[Chap Twenty Three]

82.6K 13.3K 779
                                    

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-


[Maaf jika menemukan typo:)]

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-••[Maaf jika menemukan typo:)]•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

Aklesh berjalan cepat ke arah Sathera lalu mensejajarkan langkahnya dengan gadisnya itu.

Sathera mengenyit saat merasa ada seseorang yang berjalan disampingnya. Ia menoleh kearah samping kanannya dan menemukan Aklesh yang tersenyum tipis kearahnya.

Sathera berdecih melihatnya, ia mempercepat langkahnya yang membuat Aklesh ikut mempercepat langkahnya juga.

Sathera menghela nafas dibuatnya. Ia berhenti dan Aklesh berhenti. Gadis itu menyerongkan tubuhnya dan memandang Aklesh jengah. "Ada apa?

Aklesh menggeleng pelan, "Tidak."

Sathera ingin sekali rasanya memukul wajah tampan itu tapi sayang jika terkena lebam. Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya dan Aklesh lagi-lagi mengikutinya.

Sathera mendengus dan menghiraukan pria itu. Saat ditikungan menuju kelasnya, Sathera dibuat tersentak ketika tubuhnya didorong lalu membentur dinding, tidak sakit karena Aklesh melindungi punggungnya.

Gadis itu menatap tajam pada Aklesh. Aklesh menghiraukan tatapan tajam itu dan memilih mensejajarkan wajahnya pada wajah Sathera.

Sathera menahan nafas dibuatnya. Ia butuh oksigen. Wajahnya dan Aklesh hanya beberapa jengkal dan itu membuat jantungnya menggila.

"Ada apa denganmu?"

Sathera mengerutkan kening saat mendengar pertanyaan itu, ia lalu menggeleng pelan. "Memangnya aku kenapa?"

Aklesh menyelami kedua bola mata indah milik gadisnya. "Kenapa kau seperti menghindariku?"

"Kau yang menghindariku." Ujar Sathera tak terima.

Aklesh mengerutkan keningnya. "Aku? Tidak."

Sathera memutar bola matanya malas. "Terserah."

Gadis itu hendak melanjutkan langkahnya menuju kelas tetapi dihalangi oleh tangan Aklesh yang mengukungnya. "Jelaskan padaku, Sathera. Ada apa denganmu?" Tekan Aklesh dingin.

Keduanya terdiam saling melempar tatapan tajam. "Apa aku ada berbuat salah?" Tanya Aklesh rendah.

Sathera tak menjawab, keduanya kembali terdiam selama beberapa menit sampai deheman seseorang membuat keduanya menoleh kesumber suara.

Sathera dan Aklesh langsung menegakkan badan mereka, tidak seperti tadi saat Aklesh mengukung gadisnya.

Ternyata yang berdehem itu adalah Profesor Peter. Pria tua itu tersenyum tipis pada kedua muridnya ini. "Jika ingin memadu kasih, jangan disini." Ujar Profesor Peter menyindir.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now