banyaknya pria tampan yang berkerumun di pintu gerbang Kerajaan Barat. Mungkin mereka juga para tamu undangan.

Aklesh memandang datar tingkah laku gadis itu. Tangan pria itu terangkat untuk mengatupkan mulut Sathera yang menganga sedari tadi.

Sathera berdecak kesal melihatnya, tapi kemudian gadis itu berlari kecil mengikuti langkah Aklesh yang besar. Pria itu berjalan lebih cepat dari biasanya. Kenapa dia?

Saat keduanya memasuki pintu Istana Kerajaan, mereka langsung disambut hangat oleh sang Raja. Sathera melongo saat Aklesh berbicara lancar dan fasih dengan Raja. Waw, Sathera takjub melihatnya.

"Sathera, anak dari Duke Fenderest?" Gadis itu mengangguk sambil tersenyum mengiyakan perkataan Raja Iceland.

Raja itu tersenyum tipis melihatnya.  "Ayahmu adalah sahabatku. Sudah lama aku tidak berjumpa dengan pria kaku itu." Ujarnya sambil tertawa kecil saat mengingat sifat sang sahabat yang mirip seperti kanebo kering.

Sathera hanya tersenyum tipis mendengarnya. Ia sama sekali tidak perduli.

Raja itu kemudian memandang Sathera lambat. "Kau cantik sekali. Persis seperti ibumu."

Gadis itu mengembangkan senyumnya saat mendengar perkataan sang Raja. "Terimakasih, Yang mulia. Saya memang cantik." Canda Sathera yang membuat Raja Iceland tertawa kecil sambil memandang Sathera penuh arti.

Aklesh yang melihat tatapan sang Raja memicing curiga, kemudian ia mendengus saat lagi-lagi sang Raja sesekali mencuri-curi pandang ke arah Sathera.

Pria itu lalu memandang sang Raja dengan dingin. "Dia milik saya, Yang mulia."

Raja Iceland tersentak kecil mendengar suara dingin itu, diikuti dengan aura gelap yang perlahan muncul dari tubuh pria tegap dihadapannya ini.

Lalu sang Raja tersenyum sambil meringis kecil. "Aku mengerti."

Sathera mengerutkan kening tak mengerti melihat interaksi keduanya yang berubah drastis. Tadi keduanya berbincang hangat, tapi sekarang sang Raja menjadi kaku dan Aklesh yang memunculkan aura yang tak bersahabat.

Sathera tahu berbahasa Barat, tapi tidak terlalu fasih seperti Aklesh. Dulu, ia les berbahasa barat dan pernah melakukan praktek saat studytour dari lesnya.

"Baiklah, silahkan beristirahat. Kalian pasti lelah setelah melakukan perjalanan jauh, bukan?"

Sathera mengangguk mengiyakan, kemudian keduanya diantarkan oleh pelayan yang ditugaskan sang Raja untuk melayani keduanya.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now