Rimuru tiba-tiba terbangun di Jepang kota Tokyo distrik Shibuya tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Mengikuti alur yang di buat, dia mencari tau sebenarnya kenapa dia tiba-tiba berada di sana.
Rimuru nerf!
Rimuru fem!
Banyak Typo!
Pertama kali...
Udara di sana sangat dingin, apalagi dengan suasana yang sangat menegangkan terjadi bersamaan. Di depannya, Kutukan tingkat khusus atau bisa di sebut Jougo itu menyeringai dengan melemparkan bola api panas ke arah Rimuru yang sejajar dengan Yurei. Panas api bercahaya membuat sesuatu yang di lewatinya terbakar hangus dengan garis lurus dengan panas yang sangat dahsyat.
Rimuru melepaskan muatan energi di ujung tangannya seraya mengulurkannya ke arah api yang melaju kepadanya dengan sangat cepat, bola petir kecil membesar hingga seukuran kepalan tangan dan Rimuru menembakannya tepat ke arah Jougo yang juga sejajar dengan Yurei. Bola petir itu membesar seiring berjalannya waktu menciptakan tegangan yang sangat tinggi dengan gelombang kejut yang membuat sesuatu di dekatnya terhempas karena tegangannya.
Rimuru melindungi kepalanya ketika kedua energi itu bertemu dengan gelombang kejut yang sangat besar, membuat ledakan besar karena kedua serangan yang saling menghancurkan bersatu. Angin menghempasnya jauh ke belakang ketika ledakan semakin membesar, membuat Rimuru menabrak pohon dengan cukup kuat ketika dia mulai bangkit lagi.
Asap perlahan mulai menghilang dengan kawah besar yang terjadi akibat dua serangan yang saling berbenturan. Membuat Yurei mati hanya dalam beberapa detik saja, hanya tersisa jari yang melayang di udara hendak jatuh ke tanah.
"Hahahaha! Kau benar-benar kuat! Tapi jarinya milik ku!" Jougo melesat dengan sangat cepat, bahkan Rimuru sendiri terkejut dengan kecepatan yang di lakukan Jougo.
Namun, Rimuru sudah berada di depan Jougo dengan aliran petir hitam yang mengelilingi tubuhnya. Tangan Jougo yang hendak mengambil jari Sukuna yang berada di tanah, tertahan oleh tebasan katana Rimuru hingga tangan kanan Jougo yang terulur ke jari itu menghentak tanah dengan sangat kuat.
Apa? Kenapa keras sekali!
"Kau lumayan cepat." Ucap Jougo dengan datar ketika dia sudah menghilang dari sana dan tiba di belakang Rimuru, menempelkan tangan kiri nya di punggungan Rimuru.
Ap–?
Boom!!
Ledakan besar terjadi keluar dari tangan Jougo membuat Rimuru terpental jauh puluhan meter ke depan, menabrak pohon dan berhenti dengan berdiri. Ketika asap telah menghilang, Rimuru terlihat baik-baik saja meskipun mengalami beberapa luka kecil.
Jika aku terlambat melapisi seluruh tubuh ku menggunakan Energi kutukan, mungkin aku sudah menjadi manusia panggang sekarang.
"Kau punya ketahanan yang cukup baik." Ucap Jougo ketika dia mengambil jari Sukuna dan menyimpan nya di balik baju nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Note: kaya gitu ya tampilan nya.)
"Uhuk." Rimuru sedikit terbatuk seraya menyingkirkan asap yang menghalangi pandangannya.
Jougo menatap Rimuru dalam diam ketika dia membuat segel tangan, mengeluarkan serangga Terbang dari lubang Vulkanik yang ada di atas kepalanya. Mereka memiliki sengat besar yang menghasilkan suara keras kala para serangan itu terbang dengan cepat ke arah Rimuru.
