DUA PULUH DELAPAN

25K 2K 72
                                    

≪•◦ HAPPY READING ◦•≫

Vote! Vote! Vote!

Sam menghela nafasnya lelah, kalian tau apa yang terjadi? Kini brankar yang seharusnya untuk dirinya tidur dengan tenang harus berakhir berdesak-desakan karena dua orang yang saling rebutan.

"Sam itu adeknya Lio! Kakak ngapain sih ikut-ikut!" Lio memegang tangan Sam sebelah kanan.

"Kakak takut kalo Sam sama kamu dia bisa celaka!" Arxel memegang tangan Sam sebelah kiri.

"Dih! Ngaca ya! Kakak lebih jahat ya dari Lio! Orang Lio aja ngga sengaja! Harusnya tu kakak yang kena!"

"Kakak kan udah minta maaf! Kamu jahat banget sama kakak!

Mereka berdua beradu mulut sembari menarik narik tangan Sam kekanan dan kekiri tak mau ngalah.

"UDAH UDAH ISHH! SAM CAPEK MAU TIDUR!" Teriak Sam sembari menyentak kedua tangannya hingga terlepas dari engselnya, ya dari genggaman Arxel dan Lio lah.

"Maafin daddy ya sayang," ucap Arxel sembari mengelus pipi Sam.

"ISHHH! SIAPA YANG ANAKMU KAK?! AKU NGGA MAU YA JADI PAMAN!"

"Tidak peduli, dasar bocil!"

[SAMUDRA]

Beberapa hari kemudian.

Dokter telah memperbolehkan Sam pulang, Arxel juga ikut pulang. Seperti sebelum-sebelumnya, Sam hanya bisa menghela nafas kasar saat tubuhnya dijadikan ajang rebutan oleh Arxel dan Lio. Kesal? Tentu saja! Badannya jadi sakit!

Pulang kemana? Pulang ke apartemen Arxel lah.

Rose yang berada di samping suaminya di kursi depan hanya bisa mengulas senyuman. Kebersamaan seperti inilah yang Rose inginkan.

"Sam capek, kalau ngga lepas nanti malam Sam mau tidur sama kak Axvel aja!" Sungutnya kesal dengan bibir cemberut.

Axvel? Dia ada urusan dengan seseorang. Maka dari itu dirinya tak bisa hadir menjemput Sam pulang.

"TIDAK!!" Balas Arxel dan Lio bersamaan.

"Bodoamat Sam kesel!"

"Nah loh adiknya marah, udah deh ngga usah rebutan kasian Sam badannya jadi sakit kalo ditarik tarik," ucap Stef fokus pada kemudinya.

Rose terkekeh pelan melihat tiga putranya dibelakang semuanya pasang wajah kesal.

"Udah udah, kita hampir sampai," timpal Rose.

Setelah sampai, Sam langsung di gendong dan dibawa kabur oleh Arxel menuju kamar apartemennya.

Jack ia suruh menginap di hotel, dua kamar lain untuk orangtuanya dan kedua adiknya yang menyebalkan itu.

Dia? Tentu saja dengan anak tersayangnya.

Di kamar, Arxel langsung merebahkan tubuh Sam diatas ranjang dengan perlahan.

"Malam ini kamu harus tidur sama daddy, daddy rindu sekali sama kamu," Arxel ikut merebahkan diri lalu memeluk tubuh Sam dengan hangatnya.

"Tuan Ar-"

"Daddy sayang, jangan memanggilku tuan lagi," Arxel mengelus kepala bagian belakang Sam lembut.

"D-daddy, Sam sayang banget sama daddy, hiks... jangan sakit lagi, jangan hiks... berubah lagi hiks... Sam sangat sedih jika daddy berubah..." Sam membalas pelukan Arxel dengan erat sembari menangis sesenggukan.

Sam teringat keluarganya dulu, pelukan ayah dan bundanya yang hangat. Ia juga rindu ayah Alan.

"Hiks... peluk Sam lebih erat daddy..."

"Sam sayang daddy hiks..."

"Daddy lebih menyayangi mu baby..."

"Sam lebih sayang daddy!"

"Tidak sayang, Daddy bahkan sangat menyayangi dan mencintai mu!"

"DIEM! POKOKNYA SAM LEBIH SAYANG DADDY! HIKS... HIKS... HUWAAAA!"

"Apa yang harus aku lakukan?" Batin Arxel bingung saat Sam justru menangis karena tak mau kalah.


END!


Maaf bila tidak sesuai dengan yang kalian inginkan, tapi inilah aku. Hanya penulis amatir yang belum bisa menghasilkan karya yang bagus. I'm really sorry 😣

Terimakasih yang udah setia baca, apalagi vote dan komen. Apresiasi kalian sangat berarti buat aku. Aku sangat senang sekali Sam bisa menghibur kalian selama ini. Lop sekebon! 🖤

Jangan marah~

GN

MAMPIR DI CERITA BARUKU~

MAMPIR DI CERITA BARUKU~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SAMUDRA ✓Where stories live. Discover now