Chapter 21. Masa lalu Goujo Satoru.

1.7K 211 14
                                    

Lantunan nada terdengar di sekitar ruangan, terlihat Rimuru sedang dalam posisi tengkurap di atas ranjang sementara sikunya menahan berat badannya ketika dia jemari tangannya membuka halaman baru dari album yang tengah di lihat.

"Hm, ternyata dia sudah tampan sejak kecil." Gumamnya sendiri seraya memegang permen yang tengah ia makan sebelumnya. Rimuru saat ini hanya memakai kaos putih polos pendek dengan celana sepaha. Bisa terlihat di balik bajunya yang sedikit longgar kalau dia memakai bra warna hitam.

Ia kemudian memakan kembali permennya ketika membalik halaman selanjutnya, seraya memainkan kakinya naik turun tanpa sadar.

"Ohh! Bukankah ini Shouko? Ternyata ketika SMA dia memiliki rambut yang pendek. Dan ... Siapa di sebelah Satoru?"

Suara Gemersik terdengar ketika Satoru membuat posisi yang sama dengan Rimuru di sebelahnya. Sedikit membuat Rimuru bergeming. Ia memakai pakaian yang hampir sama dengan yang di kenakan oleh Rimuru.

"Oh, itu Suguru."

"Kau sudah bangun?" Rimuru sedikit menengok ke Samping mendapati Satoru yang menutup mata.

"Belum, aku masih tidur."

"Lupakan, lalu siapa dia? Dan Apa-apaan dengan poni anehnya itu." Tunjuk Rimuru kepada Foto lelaki rambut hitam yang berada di sebelah Satoru.

Satoru sedikit terkekeh mendengar hal tersebut dari Rimuru, ia kemudian memandang foto lelaki tersebut dengan senyum hangat.

"Dia adalah sahabatku, sahabat terbaikku."

Itu sedikit membuat Rimuru mengangkat alis karena penasaran.

"Hm, aku tidak pernah melihatnya. Aku hanya tau kalau Shouko adalah teman sekelasmu saja."

"Dia sudah meninggal."

Balasan itu membuat Rimuru sedikit tertegun.

" ... Begitu ... Maaf." Balas Rimuru menyesal lalu dia membalik halaman selanjutnya. Menemukan foto lelaki yang sama bersama Satoru, namun ada dua perempuan yang baru dia liat. Kedua perempuan itu memakai bikini dan topi pantai di salah satu wanita yang tersenyum lebar.

Rimuru sedikit melirik Satoru. Dalam pikirannya, tentu saja karena mereka berdua tampan. Tidak ada salahnya berhubungan dengan wanita lain semasa remajanya.

"Itu Amanai dan Kuroi." Balas Satoru ringan ketika mendapatkan lirikan Rimuru.

"Yang mana mantan mu?"

"Apa aku terlihat seperti lelaki yang suka bermain dengan perempuan di matamu?"

"Ya, kau terlihat seperti seorang Playboy di mataku." Balas Rimuru ringan.

"Haiizz memiliki wajah yang tampan memang sangat merepotkan." Satoru menghela nafas.

"Sama seperti Suguru, mereka berdua sudah tewas."

Itu membuat Rimuru sedikit melebarkan kedua matanya karena terkejut, apakah sekelam itu masa lalunya?. Pikirnya.

"Yah, banyak hal yang terjadi saat itu. Orang yang membunuh mereka berdua adalah orang yang mengalahkan ku saat itu."

"Orang yang kau ceritakan hampir membunuhmu pada saat itu?" Rimuru bertanya dengan wajah terkejut.

Satoru membalas dengan anggukan kecil.

"Yah, tidak perduli apapun yang terjadi. Masa lalu tetaplah masa lalu." Satoru mengaitkan kedua tangannya di punggung  seraya berbalik membuat Rimuru berada di atasnya. Membuat Rimuru sedikit berteriak kecil karena terkejut dengan kemajuan Satoru.

"Karena hari sudah pagi, bagaimana kalau kita mandi terlebih dahulu?" Ucap Satoru dengan seringai kecilnya ketika dia memegang masing masing ketika Rimuru untuk mengangkat nya di atas tubuhnya.

"Pergilah sendiri dasar pedofil mesum!" Pukul Rimuru pelan di dahi Satoru dengan ekspresi marah yang dia buat.

"Hahaha, jahat sekali." Satoru melepaskannya dan pergi menuju kamar mandi sendirian. "Kalau begitu aku akan mandi duluan."

Rimuru hanya melambai seraya mengatur posisinya kembali seperti semula. Membuka lembaran demi lembaran, hingga dia menemukan poto kelas dua sebelum dia masuk. Beberapa album ketika Rimuru baru pertama kali bertemu dengan Satoru juga ada.

