Chapter 35. Perkelahian kecil.

1.4K 158 12
                                    

Di pagi hari, di sana terlihat Rimuru sedang menggunakan sport bra dan legging sport. Ia mengikat rambutnya kuncir kuda. Keringat perlahan menetes ketika dia melayangkan beberapa tendangan dan pukulan kepada lawannya di lapangan itu.

"Pergerakan mu semakin baik, Yuji." Puji Rimuru dengan senyum tipis. Tentu saja Yuji berkembang, karena dia telah mengalami pertarungan hidup dan mati beberapa kali. Di pertarungan tangan kosong ini dia tidak menggunakan energi kutukan nya, oleh karena itu dia kesusahan ketika melawan Yuji menggunakan tangan kosong.

"Tetap saja aku tidak bisa mengalahkan mu, senpai." Yuji juga mengetahui kemampuan Rimuru, sehingga di setiap pukulannya. Dia selalu melakukan serangan yang terbaik.

Meskipun hari ini mereka di berikan istirahat, bukan berarti mereka bisa leluasa bermalas-malasan.

"Yuji! Menyingkir!" Teriakan seseorang terdengar, mereka menghentikan pertarungan mereka. Menatap Maki yang ada di atas tangga lapangan dengan seringai. Dia memakai bra sport dan juga celana legging sport sama seperti Rimuru.

"Maki, kapan kau pulang?" Rimuru bertanya kepada Maki dengan riang kala Maki mulai berjalan ke arahnya.

"Maki-senpai!" Pekik Yuji.

"Ah, Yuji ini giliran ku melawan Rimuru." Balas nya dan dia menyimpan beberapa tas kecil yang dia bawa di tangga bawah, Yuji hanya mengangguk paham dan menjauh dari mereka.

"Kapan kau pulang?" Tanya Rimuru sekali lagi. Dia sudah tidak berjumpa dengan Maki lebih dari sebulan lamanya.

"Tadi malam." Balas Maki seraya berjalan sedikit jauh dari Rimuru.

Mendengar hal itu, Rimuru membeku secara tiba-tiba...

"T-tadi ... Malam?" Rimuru bertanya sekali lagi dengan ragu.

"Ya, aku bahkan bosan mendengar desahan mu semalaman." Balas Maki dengan seringai kecil.

Rimuru segera menyeret Maki dari sana menjauh dari Yuji, dia sedikit melirik Yuji yang kebingungan. Lalu menghela nafas lega kalau dia tidak mendengar perkataan Maki sebelumnya. Pasalnya, kamar Maki dan Rimuru itu bersebelahan.

"Bisakah kau tidak membicarakan nya lebih jauh?" Bisik Rimuru di sebelahnya dengan sedikit semburat merah.

Maki kembali memberikan tanda 'Ok' menggunakan tangannya, bersedia tutup mulut seolah tidak mendengar apapun.

"Tenang saja, aku tidak akan bertindak terlalu jauh. Asal kau mentraktir ku makanan hari ini."

"Di mengerti! Aku akan mentraktir mu hingga perut mu tidak bisa menampung lagi makanan." Jawab Rimuru dengan tangan yang membentuk tanda 'Ok' kembali. Meskipun terdapat beberapa luka bakar di tubuhnya, penampilan Maki tetaplah sangat cantik seperti biasanya. Bagi Rimuru, Maki sudah seperti saudarinya sendiri. Maki telah mengetahui banyak rahasia Rimuru yang tidak di ketahui oleh orang lain.

"Sebenarnya aku ke sini untuk bertanding dengan mu, namun karena topik nya sedikit menyimpang. Aku jadi sedikit tertarik karena penasaran, sebenarnya rasanya seperti apa?" Bisik Maki sambil melirik ke sekitar.

Rimuru ternganga tidak percaya."Apakah harus membicarakannya sekarang?"

Sedangkan di bawah tangga, bocah polos bernama Yuji itu hanya menatap mereka dengan datar. Yuji tidak terlalu mendengar karena mereka berbicara dengan bisik bisik.

"Itu memang pemandangan yang indah." Anggun Satoru di sebelah Yuji.

"G-Gojo sensei!?" Pekik Yuji terkejut dengan kemunculan nya yang tiba-tiba. Lalu seseroang berlari menuruni tangga dengan cepat berkumpul dengan Rimuru dan Maki yang sedang mengobrol dengan berbisik. Itu adalah Nobara, yang setelah bersama mereka. Dia mengangguk penuh semangat.

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now