[Chap Twenty]

92.4K 14.4K 1.9K
                                    

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-


[Maaf jika ada typo yang bertebaran:)]

-Wajib tekan 🌟 dulu yagesya!-••[Maaf jika ada typo yang bertebaran:)]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

Tidak

Aklesh tidak akan mengatakan seperti itu pada Sathera, Ia hanya mengatakan dalam batinnya. Aklesh tidak ingin gadisnya ini menjadi tak nyaman berada didekatnya.

Bagaimana pun Aklesh dan Sathera hanyalah sepasang sahabat, ya walaupun Sathera saja yang menanggapi seperti itu.

"Atau apa? Kenapa diam saja?"

Pria itu tersentak mendengar suara Sathera. Ia mengerjapkan matanya lalu membuang muka kearah samping. "Tidak ada, tidak usah dipikirkan."

Sathera berdecak mendengarnya. Dasar tidak jelas!

Aklesh membantu Sathera meminum air teh dan setelah itu pria itu meletakkan kembali diatas nampan. Aklesh bangkit dari duduknya dengan membawa nampan sedangkan Sathera hanya menatap belakang punggung pria itu.

Setelah punggung Aklesh menghilang dari balik pintu, Sathera memperbaiki posisinya menjadi tidur. Matanya menatap pintu kamar saat Aklesh kembali masuk.

Dahinya mengerut bingung, "Kau.. tidak kembali kekamarmu?"

Aklesh duduk dikursi yang didudukinya tadi, lalu mengelus pucuk kepala gadisnya. "Nanti saja, setelah kau tertidur." Ujar Aklesh dengan senyum tipisnya.

Sathera mengangguk saja, dia tidak masalah. Lagipula jika Aklesh berada disampingnya, rasanya menjadi nyaman.

Aklesh terus mengelus pucuk kepala Sathera sampai kelopak mata gadisnya itu menyayu dan tak lama, Ia pun tertidur.

Aklesh mengamati setiap jengkal wajah gadisnya. Cantik, sangat cantik. Dan kecantikan itu hanya miliknya.

Pria itu meletakkan telapak tangannya di atas kening Sathera dan cahaya merah muncul dan maenyerap masuk kedalam.

"Dia sudah membaik." Gumam pria itu lega.

Aklesh berdiri dari duduknya lalu membungkukkan tubuhnya sejajar dengan wajah Sathera.

Cup

Pria itu mengecup seluruh wajah Sathera bergantian dan matanya berhenti pada bibir merah dan tipis milik gadisnya.

Bolehkah? Sedikit saja? hanya kecupan saja tidak masalah bukan?

Aklesh memiringkan wajahnya mendekat kearah bibir Sathera yang sejak tadi menggodanya. Tapi sedetik kemudian pria itu menjauh dengan kepala yang menggeleng pelan.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang