SEBELAS

20.6K 2.3K 74
                                    

≪•◦ HAPPY READING ◦•≫

Vote! Vote! Vote!

Sam mengaduk kopi dimeja pantry, beberapa og dan ob lain fokus pada pekerjaannya masing-masing.

Kemarin sore sebelum pulang, kepala tim kebersihan dengan mutlak menyatakan bahwa mulai hari ini Sam harus membuatkan kopi untuk direktur keuangan Gatra Corp. Tak hanya itu, Sam juga harus membersihkan ruangan Arxel setiap pagi dengan membawa kopi, dan jangan meninggalkan ruangan sebelum Arxel datang.

Kemarin Sam sempat menolak, itu pasti akal akalan si Arxel agar dirinya ngga betah kerja disini. Namun, sang kepala kebersihan mengatakan bahwa itu sudah perintah dari bapak direktur keuangan sendiri dan mutlak.

Yang namanya bawahan ya harus patuh dengan atasan, selagi Sam masih aman aman saja ia tak terlalu ambil pusing.

Sam membawa nampan berisi kopi, dan alat kebersihan dimasing-masing tangannya. Kini ia memasuki lift, takkan lagi ia mau menaiki tangga, bisa-bisa mati rasa kakinya nanti!

Setelah sekitar lima menit didalam lift, akhirnya Sam sampai di lantai tujuannya. Ia berjalan ke pintu ruangan Arxel dan mengetuknya, tak ada jawaban seperti kemarin.

Sam memasuki ruangan yang ternyata masih kosong. Dengan cepat ia meletakkan kopinya pada meja kerja Arxel.

Setelah itu dengan cepat namun teliti, ia membersihkan ruangan kakak sulungnya Lio. Dimulai dari meja kerja, kursi kerja, sofa, rak berkas, dan beberapa etalase lainnya. Ia memastikan tak ada debu lagi yang tertempel pada barang milik Arxel.

Karena melihat tak ada tanda-tanda Arxel akan datang, Sam langsung duduk lesehan dilantai sembari meregangkan kakinya pegal.

Karena melihat tak ada tanda-tanda Arxel akan datang, Sam langsung duduk lesehan dilantai sembari meregangkan kakinya pegal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sam memeluk alat pel nya, dan memejamkan matanya. Tidur~

Sam tak tau saja baru beberapa menit dirinya memejamkan mata, pemilik ruangan pun datang.

Brak!

Dengan tidak berperasaannya, Arxel menendang ember pel didepannya dengan keras. Hingga Sam terdorong kebelakang karena tendangan Arxel pada embernya membuat ia ikut terdorong.

Sam yang semula mengantuk langsung saja terjaga, ia merasakan sakit pada dadanya karena hantaman ember berisi air. Ia juga langsung merasakan dinginnya air pel yang kini sudah berceceran dimana-mana.

"SIAPA YANG MENYURUHMU TIDUR HAH?!" Arxel menatap nyalang pemandangan didepannya.

"M-maaf pak, saya akan membersihkan kekacauan ini," Sam menunduk, ia menangis. Ia menahan nyeri pada dadanya dan merasa sedikit sesak secara bersamaan.

Dengan segera Sam membersihkan lantai yang basah, tanpa memperdulikan Arxel yang menatapnya tajam.

Setelah beberapa saat, Sam akhirnya membersihkan kekacauan yang ada.

"Ugh m-maaf untuk kekacauan nya, ugh sa-saya permisi," Sam tak berani menatap Arxel, ia menahan rasa sesaknya hingga buru-buru keluar.

Diluar ruangan, ia melihat Gear yang mendekat. "Sam apa yang terjadi?" Gear yang ingin memberikan dokumennya pada atasannya pun urung ketika melihat Sam yang terlihat kacau.

"M-mas tolongin ugh sakit, hiks," Sam meremat dadanya yang teramat sesak.

"Sam! Sam! Hei!" Gear panik melihat Sam yang mulai melemas.

"Ada apa dengannya?" Seseorang datang.

"Tidak tau pak Stef, saya akan membawanya kerumah sakit," Gear membenarkan letak Sam yang bertumpu di bahunya, menjadi gendongan bridal hingga Stef bisa melihat dengan jelas siapa yang pingsan.

"Sam?" Gear menatap atasannya.

"Bapak mengenalnya?"

"Cepat bawa dia ke mobil ku!" Stef memimpin jalan, dengan diikuti Gear dibelakangnya.

|SAMUDRA|

Sedangkan didalam ruangan, Arxel yang sedikit membuka pintu ruangannya untuk memastikan Sam baik-baik saja, menjadi sebal ketika melihat karyawannya justru sedang membantu Sam yang pingsan.

Bahkan ayahnya yang baru datang pun ikut menyaksikan hal itu dan membantu Sam agar ke rumah sakit.

"Lemah, begitu saja pingsan!" Kesalnya lalu menutup pintu ruangannya.

Kembali lagi ke Sam, didalam mobil milih Stef. Gear berusaha menyadarkan Sam namun nihil, Sam tak kunjung bangun.

Sesampainya di rumah sakit terdekat, Sam langsung ditangani secara vvip atas perintah Stef sendiri.

Di kursi tunggu Stef dan Gear pun terduduk diam, hingga yang lebih tua pun bersuara.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Sejak kapan dia bekerja di perusahaan?"

"Maaf pak, saya tidak bisa memastikan ini benar atau tidak. Namun, saya tadi melihat Sam keluar ruangan pak Arxel sembari meremat dadanya yang sepertinya sesak. Dan Sam itu ob baru, ia baru bekerja dua hari ini," ucap Gear dan hanya dijawab anggukan oleh Stef.

Haruskah Stef memberitahu hal ini pada putra bungsunya? Tidak, ia tak ingin putranya itu bersedih. Sudah cukup perihal Lio yang menangisi Sam yang tak ada kabar, ia tak mungkin memberitahu Lio soal Sam yang masuk rumah sakit. Yang ada putra bungsunya itu semakin sedih berkepanjangan.


TBC!
Maaf ilustrasi nya jelek😭
Sam aku nistain mulu heran.

Makin aneh kan? Ngaku kalian!

SAMUDRA ✓Where stories live. Discover now