Chapter 23. Insiden Shibuya Bag 2.

1.4K 193 33
                                    

Nanami, Megumi, Rimuru, Yuji, dan Ino berkumpul di atas gedung yang tadi Yuji teriaki.

"Tunggu! Apa maksudmu!? Geto!? Geto Suguru bukan? Bukankah dia sudah mati? Satoru bilang dia telah membunuhnya tahun lalu dengan tangannya sendiri!" Rimuru sedikit menaikan nada nya ketika mendengar penyebab tersegel nya Satoru adalah ulah sahabatnya yang telah meninggal.

"Tidak, lebih tepatnya Geto paslu." Suara Mechamaru terdengar di telinga Yuji. Mereka sudah mengetahui perihal Mechamaru yang sekarang hanyalah rencana dia sebelum dirinya meninggal.

"Stasiun Shibuya sedang kacau saat ini. Dari kutukan tingkat Special sampai arwah terkutuk yang mereka bawa, hingga pengguna kutukan yang membantu Geto. Serta manusia dan warga sipil yang telah di rubah menjadi manusia mutan." Jelas Robot Mechamaru yang menempel di telinga Yuji.

"Kalau begitu menyerang dari stasiun terdekat memang masuk akal." Ucap Nanami.

"Pertama kita harus menghancurkan penghalangnya terlebih dahulu." Lanjut Rimuru.

"Ini benar-benar situasi darurat. untuk menyelesaikannya, Kita harus bekerja ganda, sementara Nanami berkumpul dengan yang lain untuk menyelesaikan tugas lainnya. Aku, Megumi, Ino dan juga Yuji akan pergi untuk mencari pembuat dari penghlang ini dan menghancurkannya." Ucap Rimuru menatap mereka satu persatu.

"Yah, karena kau ada di sini. Maka aku tidak akan khawatir tentang apapun." Balas Nanami lalu pergi dari sana.

"Ok, untuk masalah sekarang kita akan mengecek tentang penghalangnya."

Kemudian Nanami mengubah arah dari ke empat orang itu sementara Rimuru dan yang lainnya menuju penghlang yang menolak para Shaman untuk masuk. Tiba di depan penghalangnya, Rimuru menatap tinggi penghalang itu. Ia memasang kuda-kuda dengan aliran Petir Hitam di sekeliling tubuhnya. Membuat tanah yang di injaknya retak berantakan dengan gelombang yang tinggi membuat semua benda berterbangan terhempas dari area Rimuru berdiri.

Bamm!!!

Pukulan keras dia layangkan ke penghalang itu, membuat sedikit guncangan karena kekuatannya. Namun petir itu merambat di sekitar penghalang dan menghilang begitu saja.

"Sudah ku duga ... kita harus mencari si pembuat dari penghalang ini." Jelas Rimuru menatap penghalang yang tidak tergores sama sekali.

Sementara itu ..., Ketiga orang yang ada di belakangnya hanya cengo setelah melihat pukulan Rimuru sebelumnya. Apakah dia benar-benar perempuan? Pikir mereka bersama.

"Apa sih yang kalian lakukan? Untuk sekarang kita harus menghancurkan penghalang ini. Jika tidak, era para manusia akan berkahir karena keseimbangan dunia Jujutsu telah hancur." Ucap Rimuru.

"Penghalang ini terlalu kuat ... Tapi ... Dengan berada di luar tirai, sang pengguna akan rentan untuk di serang. Namun sebagai balasannya, penghalang yang di buat akan di perkuat." Lanjut Rimuru.

"Bukankah itu ..."

"Ya, kemungkinan besar dia membuat sumpah pengikat kepada diri nya sendiri." Balas Rimuru kepada Megumi.

"Itu menjelaskan kenapa pukulan Rimuru-senpai tidak dapat menembusnya..." Jelas Megumi sambil berpikir. Sedangkan Yuji sesekali membunuh para manusia mutan yang ada di sekitar lalu kembali untuk mendengarkan diskusi.

"Jika itu benar, maka sumber dari asal tirai ini. Pasti ada di tempat yang sangat jelas." Gumam Megumi.

"Sangat jelas ... Bukan kah itu ..."

"Menara S Shibuya." Yuji memotong pemikiran Megumi.

"Oh ya! Senpai, ngomong-ngomong ini adalah penahan penghalangnya." Yuji merogoh sakunya dan memperlihatkan paku yang mempunyai tulisan di ujung nya.

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now