Chapter 22. Insiden Shibuya Bag 1

1.7K 188 20
                                    

Jujur aja, di insiden Shibuya ini pusing nya bukan maen! Meskipun aku dah baca beberapa kali, tapi tata letak, tempat dan lokasinya sulit untuk di mengerti! Karena aku bukan orang Jepang! Coba insiden Shibuya nya di pindahin aja lokasinya ke Jakarta gitu, pasti lebih mudah wkwkwk.

Jadi untuk insiden Shibuya ini aku akan fokus ke arah Rimuru nya aja dengan sudut pandang orang ketiga.

Ok! Paham!?

...

07.00 P.M sebuah tirai dengan radius 400 meter di temukan di pusat departemen Store Tokyo, Cabang Toyoko.

Rimuru berjalan mondar mandir di sebuah taman yang jauh dari lokasi tersebut, menunggu kabar dari Satoru tentang rencana yang sedang mereka buat. Hingga dua menit telah berlalu Satoru tiba di hadapan Rimuru, membuatnya berlari kecil ke arahnya.

"Bagaimana, Apa rencananya?" Tanya Rimuru.

"Untuk rencana kali ini kalian semua akan berjaga di luar tirai, sementara aku akan memasuki tirai dan menyelesaikan masalah sendirian."

Wajah Rimuru terkejut bukan maen mendengar hal tersebut.

"Apa? Bukankah ini terlalu gila? Kita melawan sekumpulan orang gila di sana, dan kau pergi sendirian?"

Satoru menenangkan Rimuru dengan menyimpan kedua tangannya di pundaknya seraya tersenyum tipis.

"Tenang saja, karena aku adalah yang terkuat. Semua ini bisa ku selesaikan dengan mudah."

Rimuru memasang wajah tak percaya, namun menghela nafas kasar dengan ekspresi lelah.

"Sementara semua penyihir berjaga di luar tirai, kau akan memasukinya sendirian ya. Lalu dimana aku di tempatkan?"

"Kau akan menjadi bala bantuan di garis belakang bersama Shouko dan para tim medis lainnya. Jika keadaan darurat terjadi, kau akan di keluarkan."

"Haha, keadaan darurat. Bukankah kau yang akan menyelesaikan semuanya?" Tatap Rimuru dengan senyuman tipis ke arah Satoru.

"Itu benar, kita tidak memiliki banyak waktu. Jadi aku akan pergi sekarang. Jadi berikan aku satu ciuman ... Cuuuu!"

Namun sebelum Satoru benar-benar mencium Rimuru. Rimuru menahan mulut Satoru dengan tangannya. Maen nyosor nyosor aja.

"Aku tidak ingin ini, entah kenapa ini seperti salam perpisahan." Ucap Rimuru dengan sedih.

"Ehhh ... Kenapa kau jahat sekali." Balas Satoru mengkerucut kan mulutnya.

"Setelah kau menyelesaikan masalah ini, kau boleh melakukan apapun." Balas Rimuru seraya menutup wajahnya yang kian memanas.

"Yossha!! Aku akan menyelesaikan nya dalam sekejap! Sampai nanti! Jangan lupakan janjimu itu!" Teriak Satoru penuh semangat lalu menghilang dari sana. Setelah kepergian Satoru ... Rimuru hanya tertunduk dengan wajah yang dia tutupi dengan tangannya, memerah bak kepiting rebus.

"Apa yang ku katakan ..." Lirihnya.
.

.

.

.

.

8.31 P.M. Rimuru telah tiba di bagian belakang sebagai unit bantuan, berkumpul bersama Shouko dan juga ada kepala Sekolah Tokyo di sana. Melepas helm yang di kenakan, ia turun dari motor besar yang ia kenakan sebelumnya sebagai alat transportasi. Meninggalkan lapangan parkir, ia berjalan ke sebuah tangga dan bertemu dengan Shouko yang sedang merokok di jembatan antar gedung. Menyapanya dengan ramah.

"Bagaimana harimu dengan Satoru sebelumnya." Goda Shouko ketika Rimuru berada di sebelahnya.

"Biasa saja, tidak ada yang spesial saat bersamanya." Balas Rimuru ringan.

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now