Chapter 36. 3 Insan yang meresahkan

1.5K 159 4
                                    

7 Desember 23.00 Pm. Suhu di Tokyo mulai menjadi dingin, salju perlahan mulai turun, Rimuru dan Maki bertugas untuk membasmi para roh kutukan. Sekarang mereka sedang istirahat di gedung kosong yang tidak terpakai, menyalakan api Unggun untuk menjadi penghangat.

"Di sini ... Dingin sekali ..." Rimuru memeluk lututnya sendiri dengan uap yang keluar dari mulutnya ketika dia berbicara. Dia memakai pakaian tebal dengan syal dan juga hoddie yang menutupi kepalanya, menampilkan wajahnya yang sedikit memerah karena kedinginan. Di belakangnya Maki memeluk nya dari belakang dengan selimut yang menutupi keduanya.

"Ku pikir seperti ini, kita akan cukup menghangatkan satu sama lain." Maki berucap dengan uap yang keluar dari mulutnya. Setelah membasmi beberapa roh kutukan di wilayah mereka, mereka juga sudah menganalisis bahwa sebelum muncul kembali, ada jeda waktu 1 hari.

"Bukankah hari ini ulang tahun Satoru?" Maki menatap ke arah api yang di depan mereka, menyala dengan besar.

"Ya, aku tau. Tapi aku tidak bisa menemuinya saat ini."

"Tapi kau sudah memutuskan untuk memberikan dia hadiah kan?"

"Aku sudah memutuskan nya, semoga saja dia suka. Meskipun hadiahnya hanya barang sepele yang ku buat." Ujar Rimuru dengan memeluk lututnya kuat, dia juga sedikit di untungkan ketika Maki memeluknya dari belakang dengan selimut yang menutupi mereka. Membuat mereka lebih hangat.

"Apapun yang kau berikan, dia pasti menyukainya. Jika dia menolaknya, kau hanya perlu melaporkannya kepadaku."

Rimuru terkekeh mendapatkan jawaban dari Maki.

"Benar juga, aku ingin tau bagaimana nasib Nobara dan Yuji yang berada di tim yang sama. Apa mereka melakukan hal yang sama seperti kita?"

"Mungkin ..., Hehe, ku pikir mereka sedang memanas sekarang." Balas Maki sambil terkekeh membayangkan Yuji yang memeluk Nobara seperti ini.

"Mereka juga ada di distrik ini bukan? Kalau tidak salah, mereka di bawah kita kan? Kalau tidak salah mereka di tempatkan di wilayah selatan. Sedangkan kita di tugaskan di wilayah Utara."

"Ya, karena distrik ini cukup besar. Ada beberapa distrik yang tidak di kirimkan Shaman untuk membasmi roh kutukan, karena jumlah kita terlalu sedikit untuk membasmi semua roh kutukan di seluruh kota Tokyo yang besarnya tidak masuk akal." Balas Maki dengan menghela nafas.

"Oh,ya. Satoru tidak akan marah kan kalau aku memelukmu seperti ini?" Lanjutnya.

"Haha, dia berarti sudah gila kalau marah hanya karena kau yang memeluku."

"Benar juga sih, lagian aku masih normal."

"Benarkan, Yuta juga kelihatan tertarik kepadamu." Rimuru berbicara dengan bercanda, berhasil membuat Maki tersedak.

"Apa maksudmu?" Tanya Maki, entah semburat merah di pipinya itu karena hawa dingin, atau karena perkataan Rimuru yang membuatnya muncul.

"Hehe, kau harus tau kalau dia menyukai dada yang besar."

"Lalu apa hubungannya denganku!?" Tanya Maki sekali lagi memastikan.

"Tentu saja dada mu besar Maki."

"Jadi maksudmu Yuta tertarik kepadaku hanya karena dada ku besar!?"

"Tidak ada laki-laki yang tidak tertarik dengan dada besar. Ah, mungkin Megumi." Gumamnya di akhir kalimat.

"Tapi Yuta sepertinya tidak hanya tertarik kepadamu hanya karena dada mu saja. Mungkin karena sikap dan sifat mu juga."

"Begitu ..."

"Ayolah Maki, apa menurutmu kau tidak pantas memiliki pasangan hanya karena luka bakar yang ada di tubuhmu? Kau masih cantik seperti biasanya. Malah di mataku kau terlihat sangat keren."

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now