SATU

55.4K 3.4K 28
                                    

≪•◦ HAPPY READING ◦•≫

Samudra Gaisendra, pemuda enam belas tahun yang diabaikan oleh kedua kakaknya. Kini Sam sedang menatap penampilannya di cermin, perfect.

"Semangat untuk hari ini, Sam!" Ucapnya pada pantulan dirinya.

Sudah dengan seragam lengkap beserta tetek bengeknya, Sam keluar kamar dengan senyum cerah. Ia menuju ruang makan, untuk sarapan pagi sebelum sekolah.

"Pagi ayah, bunda, kakak," sapa Sam ceria.

"Pagi baby/pagi sayang/pagi/pagi."

Walaupun Sam tau kedua kakaknya membalas sapaannya hanya karena ada orangtuanya, namun Sam sudah sangat senang.

"Mau sama apa sayang?" Tanya Roseane, pada putra bungsunya.

"Sayur dan ayam goreng Bun," Rose langsung mengambil apa yang bungsunya mau.

Semua orang sudah mendapatkan makanannya masing-masing, sarapan berjalan dengan khidmat tanpa suara.

"Sam selesai, berangkat dulu ya," ucapnya setelah menandaskan segelas susu strawberry kesukaannya.

"Mau ayah antar? Atau sama kakakmu?" Mendengar kata kakak, Sam langsung menatap kedua kakaknya yang menatapnya tajam.

"Ah ngga usah yah, Sam mau naik bis aja. Sam suka suasana kota dipagi hari, walaupun Sam juga mau berangkat sama kakak," lanjutnya dalam hati.

"Sama ayah aja ya? Nanti kalau terlambat gimana?" Khawatir Danuarta.

"Ngga usah ayah, tujuan kita beda. Sam mau naik bus aja, uang saku?" Pinta Sam dengan tangan mengadah dengan semangat.

"Huft, baiklah. Ini, jangan jajan makanan yang ngga sehat," Arta memberikan uang merah sebanyak dua lembar pada si bungsu.

"Yang biru aja yah! Satu aja, ini kebanyakan," tolak Sam.

"Ngga-"

"Yaudah Sam ngga jadi deh minta uang," ucap Sam sembari menyalimi tangan Arta.

"Yaudah ini satu aja, Ayah kasih seratusribu untuk sekarang dan besok, gimana?"

"Okey ayah, terimakasih."

Cup!

Setelah mengecup pipi sang ayah, Sam langsung menyalimi ibunya, dan kedua kakaknya.

"Papay, Sam berangkat dulu~"

|SAMUDRA|

Karena tadi istirahat pertama Sam ketiduran, dan tidak makan apapun, alhasil istirahat kedua dirinya buru-buru ke kantin karena perutnya sudah mulai bergejolak minta diisi.

Biasanya akan sangat ramai di istirahat kedua, makanya Sam sebisa mungkin buru-buru agar mendapatkan antrian depan dan tempat duduk.

Sedikit menahan nafas ketika melihat bagaimana ramainya kantin, sebenarnya di sekolah ini ada dua kantin. Yang dimana ada di setiap lantai untuk kelas 10, dan 11. (Lantai satu dan dua)

SAMUDRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang