Chapter 30. Murid Tokyo Vs para petinggi.

1K 150 15
                                    

3 orang menjatuhkan dirinya dari pilar batu besar itu, hingga menapak di atas air merah dengan cipratan kecil karena tekanan yang di berikan. Sementara itu dua petinggi masih berada di atas pilar, itu adalah petinggi manipulasi gravitasi dan juga yang membuat Domain Expansion ini.

Yang menyerang Rimuru sekarang adalah para petinggi yang mempunyai teknik telekenesis, Manipulasi benang, dan tembakan energi.

Satu petinggi mengulurkan kedua tangannya ke arah Rimuru menghasilkan sinar merah menyala, beberapa sinar merah melesat dengan cepat ke arah Rimuru.

Rimuru berlari dengan memutar, menghindari beberapa serangan yang di lancarkan sebelumnya. Membuat serangan itu mengenai beberapa pilar dan air merah yang ada di sana, membuat gelombang ketika ledakan terjadi. Rimuru berlari ketika dia menurunkan badannya dan meluncur menghindari serangan tebasan dari benang tipis yang mengarah kepadanya. Berlari dengan cepat ke arah petinggi yang dapat memanipulasi benang. Beberapa senjata kecil yang tajam terarah kepadanya.

Rimuru menangkis beberapa senjata hingga menimbulkan percikan api kembali, dia mundur beberapa langkah lalu maju kembali ketika mendapatkan kesempatan yang baik. Salah satu petinggi tiba dari atasnya ketika dia melompat ke  belakang untuk menghindari serangan nya. Serangan itu membuat gelombang air naik, Rimuru melompati hingga menempel di sisi pilar besar. Menjadikannya tumpuan dan melesat kembali tanpa memberikan mereka ruang untuk bernafas. Tidak, mungkin dirinya di sini yang terpojok.

Ketika melesat di udara, Rimuru membuat tubuhnya dengan posisi tidur seraya berputar secara Horizontal ketika dia melewati beberapa utas benang yang menyerangnya. Pergerakannya sangat baik, dia dapat dengan cepat mengantisipasi serangan lawan meskipun tidak dapat melihatnya dengan jelas. Dia hanya menggunakan Indra nya saja dengan bantuan energi kutukan untuk memperjelas semua serangan yang akan datang.

Tidak ada yang harus di bicarakan di sesi pertarungan mereka, karena percakapan lebih sudah tidak berarti di sini. Yang menang adalah yang hidup, yang kalah adalah yang mati. Hanya itu saja di pikiran kedua pihak.

Rimuru sampai kepada petinggi yang sempat menyerangnya dari udara sebelumnya, dia menebas secara horizontal tepat di arah leher nya. Tentu saja serangan Rimuru itu sangat cepat meskipun dia hanya menggunakan energi Kutukan. Namun jangan terlalu meremehkan para petinggi.

Tebasan Rimuru terlewati ketika petinggi itu sedikit menundukkan kepalanya dengan refleks yang sangat bagus, tangannya terkepal erat ketika Rimuru membuka celah besar untuk di serang.

Brakk!!!

Rimuru yang mengalirkan seluruh energi berpusat kepada perutnya, itu percuma ... Karena petinggi itu memukulnya menggunakan Black flash! Membuat pukulannya berhasil merusak pertahanan Rimuru, membuatnya terpental jauh menabrak pilar dan mengeluarkan batuk darah dari mulutnya. Pilar itu terlihat retak dengan Rimuru yang tertempel di sana.

"Guhukk!"

Namun pukulan itu berhasil sedikit di redam, meskipun hanya sedikit. Rimuru beruntung karena kalau pukulan itu masuk semua kedalam tubuhnya, organ-organ dalamnya pasti akan hancur seketika.

Rimuru sekitar terjatuh, namun masih memiliki keseimbangannya. Ketika dia menapak kembali di atas air yang sedikit bergoyang karena gelombang pukulan yang di layangkan petinggi sebelumnya.

Rimuru melihat ke arah perut nya sendiri dengan ekspresi kesakitan. Sial! Kutuknya.

Menyadari serangan berikutnya akan datang, Rimuru terlihat terkejut ketika dia refleks berlari dengan cepat ke samping dan menuju ke belakang pilar, melompat dan berlari di sisi pilar itu menuju puncaknya.

Ini salahku karena terlalu ceroboh!

Rimuru mengutuk dirinya sendiri ketika beberapa darah keluar dari mulutnya, hanya satu pukulan saja. Di dalam sini, tubuhnya serasa sangat rentan. Jika dia menghadapi mereka satu persatu. Rimuru yakin meskipun di dalam sini, dia tetap akan menang. Namun melawan mereka sekaligus cukup merepotkan.

Apalagi di sini tidak bisa menggunakan teknik pembalik, sial benar-benar sial. Teknik pembalik juga masih ke dalam golongan teknik yang bisa di netralkan. Jika aku mengaitkan kedua energi, itu hanya akan terbuang sia-sia.

