[Chap Twenty Two]

84.7K 13.8K 1.6K
                                    

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-


[Maaf jika menemukan typo:)]

HAPPY READING💕

-o0o-

Sathera keluar dari ruangan khusus petinggi kerajaan. Ia berjalan di sekitar lorong menuju kelas tapi langkahnya terhenti saat melihat didepannya berdiri seorang pria tegap yang sangat mirip dengannya sekarang ini.

Duke Fenderest? Mau apa dia?

Sathera kembali melanjutkan langkahnya. Ia berjalan seolah tidak melihat siapapun didepannya.

"Tunggu."

Langkahnya kembali terhenti saat mendengar suara berat yang menyuruhnya menunggu. Tubuhnya berbalik dan menatap sang Duke dengan alis yang terangkat satu. 'Apa?'

Duke Fenderest menghela nafas pelan melihat kelakuan tidak sopan gadis didepannya ini. "Bagaimana kabarmu?" Ujarnya menatap Sathera dalam.

Sathera tersenyum sinis mendengarnya. "Menurut Anda?"

Pria itu menggaruk pelipisnya canggung lalu berdehem. "Soal tadi aku minta maaf, nak."

Sathera memutar bola matanya malas. "Lupakan."

Duke Fenderest mengangguk pelan. "Aku dengar kau sering tidur saat jam pelajaran." Ucap Pria itu.

"Bukan urusan Anda." Datar Sathera.

Duke Fenderest mengangkat alisnya tinggi. "Kau lupa dengan apa yang kukatakan saat di Rumah saat itu?"

"Anda juga lupa dengan apa yang saya katakan saat di Rumah itu?" Sathera mengulang kembali ucapan sang Duke.

Duke itu mendengus mendengarnya. "Jangan membuat malu, Sathera. Tidur saat jam pelajaran berlangsung adalah hal yang sangat tidak sopan dan memalukan!" Tegas Duke Fenderest.

"Lalu Anda mau apa?" Ujar Sathera to the point.

Duke Fenderest menatap putrinya itu dengan sorot mata tajam. "Sudah kubilang jangan membuat malu. Jika kau melakukan hal yang sama lagi. Aku akan mengirimmu ke Akademi lain, dan kau harus ingat kalau aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku, Sathera. Kau mengerti itu?" Setelah mengatakan peringatan mutlak itu, Pria itu berlalu dari hadapan Sathera.

"AISHHH! DASAR BRENGSEK!" Umpat gadis itu saat sang Duke sudah menghilang dari pandangannya.

Teriakan kesal gadis itu bergema disekitar lorong. Ia mengepalkan tangannya dengan amarah yang memuncak. "Memang siapa dia berani mengancamku, huh?" Kemudian Sathera berdecih dan berlalu dari sana dengan aura gelap yang mengelilinginya.

"Dan sibrengsek ini adalah Ayahmu." Gumaman itu berasal dari Duke Fenderest yang masih berada disekitar lorong. Tadi itu ia belum benar-benar pergi. Pria itu ingin melihat reaksi Sathera dan Ia sedikit terkejut saat gadis itu mengumpatinya.

"Huh, dasar anak itu."

-o0o-

Sudah 7 hari saat Duke Fenderest memberi peringatan pada Putrinya dan sudah 7 hari juga Sathera tidak pernah tertidur di saat jam pelajaran berlangsung.

Ia benar-benar merenungi peringatan sang Ayah. Jika dia melawan dan berakhir dipindahkan, Sathera tidak akan bisa lagi melihat Aklesh dan teman-temannya yang lain.

Oh iya, berbicara soal Aklesh, batang hidung pria itu tidak terlihat selama 7 hari terakhir ini. Sathera berpikir-pikir, apakah pria itu sibuk? atau memang sengaja tidak ingin bertemu dengannya?

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now