Chapter 13. Kembali ke sekolah Jujutsu.

1.8K 216 11
                                    

Kesepian... Adalah salah satu hal yang tidak bisa di singkirkan dari dunia ini. Sifat itu terus melekat dalam benak ku entah sudah berapa lama waktu telah berlalu. Meragukan diri sendiri apakah benar ini adalah kehidupan atau bukan.

Tidak ada hal lain yang bisa di lakukan selain keinginan untuk menyusul mereka. Meskipun mereka bisa hidup abadi, namun tidak dengan jiwa mereka yang perlahan terkikis karena waktu yang berlalu. Merasa jenuh setiap saat di karenakan kehidupan yang tiada akhirnya. Tempest telah menjadi tempat yang tidak bisa di guncang lagi, kekuatan mereka sudah berada di puncak dunia. Aku hanya bermain di balik layar, sedangkan semua di urusi oleh para generasi muda.

Mereka sudah tidak memerlukan ku lagi. Aku bisa tenang karena hal itu, jadi ... Bisakah aku bergabung bersama mereka semua kembali?

Tidak ada gunanya hidup terlalu lama seperti ini, bosan ... Kesepian ... Jenuh ... Hampa ... Kosong ... Sudah tidak ada lagi hal yang bisa kurasakan selain itu semua.

Apa artinya kehidupan ini? Apa tujuan ku di sini? Semua yang ku inginkan telah tercipta. Tidak ada hal menarik lagi yang bisa di lakukan, semua telah ku coba ..., Namun itu semua hanyalah kebodohan belaka. Tidak ada yang berguna, itu sia-sia.

Dalam gelapnya malam, hanya bulan yang menemani ku. Hidup ku sudah tidak berarti. Tidak ada lagi tujuan untuk hidup lebih lama. Aku hanya ingin tertidur ... Sana seperti mereka ... Selamanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sama seperti waktu itu ... Aku di sini hanya duduk sendirian di tengah gelapnya malam dengan bulan yang menerangi. Bukankah itu tidak adil, Ciel? Bukan ini yang ku inginkan. Jika memang ini yang kau rencanakan, kenapa tidak memulai nya dari awal? Kenapa kau masih membiarkan ku mengingat kejadian di masa lalu? Kenapa ? ... Apa kau benar-benar ingin melihatku menderita kembali karena kesepian. Kau benar-benar egois ... Aku tidak ingin semua ini.

Kenapa kau tidak membiarkan ku melepaskan semua hal tentang masa lalu, bagaimana semua ini bisa terjadi.

"Aku tidak mengerti ... Sama sekali tidak mengerti ..."

Seharunya kau membaut ku bereinkarnasi saja tanpa meninggalkan sisa dari kehidupan ku sebelumnya, kenapa kau memberikan ingatan setengah-setengah seperti ini. Itu lebih menyakitkan.

"Oh, kau menangis lagi!"

Tanpa ku sadari ternyata Satoru tengah berjalan ke arahku. Aku tidak membalasnya melainkan mengusap semua air mata yang jatuh. Dia hanya berjalan ke arahku dalam diam dan duduk di sebelahku, memandangi bulan yang tengah bercahaya sangat terang di malam ini. Dengan suara air mancur taman yang membaut suasana menjadi sedikit nyaman.

"Kau tidak mimpi buruk atau semacam nya sehingga tidak bisa tidur lagi kan?" Satoru menatapku dengan seringai tipisnya.

Jelas kalau dia sedang meledek ku, jadi aku hanya membiarkannya saja.

"Kemungkinan itu terjadi, karena kau masih memakai baju tidur mu." Angguk Satoru mengamati ku.

Kedua tangannya terulur ke wajahku, menarik kedua ujung bibir ku.

"Benarkan, kau lebih cantik ketika tersenyum."

"Berisik."

Aku hanya menepis tangannya dan mengalihkan pandangan ke arah lain, bisakah kau muncul di lain waktu saja? Itu adalah kata yang ingin ku ucapkan, namun tidak bisa mengeluarkan nya.

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now