[Chap Forty Four]

53.6K 9.7K 3K
                                    

-Tolong bantu Vote 🌟 oke?!-

[Maaf jika menemukan Typo:)]

-Tolong bantu Vote 🌟 oke?!-•[Maaf jika menemukan Typo:)]•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-o0o-

Tuk.. tik.. tak.. tikk.. tuk..

Bunyi suara tapak kaki kuda terdengar disepanjang jalan yang dimana ditumbuhi pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Didalam kereta kuda itu, terdapat Duke Fenderest dan Sathera yang sedang memandang sekitar dengan tatapan kagum.

Saat ini, gadis itu dan Ayahnya tengah menaiki kereta kuda menuju Istana Voresham. Tadi ketika sarapan pagi, Duke Fenderest mengatakan bahwa Raja Voresham mengundang mereka untuk minum teh disore hari.

Saat Sathera bertanya kenapa tiba-tiba, sang Ayah hanya mengedikkan bahu tidak tahu. Duke Fenderest memang tidak mengetahui alasan sang Raja mengundang mereka minum teh.

Tidak biasanya.

Sedangkan Sathera, gadis itu ingin menolak dengan alasan ingin berlatih tapi Duke Fenderest mengatakan, jika menolak undangan Raja maka itu dianggap sebagai penghinaan.

Akhirnya gadis itu memilih mengalah dan ikut bersama Ayahnya ke Istana Voresham.

"Dewi, apa tubuhku sudah benar-benar siap menerima kekuatanmu?" Tanya Sathera dalam hati.

'Sudah sangat siap. Jangan takut, selain dirimu, nanti ada Aklesh juga disana.' Jawab Dewi Nyx yang membuat kening Sathera berkerut.

"Aklesh? Untuk apa dia ikut?" Tanya Sathera lagi.

'Karena dia juga berperan penting saat penyatuan jiwa kita.' Jawab Dewi Nyx.

Sathera ingin bertanya lagi tapi tidak sempat karena kereta sudah memasuki gerbang Istana Kerajaan. Saat kereta sudah berhenti, sang Ayah membantu Sathera untuk turun dan Sathera menggandeng lengan Ayahnya untuk menghadap Raja Voresham.

"Salam, Yang mulia."

Raja Alexander tersenyum lalu mereangkul sahabatnya, Duke Fenderest untuk masuk kedalam Istana. Ratu Alexander pun mengambil bagian dengan merangkul Sathera untuk ikut masuk kedalam Istana.

"Kau Sathera 'kan? Aku baru melihatmu lagi setelah 12 tahun terakhir." Ujar Ratu tersenyum lembut.

Sathera mnegerutkan keningnya. "12 tahun? Saat usiaku masih 5 tahun?" Tanya Sathera yang dianggkui Ratu Alexander.

"Tuan Duke pernah membawamu kemari, tapi setelah itu dia tidak ingin lagi."

"Kenapa?"

Ratu Alexander tersenyum geli mengingat kejadian 12 tahun yang lalu. Wanita itu pun menceritakan semua pada Sathera. Saat itu, Duke Fenderest diundang untuk makan malam di Istana dan Duke membawa putri kecilnya dalam gendongannya karena sang putri merengek tidak ingin jauh dari pria itu.

NYX INCARNATE || [TERBIT]Where stories live. Discover now