Di sana foto Satoru dengan kacamata hitam dan kemeja putih polos panjang nya tengah tersenyum lebar dengan peace ke arah kamera, sementara Rimuru pada saat itu tidak memasang ekspresi apapun namun dia masih tetap melakukan peace. Dalam Poto itu dia masih memakai pakaian True Demon lord nya. Membuatnya sedikit terkekeh mengingat pertemuan pertama mereka.

"Dia benar-benar banyak bicara pada saat itu ... Dan juga ... Ternyata dia lebih tampan di bandingkan dengan saat kita pertama kali bertemu."

Rimuru membuka kembali albumnya, mendapatkan Poto ketika malam pertama kali bertemu dengan para anak kelas satu. Tentu Yuta juga ada di sana.

"Oh, kalau ku ingat ke esokan harinya Yuta sudah pergi keluar negri."

Membalikan halaman selanjutnya ... Dia hampir menyemburkan darah dari mulutnya karena saking terkejutnya dengan poto yang terlihat.

"Apa? Kapan ini terjadi!?"

Di sana Satoru melakukan peace dengan berdiri sementara di sebelahnya terdapat Rimuru yang tengah tertidur, ada coretan spidol di atas bibir Rimuru hingga terlihat seperti kumis yang melengkung. Dengan gambaran alis yang berkerut dan gambar mata yang di buat. Membuatnya seperti terlihat sedang marah.

Itu benar-benar membuat wajahnya memerah.

"Satoru sialan itu ..." Di sebelahnya, masih ada poto yang sama, namun dengan banyak orang yang mengelilingi.

"Apa mereka berbuat seperti itu sebelum Yuta pergi ke bandara?" Terlihat di sana ada Yuta yang memasang ekspresi tersenyum yang di paksakan seperti merasa bersalah ketika gambar telah di ambil.

"Bahkan baru pertama kali bertemu juga kelakuan mereka sudah random banget."

Di gulir lain banyak Poto tentang mereka bersama Satoru, di halaman lain terdapat Poto baru bersama anak-anak kelas satu. Itu adalah ketika Rimuru naik kelas menjadi kelas dua dan berganti wali kelas menjadi Kusakabe.

"Mana! Tidak ada aku lagi di sini!" Keluhnya. ia menggulir lagi ke beberapa halaman berikutnya hingga wajahnya datar sedatar datarnya melihat gambar yang ada di album itu.

"Ini aku ketika sekarat, aku tidak menyangka dia mencetak gambarnya." Yah, gambar di sana terlihat seperti gambar yang ia lihat saat itu ketika sesudah melawan kutukan tingkat Special Jogo.

Melihat halaman lain, dirinya mulai muncul kembali di halaman halaman berikutnya bersama Satoru. Terlihat sudah tidak menemukan apapun di halaman selanjutnya. Rimuru tersenyum seraya meregangkan seluruh tubuhnya karena berdiam diri cukup lama di posisi yang sama.

"Ahhh! Ternyata itu terlihat menyenangkan, sekarang saatnya ..." Rimuru sedikit melirik ke atas meja dengan banyak Gambar yang telah di cetak berada di atasnya tersusun rapi. Ia tersenyum tipis dan bangun dari sana mengambil beberapa poto yang menurutnya bagus, lalu memasangnya di tiap halaman.

Pintu kamar mandi terbuka membuat suara, Rimuru berbalik untuk mendapatkan Satoru yang telah selesai mandi. Wajahnya memerah ketika uap panas keluar dari kepalanya. Terlihat rambut Satoru yang terjuntai dengan beberapa air yang masih mengalir ke badannya yang tidak menggunakan apapun, sementara bagian bawahnya hanya memakai handuk kecil untuk menutupinya.

Rimuru refleks dengan cepat berbalik kembali sebelum Satoru menyadari kalau dia menatapnya terlalu lama.

Satoru hanya menyeringai kecil kala ia berjalan ke depan Rimuru, menampilkan tubuh atasnya yang sempurna.

"B-bagian ku untuk mandi kali ini! DAAHHH!!" Rimuru beranjak dari kasur dan berlari dengan cepat ke kamar mandi. Meninggalkan Satoru yang terdiam dengan tangan yang sedikit terulur ke arahnya.

"Bahkan aku belum mengatakan apapun." Ucapnya datar.

Bersambung.

Wkwkw chapter kali ini lebih fokus ke Satoru Ama Rimuru doang, chapter selanjutnya mulai lagi di insiden Shibuya.

Rimuru x Jujutsu Kaisen.Where stories live. Discover now