TIGA

29.4K 2.9K 10
                                    

≪•◦ HAPPY READING ◦•≫

"Hai Sam."

Samudra yang masih menatap bingung sekitar pun memfokuskan pandangannya pada seseorang di hadapannya.

"Ini dimana?"

"Ruang putih, dan kamu bisa panggil aku Samudra."

"Kenapa kamu pergi?" Tanya Sam to the point setelah tau jiwanya ditarik oleh pemilik tubuh asli ke ruangan asing.

"Takdir mungkin, toh aku emang udah lelah. Terimakasih udah mau gantiin aku, sekarang tubuh itu milik mu seutuhnya, tak perlu merasa bersalah. Aku bahagia disini," Samudra menggeleng tak enak.

"Tapi sedikit lagi mungkin kamu bisa mendapatkan kebahagiaan mu Samudra!" Jengkel Sam.

"Tidak, itu milikmu. Aku mati itu adalah takdir, kamu hanya perlu menerima dan menjalankan kehidupan kedua mu dengan baik, selamat tinggal Sam~" Samudra mengelus pelan wajah Sam yang berderai air mata, sebelum benar-benar meninggalkan Sam.

"Hiks hiks, sakit..." Sam meremat dadanya merasakan sesak.

"Woy bangun bodoh! Lo sejak kapan tidur disini?!" Seorang pemuda membangunkan Sam yang tidur di balkon, sembari merintih kesakitan.

Karena yang di bangunkan tak kunjung sadar, dengan kesal pemuda itu mengangkat tubuh Sam menuju kamar mandi.

Srrhhh!

"Hah hah hah, hujan air hangat!" Sam langsung terjaga ketika merasakan guyuran air hangat dari atas kepalanya.

"Bodoh!" Sungut si pemuda.

"Heh kamu ngatain aku bodoh?!" Karena terkejut dan terbawa emosi, Sam jadi lupa akan misinya menjadi anak polos dan penurut.

"Kenapa? Ngga terima? Lo disini itu cuman babu, jangan belagu!"

Puk!

Puk!

Pemuda itu menepuk pipi Sam seolah untuk sadar diri, "Ingat BA BU! Cepat bekerja, bantuin pekerja yang lain dibawah!"

Sepeninggalan pemuda yang sepertinya sulung Gatravic, Sam langsung meringis kesakitan karena luka di kepalanya terkena air. Padahal belum boleh terkena air jika belum benar-benar dinyatakan sembuh.

"Hah, sepertinya akan semakin lama sembuhnya."

Karena terlanjur basah, Sam pun langsung lanjut mandi.

Setelah mandi dan bersiap, Sam menatap dirinya di cermin full body kamarnya? Bolehkah ia mengagumi wajah dan tubuh barunya? Benar-benar pahatan yang sempurna.

"Mau narik perhatian sugar daddy aja pasti laku keras aku, haha."

Sam hampir lupa mengganti perbannya, dengan cepat ia langsung mengganti perbannya untuk menjaga ke sterilan akan lukanya.

Setelah selesai, ia langsung keluar kamar dan turun dari lantai dua menuju lantai satu.

"Bibi Sarah sini Sam bantuin," ucap Sam sedikit berteriak sembari lari menuruni tangga.

SAMUDRA ✓Where stories live. Discover now