Chapter 41. bermalas-malasan.

1.8K 142 16
                                    

Saat aku membuka mata kembali, hari sudah pagi. Seperti biasa, Satoru bangun lebih awal, dia sudah tidak ada di kamar ini.

Aku sedikit melakukan peregangan ketika sudah beranjak dari tempat tidur, kenapa dia selalu bangun lebih awal? Aku hanya beberapa kali saja bangun lebih awal, itu pun jika Satoru benar-benar sedang kelelahan karena pekerjaannya.

Sebelum ke kamar mandi, aku meneguk beberapa air putih karena haus. Setelah itu aku segera beranjak menuju kamar mandi,  melihat wajahku sendiri di pantulan kaca. Ya, aku memakai kameja putih polos panjang tanpa memakai bra, tapi aku masih memakai celana dalam. Itu lah yang memang Satoru inginkan jika setiap aku tidur, dia benar-benar mesum dengan alasan kalau dia ingin memainkan Dada ku di pagi hari. Lihat saja, ada tiga kancing atas yang tidak mengait. Hingga memperlihatkan belahan dadaku.

"Dia benar-benar mesum ... Aku ingin tau jika kita mempunyai anak bagaimana nantinya. Apa dia akan berebut soal dadaku dengan anaknya sendiri?"

Memikirkannya saja sudah membuat ku terkekeh geli.

"Lupakan ..."

Aku segera memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhku, setelah selesai membersihkan diri. Aku hanya memakai Bathrobe untuk menutupi tubuhku dan mengikat tali yang ada di pinggangnya agar tidak kendor. Aku membiarkan rambutku tergerai begitu saja karena sedang malas mengikatnya.

Keluar dari kamar mandi, aku menjatuhkan diri kembali ke atas kasur dengan pofff ..

"Apa yang ku lakukan ..." Aku menatap datar ke arah mentari pagi yang masuk melalui jendela kamar. Kenapa aku berbaring lagi. Bukan aku yang menginginkannya, tapi tubuhku. Tapi ... Meskipun sudah mandi dan tubuhku menjadi segar ... Bantal ini begitu menggoda hehe. Dan akhirnya aku memeluknya kembali sambil berbaring menyamping. Hingga suara pintu kamar terbuka mengalihkan pandanganku, mendapatkan Satoru yang berjalan kemari dengan pakaian Jujutsu nya dan kacamata hitam.

"Aku sudah menunggu mu dari tadi untuk sarapan." Dia menjinjingku bagaikan anak kucing.

"Kenapa kau selalu berbaring di atas kasur setiap dekat dengannya." Tanyanya dengan datar.

"Karena dia adalah kekasih kedua ku." Balasku dengan datar pula dengan postur tubuh yang masih di angkat Satoru menggunakan satu tangan.

"Itu sangat menyakitkan, lalu siapa kekasih ketiga mu?"

"Itu bantal."

"Ke empat?"

"Guling."

"Kelima?"

"Selimut."

"Kau mempunyai banyak kekasih ya?" Tanyanya sekali lagi dengan terkekeh. Dia kemudian menarik ku hingga aku mengaitkan kedua kakiku di belakang nya, dan melingkarkan tanganku di lehernya. Menempel kepadanya bagikan koala. Kau harus tau ..., Dia sangat tinggi seperti tiang listrik. Jika aku ingin menyentuh rambutnya ketika dia berdiri, aku harus sedikit berjinjit agar dapat menyentuh nya. Bahkan mungkin sedikit melompat kecil jika ingin menjambaknya ketika berdiri.

Dia berjalan keluar dari ruangan kamar dengan aku yang menempel di tubuhnya bagaikan parasit. Pagi yang aneh ... Kami tiba di ruang tamu dan dia duduk di meja makanan dengan Tamagoyaki yang ada di atas meja dengan rapi, sepertinya dia selesai masak. Sayang sekali aku tidak bisa melihatnya ketika memakai apron.

"Kau tidak ingin pergi?"

Aku hanya menggeleng kepala sebagai balasan dengan posisi yang masih sama dengan sebelumnya, tapi kaki ku sedikit melambai ke bawah dengan kedua tangan yang masih melingkar di lehernya.

Aku juga tidak tau kenapa ... Tapi bersikap manja sesekali juga tidak masalah bukan?

Dia kemudian memulai sarapan, aku sedikit memundurkan kepala dengan mulut yang terbuka. Sehingga Satoru menyuapi ku dalam diam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now