Rimuru tiba di atas pilar besar itu yang memiliki panjang 20 meter dengan lebar persegi yang sama.

Dia kehilangan ide untuk mengakhiri ini semua.

Jika dia ingin dengan cepat ini selesai, dia harus membunuh sang pengguna Domain, namun petinggi itu di jaga oleh petinggi yang bisa memanipulasi gravitasi. Dan dia harus melawan 3 lainnya dengan tubuh yang kesakitan seperti ini hanya dalam satu serangan.

"Sial, ini benar-benar jalan buntu." Rimuru bergerak pergi kembali ketika para petinggi sudah berada di masing-masing sisi dari atas pilar yang dia diami saat ini. Sebelum petinggi itu dapat menyerang, mereka sudah tidak dapat melihat Rimuru di sana. Rimuru telah menjatuhkan dirinya kembali di sisi lain yang tidak memiliki petinggi. Berlari di atas air dengan bersembunyi di beberapa pilar untuk mendinginkan kepalanya.

Serangan demi serangan mereka layangkan kepada Rimuru, sementara itu Rimuru hanya menghindari serangan mereka tanpa berencana untuk membalas. Otaknya terus bekerja untuk mencari rencana apa yang harus di lakukan.

Dia hanya bisa berlari dari pilar lain, menuju pilar lainnys lagi. Sesekali mengelabui para petinggi yang ada menyerangnya.

Ketika otaknya mulai memanas karena tidak ada satupun rencana yang muncul, dirinya benar-benar terpojok untuk saat ini.

Namun harapan besar datang ketika langit-langit penghalang hancur, dengan beberapa orang yang memasukinya.

Membuat beberapa ketua tertinggi sedikit tertegun dan menjaga jarak.

Mata Rimuru melebar karena terkejut dengan mereka yang datang ke sini, namun sekaligus menjadi cerah karena kedatangan mereka juga.

Maki mendarat tepat di samping Rimuru dengan tampilan barunya dengan alat terkutuk tingkat tinggi 'keel' . Beberapa luka bakar memang terlihat, tapi sepertinya semua itu sudah sembuh. Yuta juga memasuki penghalang bersama Rika atau Shikigami nya di sampingnya. Yuji dan Megumi mendarat tepat di depan Rimuru.

"K-kenapa kalian di sini!?" Itu benar-benar membuat Rimuru keheranan sekaligus terkejut. Maki menghampiri Rimuru tanpa ekspresi ketika di memukul keras kepala bagian atas Rimuru. Membuat Rimuru mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"Justru itu adalah apa yang harus kami tanyakan kepadamu, sialan!"

"M-maki ... Itu sakit ..." Lirih Rimuru dengan mata berkaca-kaca. Tapi dia bisa merasakan aura di sekitar Maki sangat jauh berbeda di bandingkan pada saat pertemuannya di Sekolah Tokyo.

"Rimuru-senpai! Syukurlah kami tidak terlambat, sebenarnya saat sore tadi Mei-san menghubungi kami tentang kegilaan mu." Ucap Yuji dengan senyum khasnya ketika menjelaskan sambil sedikit berbalik.

"Tunggu! Kenapa aku tidak bisa menggunakan teknik ku!?" Megumi berwajahkan terkejut ketika dia menyadari hal paling buruk telah terjadi.

"Itu adalah teknik kutukan orang yang ada di atas pilar itu." Jelas Rimuru.

"Yah, Untung saja aku sudah mengeluarkan senjata ku." Balas Megumi dengan pedang hitamnya.

"Lebih banyak pemberontak, para Shaman jaman sekarang benar-benar arogan." Suara dari para petinggi terdengar, ketika ketiga petinggi yang tadi menyerang Rimuru melompat hingga di bawah pilar dengan dua petinggi yang berada di atas pilar.

Rimuru tidak menghiraukan perkataan itu, dia hanya selalu terpokus kepada Maki yang memiliki aura sangat berbeda dari sebelumnya. Lalu Yuta berjalan ke samping nya dengan menjelaskan.

"Sebenarnya Maki-san telah menjadi Monster setelah membantai Klan Zen'in sendirian." Bisik Yuta di sebelah Rimuru.

"Serius!?" Itu benar-benar membuat Rimuru terkejut bukan main.

"Maaf mengangguk perbincangan kalian, tapi ku kira ini bukan saat nya untuk mengobrol." Jelas Megumi ketika para petinggi akan mulai menyerang.

"Karena kita sudah cukup orang, mari kita mulai ronde ketiga." Rimuru menyeringai kecil ketika dia memasang kuda-kuda dengan Katana miliknya. Bersamaan dengan yang lain, bersiap untuk berperang. Mereka sudah tidak bisa keluar dari sini, karena mereka sendiri menerobos dari luar. Dan pintu menuju keluar telah kembali di tutup.

Jadi ini adalah pertarungan 5V5 welcome to mobile legend.

Bersambung.

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now